Peristiwa Internasional

Masih 86 Orang Hilang, Pencarian Korban Kondominium di Miami Dihentikan

Kamis, 08 Juli 2021 - 11:00 | 30.75k
Petugas penyelamat menyambut orang-orang di luar lokasi pembongkaran yang dikelola dari bagian yang tersisa dari kompleks Champlain Towers South di Surfside, Florida, AS, 7 Juli 2021. (FOTO: Reuters)
Petugas penyelamat menyambut orang-orang di luar lokasi pembongkaran yang dikelola dari bagian yang tersisa dari kompleks Champlain Towers South di Surfside, Florida, AS, 7 Juli 2021. (FOTO: Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Para pejabat Florida Selatan menghentikan pencarian korban dari puing-puing kondominium Champlain Towers South, Miami, Rabu (7/7/2021). Ini dilakukan karena sudah tidak ada lagi harapan menemukan hidup-hidup terhadap 86 orang lagi yang masih hilang.

Kru yang telah menemukan sisa-sisa 54 orang dari reruntuhan sebagian besar beton dan baja kondominium itu selama pencarian sepanjang waktu akan beralih ke operasi pemulihan pada tengah malam waktu siang hari timur.

"Pada titik ini kami benar-benar kehabisan setiap opsi dalam operasi pencarian dan penyelamatan. Tidak ada yang bisa kami lakukan untuk mengembalikan mereka yang hilang," kata Wali Kota Miami-Dade County, Daniella Levine Cava dalam konferensi pers sore seperti dilansir Reuters.

Hari Rabu tim pencari dan penyelamat sempat menemukan 18 korban meninggal dunia yang dikeluarkan dari tumpukan puing gedung. Sehingga masih menyisakan 86 orang yang belum diketemukan alias hilang.

Mereka yang hilang itu diyakini berada di dalam gedung  Champlain Selatan yang tiba-tiba runtuh pada 24 Juni lalu saat mereka tidur

Para pejabat mengatakan, ada beberapa kemungkinan bahwa diantara 86 orang itu akan ditemukan di tempat lain atau telah dihitung dua kali.

Tetapi selama pengarahan pribadi dengan anggota keluarga korban, Ray Jadallah, asisten kepala Penyelamatan Kebakaran Miami-Dade, mengatakan tidak ada kemungkinan bahwa siapa pun yang berada di menara pagi itu masih hidup di dalam gunung puing-puing.

Jadallah menambahkan, petugas penyelamat mengatakan kepada anggota keluarga bahwa cara bangunan 12 lantai itu jatuh tegak lurus ke bawah, meratakan lantai di atas satu sama lain, hampir tidak meninggalkan ruang kosong atau ruang di mana manusia bisa selamat dari benturan.

Tidak ada yang ditarik keluar hidup-hidup sejak beberapa jam pertama setelah menara jatuh dan tidak ada tanda-tanda kehidupan yang terdeteksi sejak saat itu oleh peralatan canggih atau anjing terlatih.

Miami-2.jpgPetugas penyelamat terlihat setelah pembongkaran yang dikelola dari bagian yang tersisa dari kompleks Champlain Towers South ketika upaya pencarian dan penyelamatan berlanjut di Surfside. (FOTO: Reuters)

Selama konferensi pers, Jadallah menyampqikan bahwa beberapa jenazah yang dikeluarkan dari reruntuhan digambarkan sebagai sisa-sisa tubuh manusia.

Pencarian yang yang dilakukan tim dipercepat setelah sisa bangunan yang berdiri diratakan dengan tanah. Sehingha akses pencarian mereka lebih besar di dalam reruntuhan.

Pejabat meruntuhkan sekalian sisa gedung yang masih berdiri dengan bahan peledak karena khawatir Badai Tropis Elsa bisa merobohkannya saat menghantam Florida Selatan.

Lokasi bencana tersebut memang akhirnya terkena pada hari Rabu saat badai itu menghantam pantai seberang negara bagian itu.

Penyelidik belum menentukan apa yang menyebabkan kondominium Champlain Towers South itu runtuh tanpa tanda-tanda. Kini perhatian difokuskan pada laporan teknik 2018 yang pernah memperingatkan adanya kelemahan struktural.

Bencana tersebut mendorong para pejabat di seluruh Florida Selatan untuk mempelajari bangunan tempat tinggal untuk mencari tanda-tanda kelemahan struktural.

Penghuni kondominium North Miami Beach, Crestview Towers, disuruh segera pergi minggu lalu setelah para insinyur menemukan masalah beton dan listrik yang serius. Mereka tidak diizinkan kembali karena pejabat kota mencoba menentukan apakah bangunan itu dapat distabilkan.

Sejak Rabu kemarin, pencarian korban dari puing-puing kondominium Champlain Towers South di Miami yang runtuh dihentikan, karena sudah tidak ada lagi harapan menemukan hidup-hidup meskipun 86 orang  masih dinyatakan hilang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES