Glutera News

10 Gejala Kekurangan Vitamin D

Minggu, 18 Juli 2021 - 10:14 | 268.66k
glutera news.
glutera news.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Gejala kekurangan vitamin D sering kali tidak disadari. Padahal, bila tidak ditangani, kondisi ini dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit tertentu, mulai dari gangguan tulang hingga infeksi. 

Oleh karena itu, gejala kekurangan vitamin D perlu dikenali sedini mungkin, berikut penyebabnya.

Vitamin D bisa diproduksi oleh tubuh dengan bantuan paparan sinar matahari, dan bisa juga diperoleh dari makanan, seperti ikan, minyak ikan, hati sapi, keju, telur, jamur, serta susu yang telah diperkaya vitamin D. Vitamin D juga bisa diperoleh melalui suplemen.

glutera b

Ketika seseorang jarang mengonsumsi makanan tersebut atau kurang terpapar sinar matahari, ia berisiko mengalami defisiensi atau kekurangan vitamin D.

1. Mudah kedinginan

Di musim dingin, orang memiliki kemampuan yang berkurang untuk membuat vitamin D, karena mengurangi aktivitas di luar ruangan. 

Oleh karena itu ketika masuk musim dingin, paparan matahari tentu akan berkurang dan berdampak pada kebutuhan vitamin D. 

Defisiensi vitamin D berkepanjangan bisa meningkatkan risiko terjadinya masalah osteoporosis (pengeroposan tulang), osteomalasia (kelainan tulang lunak), atau pada anak-anak bisa membuat tulangnya tumbuh tak sempurna.

2. Nyeri tulang

Gejala kekurangan vitamin D yang ketiga adalah sakit tulang dan punggung. Vitamin D membantu menjaga kesehatan tulang dalam beberapa cara. Salah satunya adalah untuk meningkatkan penyerapan kalsium tubuh.

Nyeri tulang dan nyeri punggung bawah mungkin merupakan tanda kadar vitamin D yang tidak memadai dalam darah.

Studi observasional besar telah menemukan hubungan antara kekurangan vitamin D dan nyeri punggung bawah kronis.

Satu studi meneliti hubungan antara kadar vitamin D dan nyeri punggung pada lebih dari 9.000 wanita. 

Para peneliti menemukan bahwa mereka yang kekurangan vitamin D lebih mungkin mengalami sakit punggung, termasuk sakit punggung parah yang membatasi aktivitas sehari-hari.

3. Nyeri Otot

Gejala kekurangan vitamin D yang terakhir adalah nyeri otot. Penyebab nyeri otot seringkali sulit untuk ditentukan. Namun, terdapat beberapa bukti bahwa kekurangan vitamin D dapat menjadi penyebab potensial nyeri otot pada anak-anak dan orang dewasa.

Dalam satu penelitian, 71% orang dengan nyeri kronis ditemukan kekurangan vitamin D. Reseptor vitamin D hadir dalam sel saraf yang disebut nosiseptor, yang merasakan rasa sakit. 

Satu studi pada hewan menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D dapat menyebabkan rasa sakit dan sensitivitas karena stimulasi nosiseptor pada otot.

Beberapa penelitian juga menemukan bahwa mengonsumsi suplemen vitamin D dosis tinggi dapat mengurangi berbagai jenis rasa sakit pada orang yang kekurangan vitamin D.

4. Mudah Lelah

Gejala kekurangan vitamin D yang kedua adalah tubuh menjadi mudah terasa lelah. Merasa lelah dapat memiliki banyak penyebab, dan kekurangan vitamin D adalah salah satunya. Sayangnya, hal ini sering diabaikan sebagai penyebab potensial.

Studi kasus telah menunjukkan bahwa kadar darah yang sangat rendah dapat menyebabkan kelelahan yang memiliki efek negatif yang parah pada kualitas hidup. Namun setelah mengonsumsi suplemen vitamin D, kadar darah jadi meningkat menjadi dan gejalanya teratasi.

5. Kepala mudah berkeringat
 
Produksi keringat yang berlebihan bisa menjadi tanda bahwa tubuh kekurangan vitamin D. Dahi yang tak pernah berhenti berkeringat, bahkan saat berada di ruangan dengan suhu cenderung dingin merupakan gejala awal yang dapat Anda perhatikan.

6. Mudah Sakit dan Terinfeksi

Gejala kekurangan vitamin D yang pertama adalah tubuh mudah sakit dan gampang terinfeksi penyakit. Salah satu peran vitamin D yang paling penting adalah menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat sehingga Anda mampu melawan virus dan bakteri penyebab penyakit.

Vitamin D secara langsung berinteraksi dengan sel-sel yang bertanggung jawab untuk melawan infeksi. Jika Anda sering sakit, terutama pilek atau flu, kadar vitamin D yang rendah mungkin menjadi faktor penyebabnya.

Beberapa penelitian observasional besar telah menunjukkan hubungan antara kekurangan vitamin D dan infeksi saluran pernapasan seperti pilek, bronkitis dan pneumonia. 

7. Gangguan Penyembuhan Luka

Gejala kekurangan vitamin D yang kelima adalah terganggunya proses penyembuhan luka. Penyembuhan luka yang lambat setelah operasi atau cedera mungkin merupakan tanda bahwa kadar vitamin D Anda terlalu rendah.

Hasil dari penelitian tabung menunjukkan bahwa vitamin meningkatkan produksi senyawa yang penting untuk membentuk kulit baru sebagai bagian dari proses penyembuhan luka. 

Studi pada orang yang menjalani operasi gigi menemukan bahwa aspek penyembuhan tertentu terganggu oleh kekurangan vitamin D.

Juga disarankan bahwa peran vitamin D dalam mengendalikan peradangan dan melawan infeksi penting untuk penyembuhan yang tepat. Satu analisis mengamati pasien dengan infeksi kaki diabetik.

Ditemukan bahwa mereka yang kekurangan vitamin D parah lebih cenderung memiliki tingkat penanda inflamasi yang lebih tinggi yang dapat membahayakan penyembuhan.

8. Rambut Rontok

Gejala kekurangan vitamin D yang selanjutnya adalah kerontokan pada rambut. Rambut rontok seringkali dikaitkan dengan stres, yang tentunya merupakan penyebab umum dari masalah ini.

Namun, ketika rambut rontok itu parah, hal tersebut mungkin akibat dari penyakit atau kekurangan nutrisi.

Kerontokan rambut pada wanita telah dikaitkan dengan kadar vitamin D yang rendah, meskipun hingga saat ini masih sangat sedikit penelitian tentang hal ini. 

Alopecia areata adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan kerontokan rambut yang parah dari kepala dan bagian tubuh lainnya.
Ini terkait dengan rakhitis, yang merupakan penyakit yang menyebabkan tulang lunak pada anak-anak karena kekurangan vitamin D. 

Tingkat vitamin D yang rendah terkait dengan alopecia areata dan dapat menjadi faktor risiko untuk mengembangkan penyakit.

9. Depresi

Gejala kekurangan vitamin D yang ke empat adalah depresi. Suasana hati yang tertekan akibat depresi juga bisa menjadi tanda kekurangan vitamin D. Dalam studi ulasan, para peneliti telah menghubungkan kekurangan vitamin D dengan depresi, terutama pada orang dewasa yang lebih tua.

Dalam satu analisis, 65% dari studi observasional menemukan hubungan antara kadar darah rendah dan depresi. Di sisi lain, sebagian besar uji coba terkontrol, yang membawa bobot lebih ilmiah daripada studi observasional, tidak menunjukkan hubungan antara keduanya.

Namun, para peneliti yang menganalisis studi mencatat bahwa dosis vitamin D dalam studi terkontrol seringkali sangat rendah. Selain itu, mereka mengamati bahwa beberapa penelitian mungkin tidak berlangsung cukup lama untuk melihat efek mengonsumsi suplemen pada suasana hati.

Beberapa penelitian terkontrol menunjukkan bahwa memberikan vitamin D kepada orang yang kekurangan asupannya dapat membantu memperbaiki depresi, termasuk depresi musiman yang terjadi selama bulan-bulan yang lebih dingin.

10. Pengeroposan Tulang

Gejala kekurangan vitamin D yang berikutnya adalah terjadinya pengeroposan tulang.  

Vitamin D memainkan peran penting dalam penyerapan kalsium dan metabolisme tulang.

Banyak orang tua yang didiagnosis dengan keropos tulang percaya bahwa mereka perlu mengonsumsi lebih banyak kalsium. Namun, sebenarnya mereka kekurangan vitamin D juga.

Kepadatan mineral tulang yang rendah merupakan indikasi bahwa tulang Anda telah kehilangan kalsium dan mineral lainnya. Ini menempatkan orang dewasa yang lebih tua, terutama wanita, pada peningkatan risiko patah tulang.

Dalam sebuah studi observasional besar di lebih dari 1.100 wanita paruh baya pada masa menopause atau pascamenopause, para peneliti menemukan hubungan kuat antara kadar vitamin D yang rendah dan kepadatan mineral tulang yang rendah.

Asupan vitamin D yang cukup dan mempertahankan kadar darah dalam kisaran optimal adalah strategi yang baik untuk melindungi massa tulang dan mengurangi risiko patah tulang.

Langkah penangann dan pencegahab kekurangan vitamin D

Gejala kekurangan vitamin D dapat diatasi dengan selalu memenuhi asupan vitamin D tiap harinya. Cara paling mudah yang dapat Anda lakukan adalah rutin berjemur pada pagi hari, tepatnya sebelum pukul 10 pagi. 

Selain itu, kekurangan vitamin D juga bisa diatasi dengan cara memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin D.

Jika diperlukan, Anda juga bisa menggunakan suplemen vitamin D untuk mencukupi kebutuhan vitamin D. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES