Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Quantum Lead Pemimpin Perusahaan

Rabu, 14 Juli 2021 - 09:46 | 59.10k
Rio Era Deka, S.Pd., M.M, Pengelola Jurnal Pascasarjana Universitas Islam Malang.
Rio Era Deka, S.Pd., M.M, Pengelola Jurnal Pascasarjana Universitas Islam Malang.
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Pandemi Covid-19 memasuki babak baru yaitu era mutasi. Dimana jenis virus tersebut sangat mengancam manusia dan kegiatan usaha di berbagai sektor. Banyak perusahaan esensial dan non esensial yang terpuruk. Ekonomi negara kita menjadi sangat mengkhawartirkan.

Apalagi saat ini Pemerintah telah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diberbagai daerah untuk membatasi mobilitas masyarakat agar penyebaran Covid-19 tidak meluas. Dari penetapan ini jelas akan memunculkan dampak bagi perekonomian perusahaan. Permintaan pada sektor perdagangan akan melemah sehingga banyak perusahaan yanag melakukan tidur panjang selama PPKM. Mereka mengamankan asset sumber daya yang ada.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Entah sampai kapan kondisi ini terjadi. Namun sebagai perusahaan haus tetap optimis belum mati. Perusahaan optimis dapat mengembalikan ekosistem ekonomi yang rusak akibat perang melawan pandemi. salah satu usaha yang dapat dilakukan perusahaan yaitu dengan melakukan lompatan besar.

Lompatan besar dalam bahasa kerennya bisa disebut Quantum leap. Quantum leap pada dasarnya adalah sebuah istilah yang menggambarkan adanya sebuah harapan dan cita-cita utuk membangun manajemen perusahaan di masa depan. Untuk mencapai hal tersebut manajemen perusahaan perlu mendesain, memasang, dan mengoperasikan sistem perumusan strategi, sistem perencanaan strategi dan sistem penyusunan program untuk memotivasi seluruh personel perusahaan dalam mencari dan merumuskan langkah-langkah strategik untuk membangun masa depan perusahaan mereka.

Manajemen perusahaan juga perlu mendesain, memasang, dan mengoperasikan sistem perumusan strategi, sistem perencanaan strategi dan sistem penyusunan program untuk memotivasi seluruh personel perusahaan dalam mencari dan merumuskan langkah-langkah strategik untuk membangun masa depan perusahaan mereka.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Untuk melakukan Quantum Leap, dalam manajemen perusahaan diperlukan kepemimpinan yang efektif. Kepemimpinan yang efektif adalah menciptakan jalur komunikasi terbuka dengan anggota tim. Kejujuran dan transparansi  harus menjadi contoh bagi anggota tim.

Ketika bertanggung jawab atas tim atau orang lain, penting untuk berterus terang. Perusahaan  dan karyawan adalah refleksi dari diri  sendiri, dan jika menjadikan perilaku jujur ​​dan etis sebagai nilai kunci, tentu tim juga akan mengikuti.

Para pemimpin yang baik dan hebat dapat menyesuaikan interaksi, serta gaya komunikasi mereka agar sesuai dengan setiap situasi dan anggota tim, berdasarkan preferensi individu. Langkah tersebut membawa  untuk meluangkan waktu dalam mencari tahu mode komunikasi mana yang disukai oleh masing-masing anggota tim. Misalnya, apakah mereka menyukai komunikasi melalui teks, lisan dengan telepon, atau tatap muka? Selain itu, pemimpin yang baik juga menjadi pendengar yang hebat dan menarik bagi orang lain.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Menampilkan keterampilan komunikasi aktif dan transparansi dapat membangun kepercayaan di antara tim  dan meningkatkan wibawa secara keseluruhan. Dalam semua komunikasi , penting untuk menampilkan jati diri asli di atas segalanya. Ada banyak gaya kepemimpinan; tidak ada yang benar dan yang salah. Tapi ada yang asli, dan ada yang palsu. Tidak ada yang mengikuti kepemimpinan palsu.

Memimpin sekelompok orang membutuhkan rasa saling percaya dan saling pengertian antara pemimpin dan anggota tim. Untuk mencapai langkah tersebut, para pemimpin harus belajar untuk saling terkoneksi.

Menjadi pemimpin yang “lebih manusiawi” memerlukan kepositifan, tujuan, empati, kasih sayang, kerendahan hati, dan cinta. Ciri-ciri utama tersebut akan membuat  berada di jalan menuju koneksi yang tulus dengan anggota tim.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Membangun hubungan pribadi yang nyata dengan rekan tim  sangat penting untuk mengembangkan kepercayaan bersama yang diperlukan untuk membangun budaya akuntabilitas dan kinerja yang luar biasa. Dengan budaya tersebut, tim dapat mencapai kesuksesan dari tujuan bisnis, tim yang bahagia, dan target pemimpin yang terpenuhi.

Untuk membangun koneksi dengan masing-masing anggota tim, fokuslah untuk mengenal kepribadian, minat, kekuatan, kelemahan, hobi, dan preferensi mereka. Ini dapat memberi  wawasan tentang tujuan dan motivasi mereka.

Para pemimpin yang baik dan sukses, memungkinkan untuk memberikan otonomi bagi tim dalam mengembangkan diri dan menambah nilai sesuai dengan kekuatan pribadi mereka. Mampu mengenali kekuatan individu dalam tim mereka, dan mengajarkan mereka untuk bertanggung jawab. Tidak hanya meningkatkan kepercayaan diri karyawan pada diri mereka sendiri dan di depan pemimpinnya, tetapi juga meningkatkan kinerja. ***

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Penulis: Rio Era Deka, S.Pd., M.M, Pengelola Jurnal Pascasarjana Universitas Islam Malang.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES