Politik

Diskusi PUAN, Intan Fauzi: Keterlibatan Perempuan di Politik Harus Berani

Rabu, 07 Juli 2021 - 18:56 | 109.35k
Leaflet Forum Diskusi Online. (FOTO: PUAN for TIMES Indonesia)
Leaflet Forum Diskusi Online. (FOTO: PUAN for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua Umum Perempuan Amanat Nasional (PUAN) Intan Fauzi menegaskan komitmen partainya dalam mendorong partisipasi perempuan dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah partisipasi perempuan di dunia politik. Sebab dari merekalah nantinya diharapkan dapat memperjuangkan kepentingan orang banyak.

"Keterlibatan perempuan di politik harus berani Parle atau bersuara untuk benar-benar mampu memperjuangkan aspirasi orang banyak. Kiprah perempuan di dunia politik baik legislatif, eksekutif harus nyata dan terasa manfaatnya," tegas Intan Fauzi di Jakarta, Rabu 7 Juli 2021.

Ia menekankan demikian saat membuka forum dialog yang digelar PUAN yang digelar secara virtual hari ini. Dialog mengangkat isu Perempuan, Politik dan Kepemimpinan itu menghadirkan narasumber Pengamat Politik Rocky Gerung, Bivitri Susanti dari Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK) dan Khairunisa Agustyati dari Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem).

Intan menyatakan rendahnya angka keterwakilan perempuan di parlemen sedikit banyak berpengaruh terhadap isu kebijakan terkait kesetaraan gender dan belum mampu merespon masalah utama yang dihadapi oleh perempuan. 

Meski diakuinya berbagai upaya telah dilakukan untuk mendorong kiprah perempuan dalam dunia politik. Salah satunya dengan afirmasi 30% di kepengurusan Partai Politik, juga penyelenggaraan pemilu.

Dalam diskusi yang dipandu Ketua Badan Politik PUAN Rahma Sarita tersebut, Intan Fauzi yang juga Anggota DPR RI menyebut Partai Amanat Nasional (PAN) yang dipimpin Ketum Zulfikli Hasan memberian ruang yang luas bagi perempuan untuk menyuarakan aspirasi dalam dunia politik.

"Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan selalu mendukung dan memberi ruang yang luas kepada perempuan untuk berbuat bagi masyarakat. Di Fraksi DPR RI misalnya, tujuh Anggota DPR RI dan banyak Dewan Perempuan di DPRD diwajibkan aktif bersuara di komisi masing masing untuk membantu masyarakat," kata dia.

Pengamat politik Rocky Gerung menyatakan, perubahan dan situasi politik hari ini sangat memerlukan sentuhan kepemimpinan perempuan yang menurutnya bisa lebih baik dalam mendistribusikan keadilan.

"Perempuan ahli dalam mendistribusikan keadilan, mereka mampu memahami keadilan bahkan sebelum membaca teori. Bagi perempuan yang terbiasa memberikan kehidupan, membagi dan mendistribusi keadilan bisa lebih mudah," terangnya.

Rocky meminta PUAN organisasi sayap PAN sebagai salah satu wadah bagi pendidikan politik perempuan dapat menjadi pelopor kembali bangkitnya kaukus perempuan yang mampu merangkul perempuan lintas parpol dan latar belakang yang punya kepedulian terhadap politik dan ekadilan. 

Hanya saja, Rocky juga mengingatkan bahwa tantangannya cukup berat karena seringkali halangan bagi kiprah perempan adalah arogansi laki-laki yang seringkali tak ingin ada perempuan dalam proses pengambilan keputusan.

"Beruntung di PAN Ketua Umumnya memahami bahwa kiprah perempuan dalam politik dan keadilan ini penting untuk terus diberikan ruang," ucapnya.

Di sisi lain, Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Agustyati menyebut kebijakan afirmatif perlu diperkuat. Hal itu dilakukan untuk membuka akses dan menjamin partisipasi perempuan dalam politik.

"Meskipun ini bersifat sementara, strategi untuk mengatasi hambatan perempuan dalam berpolitik yang bersifat institusional, kultural, dan politis harus diperkuat," jelas Khoirunissa 

Sementara itu, aktivis perempuan yang juga pendiri Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Bivitri Susanti berpendapat bahwa kiprah perempuan dalam politik sangat tergantung pada pendidikan politik kepada kaum perempuan itu sendiri.

"Saya kira bukan soal berapa persen kuota perempuan dalam berbagai suksesi politik. Mau 30% sekalipun jika hanya dijadikan pelengkap dan penggembira saya kira perempuan tetap tidak akan bisa memperjuangkan aspirasinya. Misalnya, apakah jumlah anggota DPR perempuan saat ini sudah mencapai 30%?" ucapnya. 

Diskusi sendiri ditutup Rahma Sarita. Ke depan, dikatakan dia PUAN akan rutin mengadakan forum yang mampu memberikan pendidikan politik kepada perempuan agar benar-benar bisa berkiprah dan bermanfaat setidaknya bagi kaum perempuan sendiri.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES