Dokter AS yang Viral di Twitter, Siapa Sosok Faheem Younus?

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Masyarakat Indonesia tengah tertarik dengan sosok Faheem Younus. Itu karena dokter ini sering menggunakan tulisan berbahasa Indonesia serta membahas tentang penanganan Covid-19 lewat akun Twitter miliknya, @faheemyounus.

Beberapa cuitan berbahasa Indonesia menarik perhatian banyak warganet yang kemudian bertanya di kolom komentar dengan bahasa Indonesia pula. Lantas, siapakah sebenarnya Faheem Younus?

Dikutip dari Linkedin, laki-laki ini adalah dokter pemenang penghargaan eksekutif dokter bersertifikat (CPE) yang memimpin program kualitas, keamanan, dan pengalaman pasien di Universitas Maryland Upper Chesapeake Health, Amerika Serikat (AS).

Hingga kini Younus dikenal sebagai dokter spesialis penyakit dalam dan penyakit menular. Faheem Younus juga menjabat sejumlah posisi di University of Maryland, Upper Chesapeake Health, AS.

Jabatan-jabatan tersebut adalah sebagai Vice President, Chief Quality Officer, Chief Division of Infectious Diseases, dan Clinical Associate Professor.

Younus memberikan visi untuk mengembangan dan mempertahankan keselamatan pasien. Dia juga senang mengajar mahasiswa kedokteran dan residen. Serta meluangkan waktu untuk melakukan penelitian klinis dan menulis editorial opini yang berkaitan dengan bidang Penyakit Menular.

Dr Faheem Younus adalah seseorang yang berprestasi, sehingga dia dipilih tiga kali oleh rekan-rekannya untuk menerima penghargaan 'Top Doc' yang diberikan setiap tahun oleh Majalah Baltimore.

Dia juga menerima 'Penghargaan Layanan Kepresidenan' dari pemerintahan Obama pada 2008 untuk layanan kemanusiaannya. Dia juga adalah penulis banyak artikel terkait kesehatan, dan sebagian kecil ditulis melalui akun twitter pribadinya.

Dokter ini sangat banyak menjelaskan fenomena-fenomena yang viral di tanah air mulai dari obat Covid hingga saat warga Indonesia memburu susu jenis tertentu untuk mengobati corona.

"My Indonesian Friends. This milk, or vitamins or ivermectin has no role in COVID treatment. (Susu ini, atau vitamin atau ivermectin tidak memiliki peran dalam pengobatan COVID," tulis Faheem Younus di akun Twitter. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement