Pendidikan

Mahasiswa UM Jember Dorong Pengembangan Bhatek Kho-Kho Lewat Collaborative Governance

Jumat, 16 Juli 2021 - 20:44 | 71.15k
Mahasiswa UM Jember tengah mengamati pembuatan batik kho-kho Ledokombo dalam PKT. (FOTO: Humas UM Jember for TIMES Indonesia)
Mahasiswa UM Jember tengah mengamati pembuatan batik kho-kho Ledokombo dalam PKT. (FOTO: Humas UM Jember for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Jember (UM Jember) memilih Bhatek Kho-Kho, salah satu Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) di Desa Slateng, Ledokombo, Jember sebagai mitra dalam kegiatan Collaborative Governance yang mereka adakan dalam Praktik Kerja Tematik (PKT).

“UMKM Bathek Kho-Kho sebagai Objek dari Collaborative Governance ini memiliki keunikan dari ciri khas yang dimiliki yaitu ada motif Enggrangnya," ungkap Fany Aditya, Ketua pelaksana kegiatan, kepada TIMES Indonesia pada Jumat (16/72021). 

Menurut Fany, di era pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, banyak UMKM yang mengalami kesulitan untuk memasarkan produknya.

Maka dari itu, ia berinisiatif mengkolaborasikan UMKM dengan pemerintah desa dan pihak swasta.

"Di masa pandemi ini sangat lemah dalam memasarkan produknya. Sehingga, kami berinisiasi mengkolaborasikannya dengan pemerintah desa dan pihak swasta untuk mengatasinya” Ungkapnya.

Fany menuturkan, dalam kegiatan yang diselenggarakan di Balai Desa Slateng, itu menimbulkan beberapa kesepakatan.

Di antaranya, pihak dari Tanoker sebagai swasta bersedia membantu dan mendorong pemasaran Batik Kho-Kho. 

"Tanoker juga menyarankan motif Egrang sebagai khas Batik Ledokombo,"  katanya. 

UMKM Batik, lanjutnya, mengharapkan adanya bantuan peralatan batik cap serta bantuan promosi pada setiap pemangku kepentingan.

"Sedangkan, dari masyarakat sendiri berharap dapat menambah perekonomian ibu rumah tangga di sekitar Dusun Kopang melalui membatik dan wirausaha agar tidak memiliki keinginan untuk merantau ke luar negeri," imbuhnya. 

"Pihak Pemerintah baik Pemerintah Desa maupun OPD Kecamatan siap membantu mengembangkan UMKM Bhatek Kho-Kho agar lebih naik kelas lagi. Untuk anggaran pemberdayaan masyarakat akan diperjuangkan dan diusulkan di musyawarah BPD untuk tahun anggaran APBDesa tahun 2022," sambungnya. 

Firman Jaya Utama, Kasi PMKS Kecamatan Ledokombo mengapresiasi inisiasi Mahasiswa UM Jember dalam pengembangan UMKM di Desa Slateng.

“Kami dari Pemerintah Kecamatan mengapresiasi kegiatan ini yang diiniasiai oleh mahasiswa UM Jember. Mari bersinergi, kolaborasi dan akselerasi membangun suatu konsep pemasaran dan pemberdayaan perempuan. Pihak kecamatan siap memantau dan membantu secara berkesinambunag agar program ini berjalan secara efektif,” Ungkapnya.

Selain itu, Sutopo, Divisi Tanokraf Tanoker, mengungkapkan bersedia untuk mendongkrak pemasaran batik kho-kho.

“Siapa tahu nantinya jika kegiatan ini berjalan, ibu-ibu buruh migran dapat diberdayakan dengan membuat batik yang bermotif Enggrang sesuai ciri khas kecamatan kita," ucap Sutopo. 

Sementara itu, Itok Wicaksono, Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan menekankan UMKM untuk tidak berkecil hati apapun hasilnya nanti.

"Intinya jangan terlalu berharap dan harus tetap berusaha untuk pengembangan usahanya," ungkap Itok sapaan akrabnya. 

“Gesekan antara tiga pilar (Pemerintah Desa, Pelaku UMKM dan Swasta), diharapkan menghasilkan kebijakan inovatif dan kreatif dalam pengembangan UMKM di desa ini," sambung dosen UM Jember itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES