Peristiwa Internasional

Resolusi Gencatan Senjata PBB Melalui Olimpiade Tokyo 2020 Dimulai Hari Ini

Sabtu, 17 Juli 2021 - 19:25 | 22.78k
Sebelum menyampaikan pidatonya di Hiroshima Peace Memorial, Presiden IOC meletakkan karangan bunga. (FOTO: International Olimpic Committee)
Sebelum menyampaikan pidatonya di Hiroshima Peace Memorial, Presiden IOC meletakkan karangan bunga. (FOTO: International Olimpic Committee)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Resolusi gencatan senjata PBB melalui olahraga Olimpiade 2020 dan Paralimpiade Tokyo 2020 mulai berlaku hari ini.

Penegasan itu disampaikan Presiden Komite Olimpiade Internasional/International Olimpic Committee (IOC), Thomas Bach dalam pidatonya saat mengunjungi Hiroshima, kota damai.

Saat berada di Hiroshima, Thomas Bach didampingi oleh Anggota IOC di Jepang Watanabe Morinari, dan Presiden Komite Penyelenggara Tokyo 2020, Hashimoto Seiko.V

Kajiya-Fumiaki.jpgBach sempat bertemu dengan seorang penyintas, Kajiya Fumiaki. (FOTO: International Olimpic Committee)

Dilansir dalam laman IOC Tokyo 2020, Thomas Bach mengingatkan bahwa peran olahraga dan Olimpiade antara lain adalah untuk membangun jembatan, menyatukan orang, dan membentuk perdamaian.

Berbicara dihadapan mereka yang menghadiri Peringatan Perdamaian Hiroshima, Bach menegaskan, bahwa resolusi itu diadopsi dari konsensus oleh semua negara anggota PBB.

Bach menyerukan penghentian permusuhan dan mendesak Negara-negara Anggota PBB untuk memastikan penyelenggaraan Olimpiade secara damai.

Seruan untuk Gencatan Senjata Olimpiade ini sebenarnya merupakan tradisi berusia 3.000 tahun, yang sudah diterapkan sejak Olimpiade kuno, dengan demikian menyoroti kontribusi mereka terhadap perdamaian.

Dikatakan, perdamaian juga merupakan pusat pemikiran pendiri Komite Olimpiade Internasional, Pierre de Coubertin.

Olimpiade-Tokyo-2020-John-Coates-mengunjungi-Nagasaki.jpgPada saat yang sama, Ketua Komisi Koordinasi IOC untuk Olimpiade Tokyo 2020, John Coates mengunjungi Nagasaki. (FOTO: International Olimpic Committee)

Ketika dia menghidupkan kembali Olimpiade lebih dari 125 tahun yang lalu, dia melihatnya sebagai cara untuk mempromosikan perdamaian di antara bangsa dan orang. Misi perdamaian ini terus menjadi inti dari Olimpiade.

"Hari ini, saya di sini untuk mengingat semua orang yang diperingati di tempat ini. Hari ini saya di sini untuk menghormati Hiroshima, sebagai kota yang damai dan kepada semua orang di Hiroshima. Hari ini saya di sini untuk menegaskan kembali kepada mereka semua misi perdamaian kami dalam Gerakan Olimpiade," katanya.

Dalam tujuh hari dari sekarang, para atlet Olimpiade dari 205 Komite Olimpiade Nasional dan Tim Olimpiade Pengungsi IOC akan mengirimkan pesan gemilang dari Tokyo dan Jepang kepada dunia "kita membutuhkan lebih banyak solidaritas". 

Disebutkan lebih banyak solidaritas di dalam masyarakat dan lebih banyak solidaritas di antara masyarakat. Tanpa solidaritas, tidak ada perdamaian. Dengan demikian, Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 akan menjadi mercusuar harapan untuk masa depan yang lebih baik dan damai.

"Setiap manusia, ini adalah mimpi, saya tahu, tetapi terkadang anda harus bermimpi, harus datang ke sini suatu hari ke Hiroshima karena semua orang yang telah berada di sini dan yang membuat pengalaman ini dan mendapatkan inspirasi ini, akan meninggalkan Hiroshima sebagai duta besar untuk perdamaian," ujarnya lagi.

"Saya sangat tersanjung dengan kunjungan ini dan sangat tersentuh dengan kunjungan ini. Saya berkomitmen pada diri saya dan seluruh Gerakan Olimpiade untuk menjadi duta perdamaian seperti itu," tambah Bach.

Setelah mengunjungi museum dan mengunjungi pameran permanen, Bach sempat bertemu dengan seorang penyintas, Kajiya Fumiaki.

Bach juga sangat tersentuh oleh percakapan pribadi dengan pria berusia 82 tahun itu tentang pengalamannya. Ia terinspirasi oleh kesaksiannya dan oleh komitmennya terhadap perdamaian dan dukungannya yang besar untuk Olimpiade dan misi perdamaian mereka. Bahkan, mantan guru tersebut sempat menyatakan dukungannya sebagai pembawa obor Olimpiade Tokyo 2020.

Pada saat yang sama, Ketua Komisi Koordinasi IOC untuk Olimpiade Tokyo 2020, John Coates mengunjungi Nagasaki.

John didampingi anggota IOC di Jepang Yamashita Yasuhiro, dan oleh Wakil Presiden Komite Penyelenggara Tokyo 2020, Endo Toshiaki.

Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres juga mengirim pesan hari ini untuk “menyerukan semua pihak yang berkonflik untuk mematuhi Gencatan Senjata Olimpiade selama Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020. 

Orang-orang dan negara-negara dapat membangun jeda sementara ini untuk membangun gencatan senjata yang langgeng dan menemukan jalan menuju perdamaian yang berkelanjutan.

Mencari perdamaian dan bersatu di sekitar tujuan bersama bahkan lebih penting tahun ini, karena kami berusaha untuk mengakhiri pandemi dan membangun pemulihan global yang berkelanjutan dan inklusif yang kuat.”

Ini didasarkan pada resolusi PBB yang  berjudul "Membangun dunia yang damai dan lebih baik melalui olahraga dan ideal Olimpiade" yang disahkan dengan suara bulan pada sesi ke 74 sidang Majelis Umum PBB pada tahun 2019 dan disponsori bersama oleh 186 dari 193 Anggota PBB.

Itu menunjukkan pengakuan oleh komunitas internasional PBB tentang kekuatan olahraga dan relevansi Olimpiade untuk menyatukan dunia dalam kompetisi damai, memberikan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Resolusi tersebut menyerukan agar Gencatan Senjata Olimpiade dihormati mulai hari ini hingga 12 September 2021, tujuh hari sebelum dimulainya Olimpiade Tokyo 2020 hingga tujuh hari setelah Paralimpiade yang akan dimulai pada 23 Juli 2021.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES