Politik

Bambang Haryo: Pemkab Sidoarjo Wajib Edukasi Warga yang Isolasi Mandiri

Jumat, 09 Juli 2021 - 16:22 | 25.81k
Politisi Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono. (Foto: dokumen Pribadi Bambang Haryo)
Politisi Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono. (Foto: dokumen Pribadi Bambang Haryo)

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Penyebaran Covid 19 di Kabupaten Sidoarjo memang menunjukkan angka peningkatan. Tak hanya itu, warga Sidoarjo juga banyak yang melakukan Isolasi Mandiri (Isoman) di rumah mereka masing masing.

Sayangnya sejumlah warga yang lakukan Isoman tidak tahu apa yang harus dilakukan dan obat apa yang dia konsumsi selama Isoman. Kurangnya sosialisasi dari Pemkab Sidoarjo inilah yang disesalkan Politisi Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono.

Menurutnya selama ini masyarakat kurang mendapatkan informasi yang jelas mengenai obat Covid-19 dari pemerintah dan Satgas Covid-19, sehingga mencari sendiri informasi obat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya melalui media sosial atau tayangan iklan.

Saat ini, masyarakat tau penderita Covid-19 yang dirawat di rumah sakit hanya sebagian kecil. Ada 85 persenan warga atau penderita yang melakukan isolasi mandiri atau pengobatan sendiri di rumah.

"Seharusnya Pemerintah harus memperhatikan mereka dengan memberikan informasi obat yang jelas dan obat yang selalu tersedia serta terjangkau bagi masyarakat yang lakukan Isoman tersebut," kata pria yang akrab di sapa BHS ini, Jumat (9/7/2021).

BHS menambahkan jika warga yang lakukan Isoman diperkirakan hanya 5 persen yang mengetahui obat atau vitamin untuk mereka.  Dan lagi mereka kesulit mendapatkan obat itu karena langka atau mahal. Inilah yang harus segera ditangani oleh pemerintah melalui Satgas Covid-19.

Menurutnya, tim Satgas Covid 19, harus menjamin ketersediaan obat Covid-19 dengan harga terjangkau serta memberikan informasi yang jelas dan konsisten kepada masyarakat. Pemerintah juga diminta memberdayakan Puskesmas untuk sosialisasi terkait obat tersebut.

"Bahkan saya nyakin jika obat atau vitamin itu lengkap di Puskesmas maka warga yang lakukan Isoman akan lebih mudah mendapatkan obat tersebut. Pihak Puskesmas juga harus aktif melakukan tracking dan tracing, memonitor kasus Covid-19 di wilayahnya," Imbuhnya.

Ditanya kelangkaan oksigen seperti saat ini, BHS menegaskan jika kelangkaan peralatan penanganan Covid-19, termasuk gas oksigen tidak akan terjadi bila Pemerintah bersama Satgas Covid-19 bekerja maksimal untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.

"Satgas harus menjamin ketersediaan penanganan Covid seperti oksigen dan yang terpenting juga ketersediaan obat Covid-19 dengan harga terjangkau serta memberikan informasi yang jelas dan konsisten terkait kegunaanya," ungkapnya.

BHS juga meminta agar Satgas Covid-19 diberikan kewenangan untuk menindak tegas penimbun obat atau kepentingan penanganan Covid lainnya.

"Penting tindak tegas dari Satgas Covid-19 jika ada temuan penyelewengan terhadap masalah penanganan Covid, penimbunan obat dan lainnya," pungkasnya terkait kondisi di Kabupaten Sidoarjo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES