Politik

Korban Pesawat Antonov An-26 Mulai Dievakuasi dari Laut

Rabu, 07 Juli 2021 - 11:33 | 30.35k
Pesawat Antonov, An-26 seperti ini yang jatuh di semenanjung Kamchatka, Timur Jauh Rusia. (FOTO :TASS)
Pesawat Antonov, An-26 seperti ini yang jatuh di semenanjung Kamchatka, Timur Jauh Rusia. (FOTO :TASS)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tim penyelmat di wilayah Timur Jauh Rusia Kamchatka, mulai menemukan korban kecelakaan pesawat Antonov An-26 di semenanjung Kamchatka, Rabu (7/7/2021).

Gubernur Kamchatka, Vladimir Solodov seperti dikutip kepada TASS, media resmi Rusia, saat ini tim sedang mengevakuasi jenazah korban dari puing-puing pesawat yang berada

"Jenazah pertama sekarang ditarik keluar (dari air). Ini adalah upaya waktu nyata. Sejauh menyangkut jumlah  (kematian), situasinya berubah sepanjang waktu," kata gubernur

Pesawat itu diduga menabrak tebing, 10 menit sebelum landing di bandara dekat kota Palana. Puing pesawat sebagian jatuh di daerah dengan medan yang kasar dan sebagian jatuh di laut. Upaya pencarian dipersulit oleh kabut dan cuaca buruk.

Gubernur Kamchatka mengumumkan berkabung tiga hari dan memerintahkan warganya untuk mengibarkan bendera setengah tiang.

"Meski beberapa jenazah bisa ditarik dari puing pesawat, namun identitasnya masih belum diketahui," kata pejabat di sana.

"Mayat pertama sekarang ditarik keluar (dari air). Ini adalah upaya waktu nyata. Sejauh menyangkut jumlah (kematian), situasinya berubah sepanjang waktu," katanya lagi.

Tim penyelamat di wilayah Timur Jauh Rusia Kamchatka terus melanjutkan upaya untuk mencapai lokasi kecelakaan di dekat kota Palana, di mana pesawat An-26 itu jatuh pada hari Selasa.

Upaya pencarian sempat dihentikan pada malam hari.

"Kini upaya pencarian telah dilanjutkan, sekelompok penyelamat telah berangkat ke lokasi kecelakaan dengan kendaraan segala medan," kata Gubernur.

Bersama dengan tim penyelamat, petugas penegak hukum dan penyelidik juga berusaha mencapai lokasi kecelakaan.

Departemen hidrometeorologi dan pemantauan lingkungan Kamchatka mengatakan kepada TASS bahwa daerah yang diduga lokasi kecelakaan dilanda angin kencang dan gelombang tinggi.

Sumber darurat menyebutkan, sebuah helikopter juga tidak bisa lepas landas karena cuaca buruk.

Saat ini satu kelompok penyelamat akan mencoba untuk sampai ke lokasi melalui hutan lebat, sementara yang lain menunggu air surut yang memungkinkan mereka untuk bergerak di sepanjang daerah pantai.

Departemen Armada Pasifik dari layanan pers Distrik Militer Timur mengatakan, satu fragmen besar dari badan pesawat tergeletak di lereng bukit Pyatibratka, sementara yang lain terlihat di laut, sekitar empat km dari pantai.

“Sesuai dengan dekrit saya,  penyiar TV dan fasilitas budaya disarankan untuk membatalkan acara-acara yang sifatnya menghibur," kata seorang pejabat seperti dikutip situs resmi pemerintah daerah.

Badan Federal untuk Transportasi Udara membentuk komisi khusus untuk menyelidiki bencana udara. Hal ini dipimpin oleh Menteri Transportasi Rusia Vitaly Savelyev.

Pesawat Antonov An-26 milik Petropavlovsk-Kamchatsky Air Enterprise itu hilang kontak pada 6 Juli. Pesawat itu berangkat dari Petropavlovsk-Kamchatsky ke Palana dengan membawa 22 penumpang dan enam awak di dalamnya. Puing-puingnya ditemukan 3,8 kilometer dari bandara Palana.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES