Ekonomi PPKM Darurat

PPKM Darurat Ancam UMKM, Begini Strategi Owner Hai Crabs Agar Bisnis Bertahan

Kamis, 08 Juli 2021 - 21:07 | 153.07k
Yunanta Setyawan, CEO Hai Management saat memberi keterangan kepada pihak TIMES Indonesia di outlet Hai Crabs Kaliwates. (Foto: Siti Nur Faizah/TIMES Indonesia)
Yunanta Setyawan, CEO Hai Management saat memberi keterangan kepada pihak TIMES Indonesia di outlet Hai Crabs Kaliwates. (Foto: Siti Nur Faizah/TIMES Indonesia)
FOKUS

PPKM Darurat

TIMESINDONESIA, JEMBER – Berlakunya status PPKM Darurat di Kabupaten Jember, Jawa Timur memaksa pelaku bisnis kuliner dna rumah makan harus putar otak atur strategi agar bisnis mereka tetap bertahan. Pasalnya, di masa PPKM Darurat, mereka diwajibkan hanya melayani pembelian atau pemesanan take away atau tidak makan di tempat.

Putar otak untuk atur strategi tersebut seperti yang dilakukan Owner Hai Crabs sekaligus CEO Hai Management Yunanta Setyawan.

Kedai makanan dari olahan baby kepiting yang berlokasi di Jalan Ikan Paus, Pertokoan Paskul Erhasy, Gerdu, Sempusari, Kaliwates, Jember tersebut juga terimbas dampak PPKM Darurat.

"PPKM di Jawa - Bali dampaknya luar biasa, yang biasanya bisa buka sampai jam 10 malam sekarang dibatasi hanya sampai jam 8 malam. Yang kedua daya beli masyarakat menurun, dan pastinya penurunan omzet bisa 30 sampai 40 persen," ujar Yunanta saat ditemui TIMES Indonesia ditemui di kedainya, Kamis (8/7/2021). 

Melihat dari dampak yang dirasakan tersebut, Yunanta mengungkapkan strategi agar bisa bertahan di tengah PPKM Darurat dengan memberikan promo beli dua gratis satu, bermitra dengan Go-Food dan Grab-Food dengan memberikan gratis ongkir. 

"Bisnis ini kami yang tahu, bisnis ini kami yang jalanin, bisnis ini kami yang tahu keunikannya, jadi mau tidak mau kami harus survive," terang Yunanta.

"Kita tidak boleh cengeng, tidak boleh nyerah juga sama Covid-19 ini. Kita tahu produk kita oke, kita tahu produk kita unik, maka mau tidak mau kami harus survive yang penting kami bisa buka terus dan bisa gaji karyawan saja alhamdulillah," imbuhnya. 

Lebih lanjut ia juga mengungkapkan sisi negatif dan positif adanya PPKM Darurat ini. 

"Sisi negatifnya omzet kami menurun, dan sisi positifnya kami dituntut untuk lebih kreatif," ujar Yunanta. 

Ia juga menambahkan, selama PPKM Darurat mitra Hai Crabs naik drastis namun untuk omzet masih tetap turun.

"Sebelum kondisi PPKM per outlet kami bisa menghabiskan 10 sampai 20 kilogram kepiting. Itu artinya bisa mencapai 100 sampai 200 porsi. Namun waktu PPKM ini menurun hingga 40 persen," ungkapnya.

Sebagai pelaku UMKM, Yunanta berharap agar PPKM Darurat ini segera berakhir karena dampaknya sangat besar pada UMKM. Namun apabila PPKM Darurat ini diperpanjang ia sudah menyiapkan strategi-strategi baru untuk menghadapinya. CEO Hai Management tersebut juga berharap pemerintah memberikan kebijakan yang fleksibel terhadap pelaku UMKM. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES