Peristiwa Daerah PPKM Darurat

Enam Hari PPKM Darurat, Tingkat Okupansi Hotel di Jember Sudah Turun 20 Persen

Kamis, 08 Juli 2021 - 19:21 | 40.85k
Lobi salah satu hotel berbintang di Kabupaten Jember yang tampak lengang di masa PPKM Darurat. (Foto: Arip Ripaldi/TIMES Indonesia)
Lobi salah satu hotel berbintang di Kabupaten Jember yang tampak lengang di masa PPKM Darurat. (Foto: Arip Ripaldi/TIMES Indonesia)
FOKUS

PPKM Darurat

TIMESINDONESIA, JEMBER – Sejumlah hotel di Kabupaten Jember, Jawa Timur mengalami penurunan tingkat okupansi cukup signifikan, sejak pemerintah mulai memberlakukan PPKM Darurat dalam penanganan Covid-19 pada 3 Juli 2021 lalu.

Hal tersebut dibenarkan General Manager (GM) Meotel Jember by Dafam Hotels, Helman Dedy Choandra.

"Kami punya 120 kamar. Dari awal bulan hingga sekarang ini rata-rata 10 - 15 persen saja terisinya. Artinya hanya 15 - 20 kamar saja yang terisi," tutur Helman pada Kamis (8/7/2021).

Helman juga mengungkapkan pada tahun-tahun sebelumnya pihaknya mampu mencapai tingkat okupansi 65 hingga 70 persen perbulan

"Tahun sebelum pandemi kami bisa closing sampai 65 - 70 persen, 2021 ini tidak ada," ujarnya. 

"Di 2021 yang kita harapkan ada pemilihan kondisi ternyata masih juga ada dampak dari pandemi Covid-19. Memang ada satu dua bulan yang bisa recovery meskipun harganya di bawah pasaran," sambungnya. 

Dikonfirmasi terpisah, General Manager (GM) Hotel 88 Jember L. Y. Anggoro Wicaksono mengatakan hal serupa. 

"Mulai sehari sebelum pemberlakuan PPKM Darurat sudah mulai banyak penurunan," ujarnya saat di konfirmasi TIMES Indonesia melalui telepon.

Ia juga mengatakan, pada bulan Juni 2021 tingkat hunian bisa mencapai 80 persen.

Namun, tren positif itu harus tumbang akibat adanya PPKM Darurat. 

"Di Hotel 88 sendiri, terdapat 42 kamar, tingkat hunian saat PPKM Darurat hanya 20 persen atau sekitar 10 sampai 11 kamar. Padahal, bulan Juli ini puncaknya hunian, apalagi habis hari raya kenceng sampai akhir tahun dan tahun baru," tuturnya. 

Ia menyampaikan, penurunan tingkat okupansi terjadi tidak hanya di dalam kota, melainkan semua hotel terkena dampaknya. 

Ia juga berharap, pandemi Covid-19 berakhir dan PPKM Darurat dapat berdampak positif bagi pemulihan perekonomian karena menurutnya, pengusaha perhotelan bergantung pada tamu yang datang dari luar kota. "Kami yang di perhotelan ini bergantung pada kedatangan orang, dan tamu kami lebih banyak dari luar kota ini," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES