Peristiwa Daerah

[Hoaks] Video Kiai Samian Mlangi Sleman Meninggal Usai Hirup Nafas Pasien Covid-19

Sabtu, 17 Juli 2021 - 14:30 | 547.48k
Wakil Ketua Bidang Strategis dan Kerjasama PCNU Sleman Muhammad Alfuniam. (FOTO: Dok. Niam)
Wakil Ketua Bidang Strategis dan Kerjasama PCNU Sleman Muhammad Alfuniam. (FOTO: Dok. Niam)

TIMESINDONESIA, SLEMANHoaks atau kabar tidak benar kembali berseliweran di media sosial (medsos). Kali ini, kabar bohong yang viral datang dari penggabungan video dan berita mengenai kabar meninggalnya seorang paranormal bernama Muhammad Mashudin asal Jombang, Jawa Timur dan Kiai Sami’an asal Mlangi, Sleman, Yogyakarta.

Di awal video yang diunggal akun instagram @betainfokom memperlihatkan foto sosok Kiai Sami’an. Dalam video itu diberikan narasi Innalillahi Rais Syuriah PCNU Sleman KH Samian wafat. Pasien Covid di hirup. Selanjutnya, video memperlihatkan bagaimana seorang paranormal asal Jombang bernama bernama Muhammad Mashudin menghirup udara dari mulut pasien Covid-19 bersama seorang Kiai yang diduga bernama KH Sami’an.

Hoaks bfoto tangkapan layar video hoaks yang menyebut Kai Samian Mlangi Sleman meninggal dunia karena hirup nafas pasien Covid-19.

“Jelas, video yang diunggal pemilik akun instagram @betainfokom merupakan kabar bohong dan fitnah,” kata Wakil Ketua Bidang Strategis dan Kerjasama PCNU Sleman Muhammad Alfuniam kepada TIMES Indonesia, Sabtu (17/7/2021).

Menurutnya, video yang kini viral di berbagai lini medsos merugikan keluarga almarhum Kiai Sami’an, Lembaga NU, dan warga nahdliyin. Sebab, video tersebut mengandung unsur fitnah dan memojokkan Kiai Sami’an. Padahal, Kiai Sami’an, Mlangi, Sleman meninggal pada Februari 2021 lalu dan meninggal bukan karena positif Covid-19.

“Jadi, kami luruskan bahwa Kiai Sami’an meninggal bukan karena Covid-19,” papar pengurus PB RMI ini.

Niam meminta kepada pembuat video tersebut segera menarik/mencabut dari laman akunnya. Ia juga meminta pemilik akun segera membuat video klarifikasi yang menyatakan bahwa video tersebut tidak benar dan meminta maaf kepada keluarga dan masyarakat.

“Atas beredarnya video hoaks tersebut, kami sebagai warga nahdliyin merasa dirugikan dan mempertimbangkan akan memproses ke jalur hukum,” terang pria asal Blora ini.

Niam menegaskan, di tengah rakyat Indonesia masih menghadapi situasi pandemi Covid-19 seluruh warga Indonesia hendaknya mengisi waktu dengan kegiatan positif seperti mengaji, berolah raga, bercocok tanam, membaca, dan menggunakan waktu yang baik bersama keluarga.

Hoaks cfoto tangkapan layar video hoaks yang menyebut Kai Samian Mlangi Sleman meninggal dunia karena hirup nafas pasien Covid-19.

“Mohon jangan membuat konten video dan narasi yang bisa memicu orang menjadi cemas, panik bahkan stress. Jangan membuat konten yang membuat situasi menjadi gaduh. Buat lah konten yang positif, konten dan narasi yang dapat membangkitkan semangat dan imunitas orang,” jelas Niam.

Sebagai warga negara yang baik, lanjut Niam, seluruh rakyat Indonesia terutama di Pulau Jawa dan Bali hendaknya mendukung pemberlakukan PPKM Darurat oleh pemerintah. Baginya, pemberlakukan PPKM Darurat ini merupakan satu-satinya cara yang paling efektif mencegah penyebaran Covid-19.

“Yang belum vaksin segera datang daftar vaksim,” pinta Niam.

Selain itu, Niam meminta kepada masyarakat selalu menerapkan standar protokol kesehatan Covid-19. Yaitu, Selalu memakai masker ketika keluar rumah, tidak berkerumun, tidak bepergian *kecuali* penting dan mendesak, tidak menyelenggarakan acara yang dapat memicu kerumunan, dan rajin cuci tangan.

“Jangan lupa, makan makanan yang bergizi, jaga emosi agar tidak mudah stres. Sebab, stres dapat menurunkan imunitas tubuh,” terang Niam.

Tak lupa, Niam meminta kepada pembuat video hoaks tersebut segera menarik/mencabut dari laman akunnya. Ia juga meminta pemilik akun segera membuat video klarifikasi yang menyatakan bahwa video yang menyebut Kiai Sami’an asal Mlangi, Sleman, Yogyakarta meninggal akibat Covid-19 tersebut tidak benar atau hoaks dan meminta maaf kepada keluarga dan masyarakat.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES