Ekonomi Indonesia Bangkit

Manfaatkan Limbah Kayu di Pacitan, Sukatman Sulap Jadi Alat Dapur Berkualitas

Jumat, 16 Juli 2021 - 23:35 | 62.65k
Sukatman lagi mengerjakan kerajinannya memanfaatkan limbah kayu di jadikan alat dapur parut (FOTO: Yusuf For TIMES Indonesia)
Sukatman lagi mengerjakan kerajinannya memanfaatkan limbah kayu di jadikan alat dapur parut (FOTO: Yusuf For TIMES Indonesia)
FOKUS

Indonesia Bangkit

TIMESINDONESIA, PACITAN – Manfaatkan limbah kayu, Sukatman (60) warga Desa Bolosingo, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur sukses menyulapnya untuk dijadikan kerajinan tangan parut. Usaha yang digeluti sejak tahun 1972 ini masih eksis seiring berkembangnya teknologi.

"Sudah turun temurun sejak tahun 1972 saya memulai usaha produksi parut dari kayu limbah," katanya, Jumat (16/7/2021).

Menurut Sukatman, parut kini masih banyak dipakai oleh masyarakat pedesaan untuk memarut kelapa santan, ketela, rempah-rempah untuk jamu dan lainnya.

kerajinannya-memanfaatkan-limbah-kayu.jpg

"Parut masih dipakai masyarakat pedesaan untuk memarut kelapa, ketela dan rempah-rempah," jelasnya.

Kemudian bahan yang digunakan untuk pembuatan parut sendiri adalah kayu akasia dan jati yang diperoleh dari limbah gergajian masih layak pakai.

"Bahannya dari kayu akasia dan jati bekas gergajian yang masih layak pakai," terangnya.

Lebih lanjut Sukatman memproduksi 10 parut dalam satu hari dan prosesnya mulai dari pemotongan kayu dengan ukuran 10x40, pemasahan dan setelahnya baru diberi kawat khusus untuk gigi parutnya.

kerajinannya-memanfaatkan-limbah-kayu-2.jpg

"Dalam satu hari paling banyak bikin parut 10 biji, soalnya yang lama itu penanaman kawat gigi dan harus telaten," kata pria yang juga pemilik Sanggar Seni Rontek Tabuh Singo Lancar Desa Bolosingo.

Selain itu, parut buatan Sukatman dijual dengan harga Rp 4-5 ribu per biji dan para pembelinya ada yang dari luar Pacitan, seperti Wonogiri, Ponorogo bahkan Sumatera.

"Pembelinya ada yang dari Wonogiri, Ponorogo dan Sumatera untuk dijual kembali," imbuhnya.

Perlu diketahui, parut Sukatman memiliki kualitas bagus dan tidak mudah rusak bila dipakai bertahun-tahun. Selain cukup terjangkau, kerajinan tangan tradisional Kabupaten Pacitan ini bisa menambah penghasilan dan sifatnya hanya sampingan di sela-sela kesibukannya dalam bertani dan berdagang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES