Pendidikan

Mahasiswa UB Ciptakan Alat Pendeteksi Pelanggar Prokes Covid-19

Selasa, 13 Juli 2021 - 21:14 | 44.53k
Ilustrasi alat pendeteksi pelanggar protokol kesehatan Covid-19. (Foto: Dok. Humas UB)
Ilustrasi alat pendeteksi pelanggar protokol kesehatan Covid-19. (Foto: Dok. Humas UB)

TIMESINDONESIA, MALANG – Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) mencetuskan ide brilian. Lima mahasiswa kreatif ini membuat alat pendeteksi pelanggar protokol kesehatan Covid-19.

Kelima mahasiswa adalah Alfian Fitrayansyah (FT'19), Affan Affandi (FT’18), Akmal Adnan Attamami (FMIPA’18), Muchammad Nasyruddin Hakim (FT’18), dan Muhammad Lutfi Ardiansyah (FPIK’18) di bawah bimbingan Raden Arief Setyawan, ST., MT.

Mereka membuat inovasi “Smart Mapping System for The Potential Spread of COVID-19 via CCTV on The Road Based on Computer Vision and Artificial Intelligence, Integrateed with Vehicle Number Data”.

Pembuatan CCTV tersebut berawal dari keresahan tim melihat banyaknya kasus COVID-19 yang semakin meningkat sementara kepedulian masyarakat terhadap pelaksanaan aturan dari pemerintah dalam penggunaan masker masih kurang.

Dengan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang dipadukan teknologi CCTV, inovasi tersebut diyakini dapat membantu dalam penanganan kasus penyebaran COVID-19 dengan menangkap wajah dan plat nomor pengemudi sepeda motor yang melanggar protokol kesehatan.

"Hasil foto plat nomor pelanggar tersebut dapat digunakan untuk melacak identitas pelanggar melalui data kepemilikan plat nomor," ujar salah satu tim Nasyruddin Hakim dari Teknik Sipil.

Setelah didapat identitas pelanggar, lalu kata dia, data disinkronkan dengan data SIM untuk dicek alamat dari pengendara tersebut.

Proses selanjutnya dilakukan pemetaan alamat pada identitas yang didapat sebagai daerah yang berpotensi COVID-19 karena salah satu masyarakatnya tidak mematuhi protokol kesehatan saat di jalan.

"Setelah dipetakan daerah yang berpotensi COVID-19, maka pemerintah dapat melakukan tindakan preventif di daerah tersebut, seperti melakukan sosialisasi, atau bahkan memberi sanksi terhadap pelanggarnya," jelasnya. 

Menurutnya, solusi ini dapat membantu pemerintah dalam menentukan kebijakan tanpa menunggu data tingginya daerah yang terkena kasus Covid-19.

Dengan memetakan persebaran daerah berpotensi terkena Covid-19, maka pemerintah dapat melakukan tindakan preventif sebelum tingginya kasus Covid-19 di daerah tersebut seperti melakukan penyuluhan serta memberikan sanksi tegas khusus daerah tersebut

Setelah melalui berbagai seleksi berkas dan presentasi dihadapan juri, Smart COVID-19 berhasil mendapatkan Gold Medal Awards diajang International Invention Competition For Young Moslem Scientists (IICYMS) 2021 yang diikuti oleh sekitar 157 tim dari 15 Negara. Selain itu mereka juga mendapat Special Awards dari Malaysia Innovation, Invention and Creativity Association (MIICA).

“Saya berharap dengan adanya inovasi ini, diharapkan dapat berdampak meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan dan dapat mencegah secara dini persebaran Covid-19,” kata Alfian mewakili tim dari Universitas Brawijaya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES