Peristiwa Internasional

Tindakan Seorang Ibu Mencabuti Bulu Burung Merak Picu Kemarahan Dunia Maya

Senin, 19 Juli 2021 - 11:54 | 102.93k
Seorang ibu di China yang tertangkap kamera nekat mencabuti bulu burung merak untuk menyenangkan putrinya di tempat wisata Yansaihu, Qinhuangdao, Hebei, China Utara. (FOTO A: Global Times/Tangkapan layar dari Sina Weibo)
Seorang ibu di China yang tertangkap kamera nekat mencabuti bulu burung merak untuk menyenangkan putrinya di tempat wisata Yansaihu, Qinhuangdao, Hebei, China Utara. (FOTO A: Global Times/Tangkapan layar dari Sina Weibo)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Perbuatan seorang ibu di China telah memicu kemarahan di dunia maya, setelah ia diketahui mencabuti bulu burung merak di tempat wisata Yansaihudi kawasan Taman Nasional Qinhuangdao, Hebei, China Utara.

Burung merak termasuk hewan yang dilindungi kelas satu di China. Ibu itu mencabuti bulu burung merak hanya untuk menyenangkan putrinya.

Bukan hanya khalayak umum saja yang marah, para pakar hukum juga ikut marah atas perilaku itu yang bisa dimasukkan ke.dalam pelanggaran beberapa undang-undang.

Mencabuti Bulu Burung Merak 2Salah satu sudut tempat wisata pemandangan di Yansaihu, Qinhuangdao, Hebei, China Utara. (foto: Taman Nasional Qinhuangdao)

Dilansir Global Times, insiden itu menarik banyak kritik dari publik yang meminta kantor manajemen tempat yang indah itu untuk menghukumnya. 

Namun, kantor manajemen mengatakan hanya bisa menegurnya dan tidak berhak menghukumnya karena mereka belum pernah menemukan insiden seperti itu sebelumnya.

Mereka kemudian menyerahkan kasus tersebut ke tangan pemerintah setempat dan mengatakan bahwa mereka berhak meminta pertanggungjawabannya atas perbuatan itu berdasarkan kondisi burung merak tersebut. 

Seorang staf dari departemen manajemen tempat wisata itu mengatakan kepada Global Times pada hari Minggu, bahwa wisatawan yang berselisih itu belum menghubungi mereka untuk meminta maaf. 

Mencabuti-Bulu-Burung-Merak-4.jpgBurung merak yang berada di tempat wisata Yansaihu, Qinhuangdao, Hebei, China Utara. (foto: Taman Nasional Qinhuangdao)

Menurut pembawa acara TV China Bai Yansong, merak yang diserang adalah merak hijau, termasuk hewan yang dilindungi kelas satu di China. 

Zhu Wei, seorang profesor dari Universitas Ilmu Politik dan Hukum China, menjelaskan,  bahwa dengan perbaikan terus-menerus dari undang-undang dan peraturan, mekanisme pendisiplinan telah dibentuk untuk mengatasi perilaku tidak beradab seperti itu oleh para wisatawan.

Jika tindakan tersebut menyebabkan cedera atau kematian burung merak, turis itu mungkin akan memikul tanggung jawab perdata untuk kompensasi atau bahkan hukuman administratif. 

Di sisi lain, turis Tiongkok yang melanggar undang-undang dan peraturan domestik dan asing, ketertiban umum dan kebiasaan yang baik dan menyebabkan dampak sosial negatif yang serius akan dimasukkan dalam daftar hitam dalam catatan perilaku turis yang tidak beradab.

Hal itu disesuai dengan peraturan yang memasukkan daftar hitam turis yang melakukan perilaku publik yang tidak pantas dikeluarkan oleh Administrasi Pariwisata Nasional China yang diundangkan pada tahun 2016.

Entah bagaimana perkembangan terakhir atas perilaku tidak beradab wisatawan China yang mencabuti buku burung merakhijau di tempat wisata Yansaihu di Qinhuangdao, Hebei, China Utara yang hanya untuk menyenangkan putrinya itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES