Peristiwa Internasional

Sejarah Hari Ini: 11 Juli, Pembantaian Srebrenica yang Menewaskan Ribuan Muslim Bosnia

Minggu, 11 Juli 2021 - 17:11 | 151.70k
Seorang wanita membaca doa di tengah pemakaman korban pembantaian Srebenica yang dilakukan tentara Serbia-Bosnia kepada muslim Bosnia pada Juli 1995. (FOTO: afp)
Seorang wanita membaca doa di tengah pemakaman korban pembantaian Srebenica yang dilakukan tentara Serbia-Bosnia kepada muslim Bosnia pada Juli 1995. (FOTO: afp)

TIMESINDONESIA, JAKARTASejarah hari ini menyajikan peristiwa kelam akibat perangan. Pada 11 Juli, dunia mengenang sebagai hari pembantaian Srebrenica, di mana lebih dari 8.000 pria dewasa dan anak laki-laki Muslim Bosnia dibunuh oleh tentara Serbia saat perang Serbia-Bosnia tahun 1995.

11 Juli juga diperingati sebagai Hari Populasi Sedunia. Acara ini yang diadakan oleh PBB mulai tahun 1989 ini terinspirasi pada tanggal 11 Juli 1987 yang merupakan hari di mana jumlah penduduk dunia mencapai 5 miliar jiwa. Dari dalam negeri, 11 Juli 2012 juga tercatat sebagai pelaksanaan Pilgub DKI Jakarta yang dimenani pasangan Jokowi-Ahok.

1995: Pembataian Srebrenica

pemakaman korban pembantaian Srebenica 1Seorang perempuan mencium batu nisan di sebuah pemakanam massal korban pembantaian Srebrenica. (FOTO: bbc/getty images)

Dikutip dari BBC, peristiwa ini berawal pada 6 Juli 1995, saat pasukan Serbia Bosnia yang dipimpin Jenderal Ratko Mladic menyerang Srebrenica, di Bosnia-Herzegovina. Wilayah itu jatuh dalam lima hari, atau pada tanggal 11 Juli 1995. Pada hari berikutnya, pembantaian mulai dilakukan.

Dalam waktu kurang dari dua minggu, pasukan Serbia Bosnia secara sistematis membunuh lebih dari 8.000 Bosniaks (umat Muslim Bosnia) - pembunuhan massal terburuk di tanah Eropa sejak akhir Perang Dunia Kedua.

Pasukan Serbia Bosnia disebut memisahkan pria dewasa dan anak laki-laki dari kerumunan dan membawa mereka pergi untuk ditembak. Ribuan orang kemduain dieksekusi dan didorong ke kuburan massal dengan buldoser.

Laporan menunjukkan beberapa dikubur hidup-hidup, sementara beberapa orang dewasa dipaksa untuk menonton anak-anak mereka dibunuh. 25 tahun setelah peristiwa ini, ditemukan beberapa kuburan massal baru terkait peristiwa Srebrenica.

Saat itu, pasukan PBB yang hanya berbekal senjata ringan tidak berdaya untuk mencegah pembantaian ini. Mantan Sekretaris Jenderal Kofi Annan kemudian menyatakan: "Tragedi Srebrenica akan selamanya menghantui sejarah PBB."

Tentara Belanda juga disebut terlibat dalam kasus ini, karena menyerahkan 5.000 Muslim Bosnia yang berlindung di pangkalan mereka ke pasukan militer Serbia Bosnia.

Pada 2017, pengadilan PBB di Den Haag menghukum Mladic atas genosida dan kekejaman lainnya. Ia bersembunyi setelah berakhirnya perang pada tahun 1995 dan tidak ditemukan sampai 2011. Saat itu, ia diketahui berada di rumah sepupunya di Serbia utara.

Serbia sudah meminta maaf atas kejahatan tersebut tetapi masih menolak untuk menerima bahwa itu adalah genosida.

1989: Hari Populasi Sedunia

Populasi.jpgIlustrasi (Foto: Shutterstock)

11 Juli di peringati sebagai Hari Populasi Sedunia, yang merupakan agenda tahunan yang dirayakan pada setiap tahun. Peringatan ini untuk meningkatkan kesadaran mengenai kondisi populasi (jumlah penduduk) dunia.

Acara ini diadakan oleh Dewan Pengatur Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1989. Hal ini diinspirasikan pencatatan penduduk dunia pada tanggal 11 Juli 1987 yang menyebutkan jumlah penduduk dunia mencapai 5 miliar jiwa lebih.

PBB mempublikasikan prediksi baru laju populasi dunia hingga tahun 2050 dan menyatakan bahwa Bumi tengah menghadapi krisis serius. Prediksi ini menyebutkan, ada pertambahan populasi sebesar 2 miliar dalam tiga dekade mendatang itu. Laporan tersebut menyatakan, lebih dari setengahnya akan berasal dari hanya sembilan negara, termasuk Indonesia.

2012: Pilgub DKI Jakarta, Jokowi-Ahok Menang

Pilkada DKI Jakarta 2012Poster calon pasangan di Pilgub DKI Jakarta 2012. Pemungutan suara Pilgub DKI Jakarta digelar pada hari Rabu 11 Juli 2012. (FOTO: ANTARA/Widodo S. Jusuf)

11 Juli 2012 tercatat sebagai hari pemungutan suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta (Pilgub DKI Jakarta).

Pilgub DKI Jakarta berjalan dua putaran. Putaran pertama diikuti oleh enam calon pasangan gubernur dan wakil gubernur, 4 pasangan diusung oleh partai politik dan dua pasang berasal darì calon independen.
Berikut nomor urut pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta:
1. Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli pasangan calon dari Partai Demokrat;
2. Hendardji Supandji dan Ahmad Riza Patria pasangan calon dari jalur independen;
3. Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama pasangan calon dari PDIP dan Gerindra;
4. Hidayat Nurwahid dan Didik J Rachbini pasangan calon dari PKS dan PAN;
5. Faisal Basri dan Biem Benyamin pasangan calon dari jalur independen; dan
6. Alex Noerdin dan Nono Sampono pasangan calon dari Golkar, PPP, dan PDS.

Karena tidak ada yang meraih suara 50 persen lebih, Pilgub DKI Jakarta harus dilakukan dalam dua putaran, dan hanya menyisakan pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli; dan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama. Putaran kedua dilakukan 20 September.

Pada 29 Semptember 2012, KPU Jakarta mengumumkan Pasangan Jokowi-Ahok memenangi Pilgub DKI Jakarta dengan meraih 2.472.130 (53,82%) suara, sedang Foke-Nara mendapatkan 2.120.815 (46,18%) suara. Dengan selisih 351.315 (7,65%) suara. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES