Iran Belum Siap Lanjutkan Negosiasi Soal Kesepakatan Nuklir 2015

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Iran belum siap melanjutkan negosiasi untuk kembali mematuhi Kesepakatan Nuklir 2015, sampai pemerintahan Presiden terpilih, Iran Ebrahim Raisi dimulai.

Sebuah sumber diplomatik, Rabu (14/7/2021) mengatakan, Iran telah menyampaikan hal itu kepada pejabat Eropa yang bertindak sebagai lawan bicara dalam negosiasi tidak langsung AS-Iran dan bahwa pemikiran saat ini adalah pembicaraan Wina tidak akan dilanjutkan sebelum pertengahan Agustus.

"Mereka tidak siap untuk kembali sebelum pemerintahan baru," kata sumber itu, yang mengatakan tidak jelas apakah ini berarti sampai Raisi secara resmi mengambil alih pada 5 Agustus atau sampai pemerintahannya terbentuk.

"Kami sekarang berbicara mungkin tidak sebelum pertengahan Agustus," tambah sumber itu seperti dilansir Reuters.

Pembicaraan itu dimulai pada bulan April untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015, yang secara resmi bernama Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA).

Tetapi hal itu tampaknya macet sejak putaran keenam mereka yang berakhir pada 20 Juni, tanpa tanda-tanda kapan mereka dapat melanjutkannya.

Perjanjian yang dinegosiasikan oleh mantan Presiden Demokrat, Barack Obama dan mantan Presiden Partai Republik, Donald Trump, mencapai keseimbangan antara Iran yang menerima batasan program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi ekonomi.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang kapan pembicaraan tentang Kesepakatan Nuklir 2015 dengan Iran akan dilanjutkan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement