Ekonomi

Masa Pandemi, Penjualan Hewan Kurban di Kota Tasikmalaya Menurun Drastis

Minggu, 18 Juli 2021 - 14:16 | 32.38k
Seorang pekerja Utis Sutisna memperlihatkan beberapa ekor milik H Lutfi Ansori di kandangnya Kampung Rahayu, Tamansari, Kota Tasikmalaya, Minggu (18/7/18) siang (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Seorang pekerja Utis Sutisna memperlihatkan beberapa ekor milik H Lutfi Ansori di kandangnya Kampung Rahayu, Tamansari, Kota Tasikmalaya, Minggu (18/7/18) siang (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Dua hari lagi menjelang Idul Adha, Selasa (20/7/21) tingkat penjualan hewan kurban di Kota Tasikmalaya menurun drastis dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Penjual hewan kurban sapi warga Kampung Rahayu, Tamansari, Kota Tasikmalaya H Lutfi Anshori (43) mengungkapkan pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi omzet penjualan sapi kurban di Kota Tasikmalaya.

"Sudah diprediksi omzet penjualan tahun ini akan turun drastis, apalagi beberapa pekan terakhir ini diberlakukan PPKM Darurat," ungkap Lutfi kepada TIMES Indonesia, Minggu (18/7/21) siang.

Lutfi pengusaha sapi yang meneruskan usaha ayahnya H Ling didampingi mitra kerjanya Agus Fauzi menambahkan biasanya sebelum masa pandemi dua hari menjelang pelaksanaan Idul Adha dirinya sudah menjual sekitar 300 ekor sapi, tapi sampai hari ini baru bisa terjual 126 ekor.

Agus menambahkan selain kondisi ekonomi yang melesu di masa pandemi ini, Edaran PPKM Darurat  pun cukup mempengaruhi pada proses angkutan lalu-lintas sapi yang kebanyakan di datangkan dari daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Madura.

"Biasanya kami per hari menerima kiriman sapi dari daerah Jawa menggunakan truk tronton yang berisi 24 ekor, tapi tahun ini agak tersendat karena lalu-lintas di masa PPKM yang cukup ketat, selain itu juga beberapa pasar hewan di Jawa seperti Pasar Ajibarang di Jawa Tengah ditutup," jelasnya.

Di tempat yang sama, seorang pembeli Endang Roslana yang mewakili pengurus DKM Al Wasilah Kota Tasikmalaya mengungkapkan saat ini antusiasme masyarakat agak turun, hal ini dilihat dari masyarakat yang mendaftar untuk menitipkan hewan kurban banyak diakhir.

"Banyak masyarakat kami yang daftar menitipkan hewan kurban miliknya di akhir, walaupun alhamdulilah pada akhirnya jumlah sapi kurban di DKM kami tidak berkurang, tetap lima ekor jumlahnya," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES