Ekonomi

Over Produksi di Semua Daerah Menyebabkan Harga Gabah Anjlok

Senin, 19 Juli 2021 - 09:24 | 42.42k
Ilustrasi petani gabah.
Ilustrasi petani gabah.

TIMESINDONESIA, PONOROGO – Anjloknya harga gabah saat panen raya di Ponorogo, Jawa Timur mendapat perhatian khusus Bupati Sugiri Sancoko. Orang nomor satu di Pemkab Ponorogo tersebut mengumpulkan pengusaha penggilingan padi, Bulog serta instansi terkait untuk mencari solusi agar petani tidak semakin terpuruk karena rendahnya harga gabah.

Kepala Dinas Pertanian  Ketahanan Pangan dan Perikanan Ponorogo Andi Susetyo, Senin (19/7/2021) kepada wartawan mengungkapkan, harga pembelian pemerintah (hpp) untuk harga gabah kering panen Rp 4.200 per kg, namun saat ini hanya Rp 3.700 per kg.

"Begitu juga gabah kering giling yang harusnya Rp 5.250 per kilo gram, yang terjadi saat ini hanya Rp 4.200 per kilo gram," ucapnya.

Andi menyebut ada beberapa faktor yang menyebabkan anjloknya harga gabah, yakni gudang Bulog masih penuh sehingga tidak bisa lagi  melakukan penyerapan gabah milik petani.

Sementara untuk lembaga pembelian gabah mengaku kesulitan  menjual gabah. "Kondisi ini terjadi karena hampir semua wilayah di Indonesia melakukan panen raya dan hasil produksinya meningkat," ujar Andi.

Di Ponorogo saja terjadi surplus sekitar 214 ton. Berbagai upaya dilakukan Pemkab Ponorogo dengan melarang BNPT mengambil beras dari luar Ponorogo.

"Bupati juga sudah menyurati sejumlah wali kota untuk diajak kerja sama agar memakai beras Ponorogo. Tak hanya itu, Bupati juga minta Kementerian Sosial RI menggunakan beras Ponorogo untuk bantuan sosial," kata Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Ponorogo, Andi Susetyo mengenai anjloknya harga gabah di Ponorogo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES