Kopi TIMES

Siapa Panglima TNI Pilihan Jokowi

Jumat, 09 Juli 2021 - 14:49 | 242.39k
Iqbal Suliansyah, (Bidang Pertahanan dan Keamanan Dewan Pimpinan Pusat Rumah Produktif Indonesia, Wakil Ketua PPI Prov Aceh, Alumni SKK Maarif).
Iqbal Suliansyah, (Bidang Pertahanan dan Keamanan Dewan Pimpinan Pusat Rumah Produktif Indonesia, Wakil Ketua PPI Prov Aceh, Alumni SKK Maarif).

TIMESINDONESIA, ACEH – Jabatan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto akan berakhir pada bulan November mendatang. Nama Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono diyakini menjadi salah satu kandidat berpeluang menjadi penerus Panglima TNI.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa, dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Fajar Prasetyo juga memiliki peluang , meski tentunya peluang, posisi Panglima TNI untuk matra udara kecil dibanding matra lainnya.

Peluang tersebut merujuk kepada posisi Panglima TNI yang saat ini lahir dari Angkatan Udara (AU). Merujuk Undan-Undang (UU) tentu tidak ada peraturan harus bergantian antar angkatan atau matra. Patut diingat sebagai rujukan yaitu UU Nomor 34 tahun 2004, pasal 13 ayat 4 yaitu jabatan panglima TNI dilakukan secara bergantian oleh perwira aktif di tiap angkatan yang sedang atau pernah menjabat kepala Staf Angkatan.

Secara nyata Jenderal TNI Anika Perkasa memang Pati TNI senior dibandingkan dengan laksamana TNI Yudo Margono dan Marsekal TNI Fajar Prasetyo. Andika Perkasa disebut-sebut memiliki banya prestasi dalam dunia militer. Selain mengawali karier pada Korps Baret Merah, Andika pernah menjabat Komandan Paskukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres).

Kelebihan lain yang ketahui oleh publik adalah KSAD Jenderal Andika Perkasa adalah menantu Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) A. M Hendropriyono.

Melihat perkembangan saat ini, tentunya ada hal menarik yang harus dicermati bersama.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani terlihat akrab dengan matra udara. Pemberitaan beberapa waktu lalu terlihat, Ketua DPR RI memberikan pembekalan pembekalan kepada Perwira Siswa (Pasis) Seskoau di lambang, Senin (28/06/2021) dan kegiatan Kasau Cup 2021 dalam rangka memperingati 75 tahun TNI Angkatan Udara, bulan Maret lalu, Puan Maharani turut hadir.

Tentunya tidak berlebihan itu mungkin bisa menjadi sinyal-sinyal tertentu berkaitan dengan peluang Panglima TNI masa depan, atau terlalu dini untuk prediksi tokoh mana yang terkuat yang akan menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto nantinya.

Angkatan laut memiliki alasan besar untuk diperkuat mengingat Indonesia adalah negara kepulauan, sehingga bicara strategi militer untuk pucuk pimpinan TNI diperlukan kemampuan spesial dalam mewujudkan pertahanan maritim yang kuat.

Posisi strategis Indonesia dibidang maritim tidak bisa dipandang sebelah mata. Amerika menunjukkan pentingnya Indonesia dengan membangun pusat pelatihan maritim di Batam. hal ini menunjukkan Indonesia merupakan mitra dalam melawan pengaruh China di Asia Tenggara.

Presiden Soekarno pernah mengatakan “Kuasailah udara untuk melaksanakan kehendak nasional karena kekuatan nasional di udara adalah faktor yang menentukan dalam perang modern”.

Sejarah mencatat Indonesia hebat sebagai kekuatan udara sehingga disegani di Asia Tenggara pada tahun 1960-an.

Matra apapun jelas penting dalam menjaga kedaulatan negara dan para prajurit hingga komandan dari masing-masing matra memiliki kemampuan yang spesial. Jika dilihat dari media sosial tentunya nama KSAD semakin populer. Akun YouTube TNI AD telah memiliki 1 juta lebih pengikut. Berbeda dengan TNI AL dan TNI AU tidak memiliki akun YouTube.

Sejak dilantik pada 2014, Jokowi telah melalui tiga kali jabatan Panglima TNI Selama periode tersebut matra angkatan laut belum pernah menjabat Panglima TNI. Nah, sudah saatnya masyarakat menanti siapa Panglima TNI pilihan Jokowi?

***

 

*) Oleh: Iqbal Suliansyah, (Bidang Pertahanan dan Keamanan Dewan Pimpinan Pusat Rumah Produktif Indonesia, Wakil Ketua PPI Prov Aceh, Alumni SKK Maarif).

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

 

 

___________
**)
Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES