Pendidikan

Sebuah Cerita dari Rumah Pintar: Jadi Tenaga Kebersihan Demi Raih Diploma di Politeknik Banjarnegara

Minggu, 18 Juli 2021 - 23:01 | 76.61k
Yusuf (tengah) Mahasiswa Politeknik yang Kuliah sambil Bekerja (FOTO : Dr Tuswadi for TIMES Indonesia)
Yusuf (tengah) Mahasiswa Politeknik yang Kuliah sambil Bekerja (FOTO : Dr Tuswadi for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARA – Kaum millenial di Indonesia pantas meneladani langkah cerdas tiga mahasiswa Politeknik Banjarnegara, Jawa Tengah. Mereka adalah Yusuf Imam Nugroho dan Fatmawati Nurmalasari dari D-3 Agroindustri serta Haidar Khaidar Rizki Herdiansyah dari D-3 Kesehatan Lingkungan, mahasiswa semester 2 di kampus vokasi milik Pemkab Banjarnegara tersebut.

Menyadari kuliah itu butuh biaya-untuk meringankan keuangan orang tua, mereka rela kuliah sambil kerja. Setiap hari Minggu mereka bertugas sebagai tenaga kebersihan di Rumah Pintar Dr Tus yang terletak di desa Tapen Kecamatan Wanadadi Kabupaten Banjarnegara.

“Sejak awal kami didorong oleh Dr Tuswadi, Direktur Politeknik Banjarnegara untuk lanjut kuliah setamat dari SLTA. Tetapi karena kami berasal dari keluarga pas-pasan Dr Tus berkenan memberi kami pekerjaan di rumahnya dan juga memperjuangkan kami mendapatkan beasiswa mitra,” kata Yusuf diiyakan oleh kedua temannya itu di sela-sela tugasnya menyapu halaman Rumah Pintar Dr Tus, Minggu, (18/7/2021).

Bekerja di Rumah Pintar dimulai pukul 07.00 -15.00 WIB. Tugasnya menyapu, mengepel, mengelap perabot, menyiram dan merapikan tanaman, serta memastikan kondisi lingkungan dalam dan luar rumah bersih, rapi, dan indah.

“Bekerja di Rumah Pintar bukan sekedar untuk mendapatkan uang. Tetapi saya ingin ketiga pemuda tersebut belajar etos kerja dan komitmen. Saya mendidik mereka secara detail sehingga pekerjaan dilakukan dengan sempurna. Keterampilan ini penting untuk menunjang soft skill mereka ketika terjun ke dunia karir selepas lulus dari Politeknik Banjarnegara,” terang Dr Tus, Founder Rumah Pintar sekaligus Direktur Politeknik di kediamannya, Minggu (18/7/2021).

Dr TuswadiDr Tuswadi, Direktur Politeknik bersama Ketua MPRI RI, Bambang Soesatyo (FOTO : Dr Tuswadi for TIMES Indonesia)

Meniru Profesor Jepang, mengajak anak muda di desanya berjuang mendapatkan pendidikan tinggi di kampus yang dipimpinnya menurut Dr Tus merupakan salah satu hasil pembelajaran kehidupan selama dia bergelut 5 tahun meraih Master dan Doktor di kampus Jepang.

Ketika studi di Hiroshima, awalnya Dr Tus tidak mendapatkan beasiswa-dan tentu biaya kuliah dan biaya hidup di sana sangatlah mahal.

Tetapi profesor pembimbingnya selalu menguatkan-dengan rekomendasinya dia mendapatkan beasiswa sampai lulus dan sempat sambil bekerja sebagai pengantar koran di waktu subuh. Di Jepang terkenal ada istilah arubaito atau kerja paruh waktu bagi mahasiswa maksimal 28 jam/minggu.

“Saya ingin menguatkan etos berjuang tak kenal menyerah kepada Yusuf, Fatma, dan Haidar. Bekerja sekali seminggu hanyalah sebagai pemantik bahwa untuk sukses kita perlu berjuang-keluar keringat!. Saya merekomendasikan mereka mendapatkan sponsor untuk meringankan biaya kuliah," kata Dr Tuswadi.

Kebetulan, jelasnya, Yusuf juga mendapatkan kesempatan bekerja di Persemaian Banjarnegara di Politeknik sambil kuliah.

"Kerjanya membantu tenaga teknis Persemaian merawat bibit tanaman dan itu dilakukan pada jam-jam di mana dia tidak ada jam kuliah sehingga sama sekali tidak mengganggu konsentrasi belajar,” terang Dr Tuswadi.

Berstatus kuliah sambil bekerja, prestasi Yusuf dan kedua temannya tersebut termasuk bagus. Mereka bertekad meraih IP 3.50 ke atas setiap semester sehingga bisa lulus dari Politeknik Banjarnegara dengan prestasi akademik yang memuaskan sebagai salah satu bekal memasuki dunia kerja yang profesional.

“Saya ingin menjadi seorang ASN sanitarian di Dinas Kesehatan setelah lulus dari Politeknik Banjarnegara.” Kata Haidar mahasiswa Program Studi D-3 Kesehatan Lingkungan.

“Kalau saya ingin jadi ASN penyuluh pertanian yang sukses. Semoga kuliah kami lancar sampai tuntas,” aku Yusuf diiyakan oleh Fatma. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES