Ekonomi

Isi Waktu Luang, Ibu-Ibu Supersekar Hasilkan Jutaan Rupiah dari Kerajinan Rajut

Minggu, 11 Juli 2021 - 18:20 | 49.77k
Tampak Ibu-Ibu Supersekar membuat kerajinan dengan rasa senang dan nyaman, dan hasil kerajinan yang siap di jual.(Foto: Yusuf For TIMES Indonesia)
Tampak Ibu-Ibu Supersekar membuat kerajinan dengan rasa senang dan nyaman, dan hasil kerajinan yang siap di jual.(Foto: Yusuf For TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PACITAN – Pasukan Perempuan Sejuta Karya (Supersekar) Desa Mangunharjo, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur mengisi waktu luang dengan membuat kerajinan rajut dan hasilkan Rupiah.

"Di sela-sela kesibukan sebagai ibu rumah tangga dan buruh pabrik, kami membuat kerajinan tangan rajut," kata Ketua kelompok Supersekar, Khusnul Khotimah, Minggu (11/7/2021).

Khusnul mengatakan, produk yang dihasilkan mulai dari kopiah, sepatu cover, tas ransel, dompet, baju, topi anak, ponco, konektor hijab, gantungan kunci, hiasan dinding kaligrafi, dan lain-lain.

Supersekar b

"Bahannya semua dari benang rajut nilon dan polyester katun pilihan yang miliki keunggulan ringan, halus dan lembut. Produk ini bisa dipesan sesuai model yang diinginkan dan menerima pesanan custom,” terangnya.

Menurut Khusnul, selain produk yang dihasilkan bagus, harganya pun sangat merakyat sehingga bisa terjangkau untuk semua kalangan.

"Untuk harga pernak-pernik mulai Rp 8 ribu - 10 ribu, aksesesoris wanita tas, dompet dan ransel dari Rp. 50-200 ribu per satunya. Untuk motif, warna, dan ukuran menyesuaikan pesanan, " imbuhnya.

Selain itu, produk kerajian rajut Supersekar saat ini baru dipasarkan melalui jejaring media sosial dan WhatsApp, sehingga pemesannya cukup mudah untuk memilih motif, bahan dan modelnya.

"Biasanya calon pembeli sekitar Pacitan memesan lewat WhatsApp sesuai pilihan motif, bahan dan modelnya, jadi produk tinggal kirim melalui jasa pengiriman paket," jelasnya.

Supersekar c

Hanya mengunakan alat sederhana jarum rajut, kerajinan tangan ini masih sangat digemari masyarakat Pacitan, sebab selain berkualitas, proses pembuatannya pun cukup lama 3 - 7 hari.

"Kami masih pakai alat sederhana yaitu jarum rajut dan prosesnya butuh waktu lama, 3 - 7 hari karena hanya mengisi waktu luang," imbuh Khusnul saat menunjukkan alat rajut dan bahan benang.

Dirinya juga berharap, ke depan bisa memiliki alat jahit untuk menunjang produktivitas kerajinan rajut dan bisa penuhi permintaan pasar.

"Ke depan semoga kami bisa punya mesin jahit untuk menunjang produktivitas serta penuhi permintaan pasar," ucapnya.

Sebagai informasi, dari masing-masing anggota kelompok mandiri Supersekar berjumlah 5 orang bertindak sebagai pembuat sekaligus memasarkan produk kerajinan rajut sehingga omset rata-rata perminggu Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES