Peristiwa Internasional

Banjir Besar di Jerman, 70 Orang Ditemukan Meninggal Dunia

Jumat, 16 Juli 2021 - 07:21 | 28.90k
Gambar yang dibuat dengan drone menunjukkan kehancuran yang ditimbulkan oleh banjir Ahr di wilayah Eifel. Menurut informasi, enam rumah ambruk dan hampir 70 orang saat ini hilang di sana. (FOTO A: eXXpress/APA / TNN)
Gambar yang dibuat dengan drone menunjukkan kehancuran yang ditimbulkan oleh banjir Ahr di wilayah Eifel. Menurut informasi, enam rumah ambruk dan hampir 70 orang saat ini hilang di sana. (FOTO A: eXXpress/APA / TNN)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ribuan penduduk di Jerman dievakuasi dan sampai hari ini sedikitnya 70 orang diketemukan meninggal dunia akibat banjir dahsyat menyusul hujan deras yang mengguyur kawasan itu.

Negara bagian terpadat di Jerman, Rhine-Westphalia Utara yang paling parah terdampak sedang terguncang. Seluruh kota di sana telah dievakuasi, termasuk Heimerzheim, sebuah kota berpenduduk 6.000 orang.

Sedikitnya 50 orang diketemukan meninggal dunia dan masih banyak lagi yang hilang saat Jerman barat menghadapi dampak banjir besar. 

Media Deutsche Welle (DW) melansir, pihak berwenang mengatakan setidaknya 50 orang telah meninggal dunia dan sedikitnya enam rumah ambruk serta 25 lainnya terancam ambruk

Helikopter dari beberapa negara bagian menyelamatkan orang-orang yang terdampar di atas gedung

banjir Ahr di wilayah Eifel bSungai Kyll meluap di Erdorf, Rhineland-Palatinate. (FOTO C:aliansi gambar/dpa/Harald Titel)

Beberapa korban meninggal dunia juga terjadi di negara tetangga Jerman yakni Belgia. Banjir parah juga terjadi di wilayah Belanda.

Nasib 1.300 orang belum diketahui di wilayah Ahrweiler, karena jaringan komunikasi terputus.

Sedikitnya 58 orang tewas di beberapa bagian Jerman barat di tengah hujan lebat dan banjir, kata polisi setempat, Kamis.

Sebagian besar kematian telah dilaporkan terjadi di negara bagian North Rhine-Westphalia dan Rhineland-Palatinate. Tetapi setidaknya 11 orang juga meninggal dunia di Belgia, termasuk seorang gadis berusia 15 tahun.

Banjir sangat berdampak pada transportasi di wilayah tersebut, yang terletak di dekat perbatasan dengan Belgia, Luksemburg, Prancis, dan Belanda.

Badan Layanan Cuaca Jerman memperingatkan bagian barat daya negara itu akan terus diguyur hujan lebat hingga Jumat (16/7/2021) malam ini.

Dilansir BBC, Perdana menteri negara bagian Rhine-Westphalia Utara, Armin Laschet menyalahkan cuaca ekstrem sebagai penyebab pemanasan global saat berkunjung ke daerah yang terkena dampak parah.

"Kita akan menghadapi peristiwa seperti itu berulang kali, dan itu berarti kita perlu mempercepat langkah-langkah perlindungan iklim karena perubahan iklim tidak terbatas pada satu negara bagian," katanya.

Para ahli juga mengatakan bahwa perubahan iklim diperkirakan akan meningkatkan frekuensi kejadian cuaca ekstrem, tetapi menghubungkan setiap kejadian dengan pemanasan global sangatlah rumit.

Kanselir Jerman Angela Merkel, yang kini sedang berada di Amerika Serikat menjelang pertemuan dengan Presiden Joe Biden, menyebut banjir itu sebagai "bencana" dan mengatakan dia "berduka atas mereka yang kehilangan nyawa".

"Pikiran saya bersama Anda, dan anda dapat percaya bahwa semua kekuatan pemerintah kita, federal, regional dan masyarakat - secara kolektif akan melakukan segalanya di bawah kondisi yang paling sulit untuk menyelamatkan nyawa, mengurangi bahaya dan untuk menghilangkan kesusahan," katanya.

Di Jerman, helikopter polisi dan ratusan tentara telah dikerahkan ke daerah yang terkena dampak untuk membantu warga yang terdampar. Sementara puluhan orang menunggu di atap untuk diselamatkan.

Sekolah-sekolah telah ditutup di sekitar bagian barat Jerman, sementara jaringan transportasi sangat terganggu.

Sekitar 25 rumah dalam bahaya runtuh di distrik Schuld bei Adenau di wilayah pegunungan Eifel, di mana keadaan darurat telah diumumkan, menurut penyiar Jerman SWR. Dikatakan, beberapa rumah telah benar-benar terputus dan tidak bisa lagi dicapai dengan perahu.

Kini ribuan penduduk di Jerman telah dievakuasi dan sedikitnya 70 orang telah diketemukan meninggal dunia akibat banjir dahsyat menyusul hujan deras yang mengguyur kawasan itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES