Olahraga

Ketua IOC Minta Masyarakat Jepang Dukung Olimpiade Tokyo 2020

Minggu, 18 Juli 2021 - 11:26 | 28.14k
Para pengunjuk rasa diblokir oleh polisi di luar pertemuan dewan eksekutif IOC pada hari Sabtu. (FOTO:Japan Today/AFP)
Para pengunjuk rasa diblokir oleh polisi di luar pertemuan dewan eksekutif IOC pada hari Sabtu. (FOTO:Japan Today/AFP)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua International Olimpic Committee (IOC), Thomas Bach mendesak orang-orang Jepang untuk mendukung Olimpiade Tokyo 2020 yang akan dimulai pada tanggal 23 Juli 2021.

Bach yang menghadapi protes yang tersebar sejak tiba di Jepang, mengimbau masyarakat untuk memberikan dukungan mereka di belakang para atlet meskipun ada kekhawatiran akan lonjakan kasus ketika ribuan pengunjung internasional tiba.

Dilansir Japan Today, kasus virus corona pertama yang  terdeteksi di Wisma Atlet, telah  memicu kegelisahan baru tentang risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh acara raksasa itu.

Thomad Bach mengatakan dia sangat menyadari skeptisisme seputar Olimpiade 2020 yang ditunda, yang sempat menarik peringkat jajak pendapat rendah selama berbulan-bulan.

Thomas-Bach.jpgKetua International Olimpic Committee (IOC), Thomas Bach.(FOTO:AP)

"Saya mengimbau orang-orang Jepang untuk menyambut para atlet ini di sini untuk kompetisi hidup mereka," kata Bach yang bersikeras bahwa Olimpiade Tokyo 2020 aman dengan menyebut mereka "acara olahraga paling ketat di seluruh dunia".

"Saya ingin sekali lagi meminta dan mengajak masyarakat Jepang, dengan rendah hati, untuk menyambut dan mendukung para atlet dari seluruh dunia," tambahnya.

Permohonan Bach itu datang enam hari sebelum upacara pembukaan Olimpiade, yang akan berlangsung dalam kondisi "gelembung" biosecure dan sebagian besar tanpa penggemar.

Itu juga bertepatan dengan kasus pertama di Wisma Atlet tentang orang yang tidak disebutkan namanya yang sekarang dalam isolasi di sebuah hotel.

Bach menambahkan, hanya 15 orang yang dites positif dari 15.000 mereka yang telah datang di Jepang pada bulan Juli. Ia mengutip bahwa fakta itu  sebagai bukti bahwa tindakan anti-coronavirus yang ketat, termasuk tes harian untuk atlet, telah berhasil.

Dia juga membuka pintu untuk kemungkinan kembalinya para penggemar jika kondisinya membaik dengan mengutip komunike yang telah dikeluarkan setelah pembicaraan antara IOC, Komite Paralimpiade Internasional Tokyo 2020, pemerintah Jepang, dan otoritas Tokyo.

"Kami akan terus memantau perkembangan anti-Covid. Jika situasinya berubah, maka kami akan segera mengadakan pertemuan lima pihak lagi untuk membahas ini dengan langkah-langkah anti Covid-19 yang relevan," kata Bach.

Para pengunjuk rasa anti-Olimpiade mengangkat plakat selama kunjungan Bach ke Hiroshima pada hari Jumat dan sekitar 30 demonstran diblokir oleh polisi di luar pertemuan dewan eksekutif IOC hari Sabtu di sebuah hotel mewah di Tokyo.

Sebuah laporan menyebutkan, acara penyambutan untuk Bach pada hari Minggu akan dihadiri oleh Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dan 40 tamu.

Namun Bach mengatakan "kami hanya tamu" di acara tersebut, yang akan berlangsung saat Tokyo masih dalam keadaan darurat.

"Kami sebagai tamu dari panitia penyelenggara undangan ini dan kami percaya panitia akan mengikuti semua aturan dan larangan," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Olimpiade Tokyo 2020, Seiko Hashimoto mencoba meyakinkan para atlet yang tiba di Jepang, dengan mengakui bahwa mereka "mungkin sangat khawatir".

Beberapa pesaing telah menyatakan keprihatinan atas kondisi di Olimpiade, yang ditandai dengan pemeriksaan suhu di mana-mana, pembersih tangan, dan pengujian harian.

Penyelenggara berjanji transparansi penuh tentang kasus-kasus di wisma atlet, dan mendesak orang-orang yang ambil bagian dalam Olimpiade untuk mematuhi aturan anti-coronavirus.

"Atlet yang datang ke Jepang mungkin sangat khawatir. Saya mengerti itu," kata Hashimoto. "Itulah alasan mengapa kita perlu membuat pengungkapan penuh," tambahnya

Sementara itu Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga mengatakan, dia berharap Olimpiade Tokyo 2020 akan membawa kegembiraan, bahkan jika itu berlangsung secara tertutup. "Bahkan tanpa penonton, saya pikir penting untuk membawa kegembiraan bagi orang-orang di Jepang dan dunia," katanya di saluran Nippon TV. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES