Pendidikan

Sekolah di Bondowoso Manfaatkan MPLS Daring untuk Berinovasi

Senin, 12 Juli 2021 - 17:26 | 59.96k
Pelaksanaan MPLS Daring di SMK NU Tenggarang Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Guru diminta membuat video untuk mengenalkan lingkungan sekolah (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Pelaksanaan MPLS Daring di SMK NU Tenggarang Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Guru diminta membuat video untuk mengenalkan lingkungan sekolah (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Tahun ajaran baru 2021/2022 di Kabupaten Bondowoso dimulai 12 Juli. Dengan agenda MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah). Rencananya akan digelar tatap muka.

Namun karena kebijakan PPKM Darurat, akhirnya dilaksanakan secara daring.

Semua jenjang pendidikan baik di bawah naungan Dinas Pendidikan Bondowoso dan Jatim, serta di bawah naungan Kantor Kemenag melaksanakan MPLS Daring. 

Kondisi ini membuat sejumlah sekolah dituntut beradaptasi, dan terus berinovasi agar kegiatan berjalan efektif. Salah satunya seperti dilakukan oleh SMK NU Tenggarang, Bondowoso.

Kepala Sekolah SMK NU Tenggarang, Daris Wibisono mengatakan, pihkanya tetap melaksanakan MPLS secara online. Sebab kalau menunggu normal tidak akan cepat terlaksana. Apalagi berakhirnya pandemi ini tak bisa diprediksi.

"Kondisi ini justru ada manfaatnya. Yakni menuntut guru untuk lebih kreatif," katanya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (12/7/2021).

Menurutnya, MPLS adalah Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah, bagaimana dengan sistem daring ini, sekolah dituntut mampu untuk menjelaskan lingkungan sekolah barunya.

Seperti laboratorium, sarana prasarana, ektra kurikuler, lahan praktik dan sebagainya secara visual.

"Sehingga mampu menarik perhatian siswa dan seakan-akan siswa berasa melihatnya langsung di sekolah," jelasnya.

Pemateri yang merupakan guru-guru SMK NU Tenggarang tidak hanya saja dituntut membuat presentasi powerpoint, tapi juga video.

"Demikian itu agar lebih mengena di pikiran siswa. Lebih memahami lingkungan sekolah barunya," jelas pria yang juga GusDurian Bondowoso tersebut.

Namun demikian kata dia, ada kelemahan dalam kegiatan daring. Diantaranya siswa terkendala HP android. Mereka mempunyai HP tapi terkendala paket data karena masa ekonomi sulit dan erkendala signal.

"Kami menerima 79 siswa baru. Meski di tengah pandemi, jumlah siswa naik. Alhamdulillah kepercayaan masyarakat meningkat," jelasnya.

Sementara Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur untuk wilayah Bondowoso-Situbondo, Sugiono Eksantoso mengatakan, untuk SMA/SMK sederajat tidak ada penundaan MPLS bagi siswa baru. Tetapi tetap dilaksanakan secara daring. "Kami membuka di Bondowoso dan Situbondo secara online juga," katanya.

Kegiatan MLS dilaksanakan sslama tiga hari, sejak 12-14 Juli 2021. Namun secara teknis yang ada bisa dilaksanakan lima hari. 

Menurutnya, MPLS daring ini tidak mungkin bisa mengenalkan sekolah secara utuh karena tidak akan maksimal. Maka pendalamannya bisa dilaksanakan setelah PPKM Darurat berakhir.

"Daring itu anak-anak tidak maksimal kan. Lebih efektif itu bisa dilakukan nanti setelah PPKM Darurat, kalau tidak diperpanjang," paparnya.

Agar kegiatan daring ini efektif, pihkanya meminta sekolah agar membentuk kelompok belajar (Pokjar) siswa yang saling berdekatan tempat tinggalnya. Misalnya satu sampai dua RT dengan catatan bukan zona merah. 

"Kalau sekolahnya sama, saya minta bisa bertiga atau maksimal lima. Sehingga ini mengurangi pemborosan kuota internet. Juga membantu anak yang tak punya HP," paparnya.

Seperti diketahui, berdasarkan Instruksi Mendagri nomor 15 Tahun 2021 bahwa kegiatan belajar mengajar di kabupaten/kota yang menerapkan PPKM Darurat dilaksanakan secara daring. Oleh karena itu, semua sekolah di Bondowoso melaksanakan MPLS daring. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES