Glutera News

Awas, Kekurangan Vitamin D dapat Memicu Kanker

Kamis, 08 Juli 2021 - 11:28 | 38.42k

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kekurangan vitamin D sering kali sulit terdeteksi karena gejalanya yang tidak spesifik. Padahal, kekurangan vitamin D dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah pada tulang, seperti penyakit rakitis dan osteoporosis, serta melemahnya sistem kekebalan tubuh hingga bisa meningkatkan risiko munculnya sel kanker.

Dilansir dari WebMD, beberapa orang dengan berbagai jenis kanker memiliki kadar vitamin D yang rendah. Kadar terendah dikaitkan dengan kondisi kanker yang lebih lanjut. 

Beberapa penelitian pun telah mengaitkan hubungan antara kadar vitamin D yang rendah dengan risiko dan perkembangan kanker. 

Menurut studi berjudul “The Role of Vitamin D in Cancer Prevention”, kekurangan vitamin D dapat menyebabkan kematian pada kanker usus besar, kanker payudara, kanker ovarium, dan kanker prostat.

Thomas Churilla, MS, dari Commonwealth Medical College, AS, mengatakan vitamin D memiliki sifat antitumor. 

Vitamin ini mengatur gen yang terlibat dalam penggandaan dan penyebaran sel kanker. 

Dalam studinya, para peneliti mengumpulkan sampel darah dari 160 pria dan wanita penderita kanker dan mengukur kadar vitamin D mereka. Lima diagnosis paling umum adalah kanker payudara, prostat, paru-paru, tiroid, dan kolorektal. 

Di antara orang-orang dalam penelitian ini, 42 persen mengalami kekurangan vitamin D. 

Tingkat rata-rata vitamin D adalah sekitar 24 ng/mL. Orang dengan kadar di bawah 24 ng/mL hampir tiga kali lebih mungkin terkena kanker stadium 3 dibandingkan yang kadar vitamin D-nya lebih tinggi. 

Kanker stadium 3 menunjukkan keparahan penyakit yang lebih meluas. Misalnya, ukuran tumor lebih besar dan/atau terjadi penyebaran kanker selain pada organ pertama yang terkena.

glutera GSH

Penyebab kekurangan vitamin D

Kekurangan vitamin D atau defisiensi vitamin D adalah kondisi di mana tubuh tidak mendapatkan asupan vitamin tersebut secara cukup. Ini bisa terjadi karena kurang mengonsumsi makanan sumber vitamin D atau jarang terpapar sinar matahari.

Selain itu, ada beberapa kondisi yang juga dapat menyebabkan seseorang mengalami kekurangan vitamin D, yaitu:

• Menderita gangguan atau penyakit yang dapat menghambat penyerapan vitamin D di saluran cerna, seperti penyakit radang usus dan malabsorpsi.
• Menderita alergi susu atau intoleransi laktosa.
• Memiliki warna kulit gelap.
• Berusia lanjut.
• Memiliki berat badan berlebih atau obesitas.
• Mengonsumsi obat-obatan tertentu, misalnya obat antikejang atau pengobatan HIV.
• Menjalani pola makan vegetarian.

Tanda jika tubuh kekurangan vitamin D

Defisiensi vitamin D bisa dialami oleh siapa pun, termasuk bayi, anak-anak, dan orang dewasa. Meski umumnya tidak memiliki gejala yang spesifik, ada beberapa tanda dan gejala yang bisa timbul ketika tubuh kekurangan vitamin D.

Pada bayi dan anak 

Bayi dan anak-anak yang kekurangan vitamin D dapat menunjukkan beberapa gejala berikut:

• Sesak napas
• Kram dan kejang otot
• Pertumbuhan lebih lambat
• Terlambat tumbuh gigi dan berjalan
• Nyeri tulang

Selain gejala-gejala di atas, bentuk kaki yang bengkok dapat menjadi tanda anak kekurangan vitamin D. 

Mudah terserang penyakit juga bisa menandakan anak mengalami defisiensi vitamin D, karena kekurangan vitamin ini dapat melemahkan daya tahan tubuh.

Pada orang dewasa 

Pada orang dewasa, kekurangan vitamin D biasanya ditandai dengan beberapa gejala berikut:

• Sering mengalami nyeri otot, nyeri punggung, dan nyeri tulang
• Tulang rapuh atau mudah patah, meskipun tidak mengalami cedera berat
• Mudah terserang penyakit infeksi, seperti flu
• Tubuh mudah lelah atau lelah berkepanjangan
• Suasana hati yang buruk, atau menunjukkan gejala depresi
• Luka yang sulit sembuh
• Rambut rontok

Beberapa gejala kekurangan vitamin D di atas bisa menyerupai tanda dan gejala penyakit lain. Untuk memastikannya, diperlukan pemeriksaan ke dokter. Dokter dapat melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar vitamin D di dalam tubuh.

Bahaya kekurangan vitamin D

Kekurangan vitamin D tidak bisa dianggap sepele. Pasalnya, kondisi ini bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami sejumlah gangguan kesehatan.

Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan kekuatan tulang. Biasanya ditandai dengan tulang kaki yang bengkok. Pada anak-anak, kondisi ini disebut penyakit rakitis, sedangkan pada orang dewasa, disebut osteomalacia.

Selain gangguan tulang, defisiensi vitamin D juga diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya beberapa penyakit, seperti:

• Osteoporosis.
• Radang sendi.
• Penyakit infeksi, seperti pneumonia, sepsis, dan TBC
• Depresi
• Sakit kepala dan migrain
• Demensia
• Diabetes
• Obesitas
• Penyakit kardiovaskular, seperti hipertensi, gagal jantung, dan penyakit jantung
• Multiple sclerosis
• Rambut rontok
• Kanker, seperti kanker payudara, kanker usus besar, dan kanker prostat

Ibu hamil yang kurang asupan vitamin D berisiko mengalami sejumlah komplikasi kehamilan, seperti diabetes gestasional, preeklampsia, dan kelahiran prematur, serta berisiko tinggi melahirkan secara caesar.

Meski belum diketahui pasti apakah kekurangan vitamin D menyebabkan kanker, penelitian menemukan hubungan antara status vitamin D yang cukup dengan risiko kanker yang lebih rendah. 

Upaya meningkatkan status vitamin D, misalnya dengan suplementasi, dipercaya dapat mengurangi kejadian kanker dan kematian yang diakibatkannya. 

Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan US National Library of Medicine, tingkat kematian wanita pengidap kanker payudara lebih tinggi bagi yang tinggal di tempat dengan paparan sinar matahari yang kurang. 

Wanita yang terpapar sinar matahari secara rutin dan rajin minum suplemen vitamin D dikatakan memiliki risiko kanker payudara lebih rendah. 

Tidak hanya melalui sinar matahari dan suplemen, vitamin D juga bisa diperoleh dari makanan seperti salmon, tuna, sarden, kuning telur, dan jamur. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES