Gaya Hidup

Wagub Jatim Dorong Anak Muda Dukung Potensi Energi Baru Terbarukan

Kamis, 08 Juli 2021 - 12:47 | 50.84k
Wakil Gubernur Jatim, Emil Elistianto Dardak dalam diskusi bersama Rumah Millennial Jatim membahas potensi energi baru terbarukan. (FOTO: Tangkapan layar)
Wakil Gubernur Jatim, Emil Elistianto Dardak dalam diskusi bersama Rumah Millennial Jatim membahas potensi energi baru terbarukan. (FOTO: Tangkapan layar)

TIMESINDONESIA, SURABAYAPotensi Energi Baru Terbarukan (EBT) Indonesia mencapai kisaran 38 Ribu Mega Watt, Hal tersebut terungkap dalam Focus Group Discussion yang digelar Rumah Millennial Jatim bersama Emil Elistianto Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur.

Hadir pula perwakilan Kementerian ESDM yakni Dirjen EBTKE sebagai regulator, pakar akademisi EBT dari Universitas Indonesia, Manager Eksekutif Direktur Niaga PT PLN (Persero), sampai pemerhati lingkungan Walhi Jatim.

Dalam kesempatan tersebut, Emil mendorong agar generasi muda mampu memanfaatkan potensi energi baru terbarukan (EBT) untuk berperan konkrit menghadirkan ruang keilmuan menjadi salah satu warna dalam perumusan kebijakan publik.

Potensi Energi Baru Terbarukan b

"Bukan hanya dari kepentingan semata. Diskusi semacam ini harus menghasilkan hal-hal konkrit," ungkapnya.

Maka dari itu Febryan Kiswanto, koordinator Rumah Millenial Jawa Timur mengajak seluruh milenial di Jawa Timur turut berpartisipasi menjaga kehandalan dan kedaulatan energi di Indonesia. Ia juga menambahkan pola kolaborasi dapat diagendakan dalam ruang kajian maupun workshop yang mengajak para pakar untuk memberikan dukungan.

“Kita tahu bahwa, Hasil Persetujuan Paris (Paris Aggrement) yang dibuat pada Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 2015 di Paris, Prancis berisikan persetujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan iklim dunia sehingga prioritas pengembangan energi nasional didasarkan prinsip memaksimalkan penggunaan energi terbarukan yang berkelanjutan," paparnya.

Dalam kesempatan yang sama Koordinator Keteknikan Lingkungan dan Panas Bumi, Dirjen EBTKE, Roni Chandra Harahap menyampaikan bahwa pemerintah melalui pernyataan Presiden Joko Widodo berkomitmen untuk melaksanakan komitmen Paris Agreement.

“Pemerintah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon hingga dapat menurunkan suhu udara sampai 2 derajat celsius," terangnya.

Roni juga mengatakan bahwa roadmap pengembangan EBT akan terus berlangsung. Sebagaimana data yang disampaikan bahwa di tahun 2020 bauran EBT sebesar 11,2 persen dan pada tahun 2025 akan mencapai 23 persen.

Di antara beberapa alternatif EBT, pembangkit listrik tenaga surya dan panas bumi merupakan yang paling potensial untuk dikembangkan di Indonesia, terlihat dari besarnya keberlanjutan sumber daya panas bumi dan surya di negara ini.

Sementara itu Kepala Advokasi Walhi Jatim, Muhammad Afandi mengatakan dalam konteks pembangunan sumber energi baru, pun energi baru terbarukan perlu dilakukan untuk menggantikan energi kotor, terutama dalam prosesnya perlu melibatkan masyarakat setempat.

FGD kali ini juga menghadirkan PT PLN (Persero) Pusat yang diwakili oleh Manajer Eksekutif Direktur Niaga. Pihaknya menyampaikan bahwa dasar penambahan produksi energi baru selalu didasarkan pada kehandalan dan ketahanan energi nasional.

Potensi Energi Baru Terbarukan c

"Juga dalam proyeksi bauran energi menuju green energy selalu memperhatikan multiplier effect yang menguntungkan bagi lingkungan dan masyarakat," katanya.

Selain itu, PT PLN (Persero) berkomitmen bahwa Pengembangan EBT bukan semata-mata pemenuhan program pemerintah, namun sebagai tanggung jawab dan PLN hadir untuk generasi Indonesia yang akan datang.

Sebagai dasar akademis, dalam FGD kali ini juga menghadirkan peneliti dari Institute Sustainable Earth and Resources Universitas Indonesia, Dr. Eng. Yunus Daud, beliau memaparkan bahwa potensi EBT, khususnya energi geothermal (panas bumi) yang ada di Indonesia merupakan anugerah dari Tuhan YME.

"Sebagai anak bangsa yang dilahirkan di bumi pertiwi sudah selayaknya kita menjadi tuan di negeri sendiri dengan cara memahami dan menguasai teknologi pengembangan EBT dalam rangka mendukung perwujudan energi bersih di kemudian hari," katanya.

Maka dari itu itu FGD yang diadakan Rumah Millennial Jatim ini merupakan sarana terwujudnya diskusi lintas stakeholder yang memiliki semangat agar potensi Potensi Energi Baru Terbarukan lokal bisa dimanfaatkan pemuda dan masyarakat untuk memahami kekayaan alam di sekitarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES