Ekonomi

Hari ini, Pedagang Pasar Banjar Non Essential Kembali Berjualan

Sabtu, 17 Juli 2021 - 17:13 | 42.87k
Ajat, pedagang mainan yang kini bisa berjualan kembali setelah diberi ijin oleh Pemerintah (FOTO: Susi/TIMES Indonesia)
Ajat, pedagang mainan yang kini bisa berjualan kembali setelah diberi ijin oleh Pemerintah (FOTO: Susi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANJARPedagang Pasar Sektor non essential dan non kritikal di Kota Banjar, Jawa Barat, mulai hari ini mulai membuka kembali kiosnya. Pun beberapa toko yang berada di kawasan pusat perkotaan Banjar, Sabtu (17/7/2021).

Pedagang pakaian, sepatu dan mainan sudah kembali melakukan kegiatan perdagangannya kendati situasi di Pasar Banjar sendiri cenderung sepi dari pembeli.

Ajat (42), seorang pedagang mainan di pintu gerbang Pasar Banjar mengaku sampai siang ini omzet jualannya baru mendapat Rp25 ribu saja. Dan itupun hanya cukup untuk operasional selama berjualan saja.

 "Belum dapat penghasilan yang bisa dibawa ke rumah, karena memang sejak PPKM darurat, situasi di pasar sepi," ungkapnya.

Ajat-2.jpgRani, perwakilan pedagang Pasar Banjar non essensial saat dimintai keterangan di kiosnya (FOTO: Susi/TIMES Indonesia)

Terpisah, Rani, pemilik Toko pakaian di Pasar Banjar juga menyampaikan hal yang senada. Menurutnya, sejak ada pemberlakuan PPKM darurat, omzet jualannya 80% menurun drastis sehingga terpaksa dia mengurangi jumlah karyawannya untuk menekan biaya operasional.

 "Kami berterimakasih atas kebijakan pemerintah yang telah memberi kami kelonggaran untuk tetap mencari nafkah. Setidaknya, saat ini kita harus tetap berikhtiar dan disesuaikan dengan aturan pengetatan prokes," ucapnya.

Rani menceritakan bahwa pada aksi Jumat kemarin dirinya bersama beberapa pedagang d sektor non essential turut mengikuti audensi dengan Wali Kota Banjar, Hj Ade Uu Sukaesih. 

 "Kemarin kami sudah diminta masuk ke dalam kantor Setda tapi tak lama kemudian saya di suruh keluar lagi karena ternyata sudah ada perwakilan yang bertemu dengan Wali Kota di Pendopo," kisahnya.

Ternyata, lanjut Rani, perwakilan dari paguyuban Pasar telah bertemu dengan Wali Kota dan akhirnya menghasilkan kebijakan bagi pedagang pasar untuk bisa berjualan kembali dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 14.00 WIB dengan syarat jangan sampai menimbulkan berkerumun dan menyiapkan sarana protokol kesehatan seperti handsanistizer dan sarana cuci tangan dengan air yang mengalir.

 "Tuntutan kami juga ga muluk-muluk sih hanya ingin tetap diberi kesempatan untuk berjualan demi menjemput rezeki sebagai salah satu langkah ikhtiar di masa Pandemi, jangan sampai di tutup total," katanya.

Rani juga menuturkan bahwa seluruh paguyuban pedagang pasar non essential semalam melaksanakan rapat agar pedagang menyiapkan sarana prokes dan disiplin dalam mengenakan masker serta memberi edukasi kepada pengunjung pasar agar tidak menimbulkan kerumunan.

 "Sekarang kami tenang menjalankan usaha karena sebelumnya kan saat ada instruksi penutupan kita tidak diberi pemberitahuan terlebih dahulu sehingga kita cukup kaget juga," imbuhnya.

Rani berharap, dengan kebijakan kelonggaran bagi pedagang non essential dapat membantu para pedagang untuk tetap bisa menjalankan roda perekonomian sebagai salah satu ikhtiar untuk menjemput rezeki. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES