Hari Ini Para Pemimpin Dunia Bertemu Bahas Pandemi dan Ekonomi di KTT APEC

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Para pemimpin dunia, diantaranya Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, Presiden Rusia, Vladimir Putin, Presiden China,  Xi Jinping dan lainnya, Jumat (16/7/2021) hari ini secara substansial mengikuti pertemuan virtual APEC yang digagas Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern.

Ini adalah pertemuan darurat dan merupakan kali pertama terjadi diantara jadwal KTT APEC.

Mereka akan membahas untuk masalah pandemi Covid-19 dan mencari tindakan kolektif untuk menavigasi dampak ekonominya.

Selandia Baru, sebagai penyelenggara Rotasi Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik, sebelumnya mengatakan, minggu ini memang akan memimpin pertemuan luar biasa sebelum pertemuan formal pada November mendatang.

KTT fokus akan membicarakan tentang kekhawatiran yang berkembang soal Covid-19 yang merajalela di kawasan ini, karena negara-negara seperti Indonesia, Thailand, dan Australia menghadapi gelombang infeksi baru.

Jacinda Ardern menekankan, pentingnya 21 kelompok ekonomi ini bekerja sama untuk keluar dari pandemi dalam pertemuan dengan Biden sebelum pertemuan.

Namun, ketegangan di antara anggota APEC, terutama antara Barat dan China mengenai asal-usul virus corona, perdagangan, Daerah Otonomi Uygur Xinjiang, dan Laut China Selatan, bisa saja membatalkan agenda ini.

Pejabat pemerintahan Amerika Serikat mengatakan, presiden Joe Biden akan menggunakan forum ini untuk menunjukkan komitmennya yang bebas dan terbuka terhadap Indo-Pasifik.

"Sebagai salah satu peluang pertama yang dia miliki untuk terlibat dengan banyak dari para pemimpin ini, dia akan mengungkapkan bahwa Amerika Serikat memiliki komitmen yang langgeng terhadap kawasan ini. Akan mengusulkan visi daerah berdasarkan nilai-nilai kita," kata pejabat itu.

Biden juga akan membahas bagaimana kawasan dapat bekerja sama untuk mendorong pemulihan ekonomi global.

Pertemuan ini juga mencakup sesi tanya jawab "interaktif" di mana para pemimpin bisa bertanya dan berkomentar. Ini adalah format langka untuk pembaca APEC di mana acara biasanya ditulis.

"Kami menantikan diskusi yang dinamis dan interaktif antara para pemimpin, yang merupakan tujuan dari pertemuan semacam itu," kata seorang diplomat regional. "Saya berharap ada program yang lebih spesifik untuk mitigasi pandemi melalui KTT ini," tambahnya.

Kelompok ini meliputi anggota dari tiga ekonomi terbesar dunia dan negara-negara miskin, seperti Papua Nugini, dan pada titik yang sangat berbeda dalam siklus Covid-19, memberikan tantangan lebih lanjut untuk membangun konsensus.

Model konsensus APEC telah diuji dalam beberapa tahun terakhir, dan kelompok tersebut tidak dapat mencapai komunike pada konferensi 2018 di Papua Nugini, didorong oleh perbedaan antara Amerika Serikat dan China, yang dipimpin oleh mantan Presiden, Donald Trump.

Pertemuan APEC 2019 di Chili dibatalkan karena protes, tetapi pertemuan tahun lalu di Malaysia tertinggal karena pihak berwenang bergegas mengatur pertemuan virtual ketika pandemi memblokir dunia.

Pada bulan Juni, Menteri Perdagangan APEC setuju untuk meninjau hambatan perdagangan dan mempromosikan transportasi lintas batas vaksin Covid-19 dan komoditas terkait, tetapi dengan komitmen luas untuk menghilangkan tarif yang dipromosikan oleh Selandia Baru. 

Lebih dari 50 juta Covid-19 telah terjadi dan lebih dari 1 juta telah meninggal dunia di dalam perbatasan APEC. PDB keseluruhan APEC menyusut 1,9% pada tahun 2020.

Itulah sebabnya Perdana Menteri Selandia Baru, Jasinda Ardern menggagas pertemuan darurat APEC sebelum dilakukannya KTT APEC yang telah dijadwalkan bjlan November mendatang.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement