Ekonomi

Jatuh Bangunnya Helmi Zamrudiansyah Rintis Brand Macarina Hingga Mancanegara

Selasa, 13 Juli 2021 - 14:21 | 87.80k
Helmi Zamrudiansyah, Owner Macarina. (Foto: Helmi Z. for TIMES Indonesia)
Helmi Zamrudiansyah, Owner Macarina. (Foto: Helmi Z. for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBERHelmi Zamrudiansyah, merupakan satu dari sekian banyak putra daerah Jember, Jawa Timur yang saat ini sukses menjalankan bisnis jajanan ringan yang dirintisnya, Macarina. Namun, tidak banyak orang tahu bahwa Helmi harus berjuang keras untuk membangun bisnisnya dari yang bukan apa-apa menjadi bisnis yang diperhitungkan di level nasional.

Kepada TIMES Indonesia, Helmi mengatakan bahwa dirinya mengawali perjalanan sebagai pengusaha setelah melihat adanya peluang yang dapat dijajalnya.

Kepekaannya melihat peluang inilah yang kemudian pelan-pelan mengantarkannya mulai membangun visi bisnisnya.

"Saya memperhatikan bahwa di lapangan, banyak orang yang ingin berkerja, artinya banyak sumber daya manusia yang siap bekerja, maka semakin banyak kita bisa membuka usaha baru," tutur pria yang juga menjabat sebagai Ketua Generasi Digital Indonesia (GRADASI) Jember tersebut, Senin (12/7/2021).

Semangat Helmi untuk terjun menjadi seorang wirausahawan sukses mematahkan anggapan sebagian orang yang mengira dirinya tidak banyak berbuat lebih, khususnya untuk membangun bisnis sendiri.

"Sejak lulus sekolah, banyak orang yang menganggap remeh saya. Mulai itulah, saya bertekad meski tertatih-tatih untuk berinovasi di dunia bisnis," ujarnya.

Pada 2015, Helmi telah memulai bisnis di bidang kuliner, setelah sebelumnya sempat menekuni bidang fotografi, namun kurang berjalan mulus.

"Di 2015, saya mencoba jualan es cendol, tapi baru pada 2016 sudah bangkrut. Saya evaluasi, apa yang membuat usaha ini tidak berjalan. Oh ternyata cuaca. Adaptasi lah saya akhirnya," kenangnya.

Mengevaluasi dari bisnis es cendolnya yang malang, Helmi yang pernah bergabung ke dalam tim Jember Fashion Carnival (JFC) itu mencoba kembali bisnis kuliner lainnya. Namun kali ini yang tahan cuaca.

"Akhirnya saya temukan solusinya, yaitu dengan menjual minuman coklat. Kenapa coklat? Karena saat musim panas panas bisa disajikan menjadi es coklat, dan saat musim hujan bisa disajikan coklat panas," terangnya dengan praktis.

Sempat mengira berjualan minuman coklat bakal sukses karena memiliki jurus jitu "melawan alam", rupanya pasar berkehendak lain.

Helmi harus kembali gulung tikar dan memutuskan untuk merantau ke ibu kota, Jakarta.

"Saya memutuskan untuk hijrah di Jakarta dan tinggal selama enam bulan di sana. Saya yakin ada jalan lain yang Allah berikan untuk saya di sana. Di Jakarta itu asal bisa makan. Dan saat itu kondisinya saya sudah menikah," tutur dia.

Helmi menceritakan bahwa selama tinggal di Jakarta, dirinya terus mencari peluang baru sambil terus mendekakan diri kepada Tuhan. Berharap pintu-pintu rezeki terbuka untuk dirinya yang saat itu mulai berada di mulut jurang keputusasaan.

Banyak membangun jaringan di Jakarta, Helmi kemudian pulang ke Jember untuk mulai merintis bisnis barunya, tetap di bidang kuliner makaroni. Dia menamakan bisnis itu Macarina.

Helmi optimis Macarina akan jauh lebih sukses dibandingkan bisnis-bisnisnya sebelumnya.

Bahkan, dia juga optimistis merek Macarina bakal berlayar ke negara lain. Dan saat ini, hal tersebut terbukti. Macarina telah dipasarkan ke sejumlah negara lain.

Tidak puas dengan Macarina, Helmi rupanya juga mendirikan bisnis kuliner lainnya yakni Pentol Depele, Bubur Bakar Presiden, Es Barbar, dan Warmindo. 

Dalam waktu dekat ia akan membuka usaha gorengan kiloan. 

"Ini belum ada gorengan kiloan, bahkan ini yang pertama di Indonesia, juga di dunia. Kami kasih nama Gokil atau Gorengan Kiloan," ungkapnya dengan tersenyum. 

"Jualannya secara mobile, konsepnya biar memudahkan konsumen. Ada beberapa titik yang disasar nanti," sambungnya. 

Ia berpesan, untuk para pengusaha yang akan memulai bisnis agar terlebih dahulu mengembangkan kredibilitas. 

"Artinya eksistensi juga perlu supaya membangun trust," jelasnya. 

Hingga kini, Helmi Zamrudiansyah memiliki 50 karyawan yang membantu menjalankan roda bisnisnya. Selain itu, ia juga memberikan tips untuk pengusaha yang baru akan memulai bisnis. "Jangan ragu. Kalian buat riset supaya nambah keyakinan, intinya jangan ragu. Kalau sudah yakin, bismillahirrahmanirrahim. Yakin bakal laris," tutupnya. (*).

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES