Pemerintahan

Kementan RI Siap Ciptakan Petani Baru dari Unsur FKPPI

Rabu, 14 Juli 2021 - 17:43 | 24.62k
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo di kantornya, Jakarta. (FOTO: Kementan RI)
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo di kantornya, Jakarta. (FOTO: Kementan RI)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kementerian Pertanian RI (Kementan RI) bersama Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) berencana akan menggelar berbagai pelatihan pertanian sebagai salah satu upaya pemerintah dalam melahirkan petani baru.

Menteri Pertanian (Mentan RI) Syahrul Yasin Limpo dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa sektor pertanian adalah sektor penting, terutama dalam meningkatkan ekonomi nasional.

Di sisi lain, kata Mentan FKPPI adalah organisasi para pejuang yang memiliki idealisme terhadap kemajuan bangsa dengan nilai-nilai nasionalisme tinggi.

"Pertanian itu hebat, pertanian itu keren. Karena itu, Kementan terbuka bagi pihak mana saja termasuk FKPPI. Kementan siap,  untuk melatih anggota FKPPI bertani. Tentu pelatihan ini bisa dilakukan jika ada kemampuan disertai motivasi dan spirit berjuang," ucap Mentan ketika menyapa pengurus FKPPI se-Indonesia secara daring, Selasa (13/7/2021).

Setelah mengikuti pelatihan, menurut Mentan, para petani baru ini nantinya akan diarahkan untuk melakukan cara-cara bertani yang modern, membuat inovasi sebagai upaya bersama pemerintah dalam meningkatkan produksi dan membuka lapangan kerja bagi rakyat Indonesia.

"Setelah latihan tentu ada program. Jadi tidak hanya berlatih tapi juga harus ada implementasi. Kemudian, bagi yang bertani harus memenuhi prosedur- prosedur yang ada. Misalnya punya lahan dengan status yang jelas terkonsolidasi dalam kelompok sehingga bisa menjadi  CPCL (calon penerima calon lokasi) program," katanya.

Mentan mengatakan, saat ini Kementerian Pertanian memiliki program Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian sebesar kurang lebih 50 triliun. Anggaran sebesar itu bisa digunakan siapa saja yang memiliki kemauan dan semangat tinggi terhadap dunia usaha tani.

"Kita tidak lagi menggunakan pendekatan bantuan-bantuan. Tapi kita mau melatih petani yang berpikir, menggunakan intelektualnya. Kerja dan berpikir keras untuk kemajuan pertanian Indonesia seperti pemanfaatan skema program KUR," ucap dia.

Ditambahkan, saat ini Indonesia sedang dalam kondisi tidak baik karena pandemi panjang yang tak kunjung berkesudahan, dimana angka yang terpapar Covid-19 semakin ganas dan memprihatinkan.

"Tapi dengan kondisi itu apakah kita harus masuk kedalam bungker untuk tidak keluar?. Lalu, sampai kapan kita di bungker. Kan, kalau lapar kita pasti harus keluar. Karena itu pilihanya adalah pertanian. Karena itu FKPPI harus membantu rakyat, bangsa dan negara," tandas orang nomor satu di Kementan RI itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES