Pemerintahan

Anggaran Perjalanan Dinas DPRD Kota Probolinggo Dialihkan untuk Tangani Covid-19

Selasa, 13 Juli 2021 - 06:47 | 63.01k
Rakor refocusing perdin DPRD Kota Probolinggo di command center. (FOTO: Famy Decta for TIMES Indonesia)
Rakor refocusing perdin DPRD Kota Probolinggo di command center. (FOTO: Famy Decta for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Lonjakan kasus positif covid19 di Kota Probolinggo, Jawa Timur, memaksa Pemkot Probolinggo setempat putar otak. Demi misi kemanusiaan, anggaran perjalanan dinas (perdin) DPRD Kota Probolinggo pun, dialihkan. Untuk fokus penanganan pandemi covid19 yang belum berakhir ini.

Kepastian itu disampaikan Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin, bersama Ketua DPRD Abdul Mujib. Pemerintah sepakat, refocusing anggaran perdin yang jumlahnya mencapai milyaran rupiah itu.

Wali Kota Probolinggo menyebut, pihaknya sudah koordinasi dengan DPRD setempat. “Dana itu, nantinya bisa kita alihkan untuk fokus penanganan kemanusiaan dan kesehatan. Selama pandemi covid19 ini,” kata Wali Kota Hadi Zainal Abidin, Selasa (13/7/2021).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, selama sebulan, anggaran perdin wakil rakyat itu mencapai sekitar Rp 1 miliar. Wali Kota Hadi menjelaskan, selama sebulan ini, sampai Agustus, dewan tidak ada kegiatan. Baru pada September 2021 mendatang, ada pembahasan P – APBD.

“Jadi dua bulan ini bisa digunakan. Dana perdin itu kan ada sekitar 5,8 miliar. Jika tidak ada perpanjangan PPKM, maka setidaknya ada sekitar 3,8 miliar yang bisa direfocusing,” jelas mantan anggota DPR RI ini.

Namun demikian, Pemkot Probolinggo belum bisa memastikan berapa jumlah anggaran perdin yang bisa direfocusing. Ketua DPRD, Abdul Mujib memastikan, pihaknya sudah menyetujui soal alih fungsi anggaran perdin itu.

“Pada prinsipnya kami setuju. Tapi jumlah pastinya, kami masih akan bicarakan lagi dengan anggota. Karena memang ada sisi lain, berupa program yang harus tetap kami jalankan,” tegas Mujib.

Hadi-Zainal-Abidin.jpgWali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin pastikan bansos untuk warga terdampak PPKM Darurat tersalurkan. (FOTO: Humas Pemkot for TIMES Indonesia)

Dikonfirmasi terpisah, wakil ketua DPRD, Fernanda Zulkarnaen menyebut, pihaknya sejauh ini menyetujui refocusing anggaran perdin itu. Politisi Partai Golkar ini bilang, sah-sah saja refocusing anggaran. “Yang penting ada skala prioritas. Mana yang sekiranya tidak berjalan maksimal, untuk direfocusing,” tegasnya.

Dirinya juga menegaskan, anggaran yang direfocusing harus jelas peruntukannya. Jangan sampai, kejadian tahun lalu terulang kembali. Dimana ada sisa anggaran yang tersisa begitu besar. Jumlahnya sekitar Rp 40 miliar lebih.

“Jika itu digunakan sebagai bantuan pada masyarakat, berapa ratus ribu orang yang dapat. Bahkan tahun ini, pemerintah masih memiliki BTT senilai Rp 15 miliar. Yang bisa dialokasikan sebagai bansos, tinggal TAPD menggesernya. Kalau kurang untuk bansos, bisa me refocusing dari anggaran OPD,  baik Sekertariat dewan, PUPR, Dispendik dan OPD lainnya,” jelas lelaki yang akrab disapa Nanda itu.

Anggaran untuk pembangunan tahun inipun, jika masih belum berjalan, bisa digunakan atau refocusing untuk penanganan pandemi. Sesuai dengan anjuran dan arahan dari pemerintah pusat.

Data terbaru, kasus positif covid-19 di Kota Probolinggo saat ini mencapai 272 kasus aktif. Bertambah sebanyak lima kasus, dari hari sebelumnya. Sementara tingkat kesembuhan, data menyebut ada 16 kasus yang sudah dinyatakan sembuh. Total kasus sembuh mencapai 2.178 kasus. Tak hanya refocusing perjalanan dinas DPRD Kota Probolinggo, Pemkot Probolinggo terus mengimbau, agar masyarakat taat protokol kesehatan dan menerapkan 5M untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES