MPLS saat PPKM Darurat, Siswa Baru SMP PGRI 1 Cilacap Terapkan Kecakapan Hidup
TIMESINDONESIA, CILACAP – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat di Kabupaten Cilacap membuat sekolah kembali harus mengemas MPLS secara kreatif agar tetap aman dan bermakna. Salah satunya SMP PGRI 1 Cilacap.
Di SMP PGRI 1 Cilacap, MPLS difokuskan membekali siswa dengan kecakapan hidup (life skill). Kegiatannya cukup sederhana namun bermakna.
"Selain siswa baru menyimak video pengenalan lingkungan sekolah, mereka juga diwajibkan membuat video perkenalan serta aktivitas kecakapan hidup," ujar koordinator guru TIK Ridho Aji dan Sony Ristianto.
Para siswa memvideo aktivitas memasak olahan telur serta berkebun tanaman cabai di rumah masing-masing.
Siswa baru diajarkan kecakapan hidup di sekolah dengan merawat sendiri tanaman yang ada. (FOTO: Heni Purwono for TIMES Indonesia)
Koordinator kegiatan MPLS Kurniawan Widiaji mengungkapkan, Jumat (16/7/2021), pihaknya ingin di masa pandemi ini minimal siswa dapat mengurus diri sendiri di rumah tanpa membebani orang tua dan keluarga.
"Syukur-syukur mereka bisa turut membantu perekonomian keluarga," kata Kurniawan.
Karena itu mereka diajak berkebun cabai di sekitar rumah mereka, dan juga membawa bibit cabai ke sekolah untuk ditanam di halaman sekolah.
Kurniawan menambahkan, karena kultur masyarakat Cilacap sangat gemar makanan pedas, sehingga di masa pandemi terkadang harga cabai sangat tinggi. Kalaupun harga cabai naik, minimal tidak akan terdampak dan tetap bisa mengonsumsi cabai.
Siswa baru diajarkan kecakapan hidup di sekolah dengan merawat sendiri tanaman yang ada. (FOTO: Heni Purwono for TIMES Indonesia)
Kepala SMP PGRI 1 Cilacap Sri Surtini bahkan akan menjadikan penanaman cabai di sekolah sebagai program unggulan. Cabai yang ditanam adalah cabai hias, sehingga selain unsur estetis juga ada nilai ekonomis.
"Nantinya akan kita konsepkan penanaman sistem hidroponik sehingga saat pandemi seperti sekarang, ketika siswa sering belajar di rumah, tidak perlu banyak tenaga untuk menyiram," jelas Sri.
Calon Guru Penggerak SMP PGRI 1 Cilacap Rochayati mengungkapkan, kecakapan hidup yang diajarkan pada MPLS di sekolahnya diharapkan mampu membekali siswa dengan keterampilan yang dibutuhkan pada abad ke-21.
"Kita harapkan mereka bisa adaptif terhadap perubahan, sehingga secara efektif dapat menghadapi tuntutan dan tantangan hidup," tutur Calon Guru Penggerak SMP PGRI 1 Cilacap itu terkait MPLS di masa PPKM Darurat saat ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |