Pemerintahan

Anies: Pemerintah Butuh Kepercayaan Masyarakat untuk Perang Lawan Covid-19

Jumat, 16 Juli 2021 - 11:53 | 22.60k
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (FOTO: Pemrov DKI Jakarta)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (FOTO: Pemrov DKI Jakarta)

TIMESINDONESIA, JAKARTAGubernur Anies Baswedan berpendapat, perang melawan pandemi Covid-19 adalah kerja panjang, pemerintah butuh kepercayaan masyarakat agar bisa bersama-sama menghadapi ini.

Karena itu, sejak hari pertama strategi penanganan Covid-19 di Jakarta selalu mengedepankan transparansi dan berdasarkan pendekatan ilmiah, percaya pada ilmuwan.

Anies mengatakan, Pemprov DKI Jakarta kembali berkolaborasi dengan para ilmuwan. Dinkes DKI Jakarta, TIM FKM-UI, Lembaga Eijkman dan CDC Indonesia melakukan survei serologi DKI Jakarta pada 15-31 Maret lalu. Hasilnya, ditemukan bahwa separuh penduduk Jakarta pernah terinfeksi virus SARS-CoV-2, penyebab Covid-19.

Survei Serologi mengukur proporsi warga Jakarta yang memiliki antibodi terhadap virus SARS CoV-2, baik yang pernah dites PCR maupun tidak. Antibodi bisa terbentuk bila kita pernah terpapar atau sudah divaksinasi, ketika survei ini dilakukan baru 11,4% target penduduk Jakarta yg sudah divaksinasi tahap pertama.

covid.jpg

"Dari 4.919 orang sampel yang disurvei, ternyata hasilnya 44,5% sudah pernah terinfeksi virus SARS Cov-2 (terdeteksi antibodi)," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (16/7/2021).

Mantan Mendikbud RI itu memaparkan, proporsi ini jika dihitung ke penduduk Jakarta yang 10,6 juta maka diperkirakan sekitar 4.717.000 penduduk Jakarta pernah terinfeksi pada akhir Maret lalu.

Sementara ketika survei ini dilakukan total kasus terkonfirmasi berdasar tes PCR di Jakarta adalah 382.055. Ini berarti dari jumlah 4,7 juta estimasi warga yang pernah terinfeksi hanya 8,1% yang terdeteksi. Padahal testing di Jakarta sudah sangat tinggi sekali, 10-20 kali lipat dari standar WHO.

Ini artinya lanjut Gubernur Anies, banyak kasus tidak bergejala, sehingga tidak pernah dites PCR dan tidak terdeteksi. Kekebalan komunal akan lebih sulit tercapai karena Jakarta adalah kota terbuka, dengan mobilitas intra dan antar wilayah yang tinggi. Kemunculan varian-varian baru juga makin mempercepat penularan.

"Virus ini elusive alias "licin" karena bisa terus bermutasi. Semakin kita tahu tentang virus ini, semakin kita bisa menyusun strategi menghadapinya," jelasnya.

Ia menyampaikan, Pemprov DKI Jakarta mendukung penuh berbagai survei, uji klinis, penelitian di Jakarta terkait Covid-19, bahkan mengerahkan jajaran wilayah untuk ikut mengambil data survei. Bahkan beberapa penelitian di Jakarta sudah masuk jurnal internasional dan menjadi feedback bagi negara-negara lain.

"Hasil survei serologi ini menjadi dasar ilmiah untuk pengambilan keputusan dan penyusunan strategi ke depan. Kami juga sudah laporkan juga ke Pemerintah Pusat/ KPC PEN," ujar Gubernur Anies Baswedan soal Pandemi Covid-19. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES