Ekonomi PPKM Darurat

Begini Cara Warung di Banyuwangi Bisa Bertahan Selama PPKM Darurat

Selasa, 06 Juli 2021 - 21:51 | 40.44k
Ipuk saat berbelanja di warung rakyat (Foto: Rizki Alfian/TIMES Indonesia)
Ipuk saat berbelanja di warung rakyat (Foto: Rizki Alfian/TIMES Indonesia)
FOKUS

PPKM Darurat

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat aktivitas warung, rumah makan, restoran, dan usaha kuliner lainnya tidak diperbolehkan melayani makan di tempat (dine-in). Melainkan hanya melayani pesan antar (delivery order) atau dibungkus (take away).

Berbagai cara pelaku usaha kuliner dilakukan untuk bertahan selama PPKM Darurat.

"Saya ucapkan terima kasih kepada para pelaku usaha yang telah membantu pemerintah dengan menerapkan aturan, dan tidak kenal menyerah di masa pandemi ini," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, usai belanja take away di beberapa tempat usaha kuliner, Selasa (6/6/2021).

Ipuk berkeliling ke sejumlah tempat usaha kuliner di pusat kota Banyuwangi untuk mengecek langsung pelaksanaan kebijakan pengaturan operasional usaha kuliner, sekaligus belanja take away.

Salah satunya, Ipuk belanja di warung bakso Pak Mo, di Jalan Suprapto, Banyuwangi. Ipuk berterima kasih karena di tempat ini tidak melayani makan di tempat.

"Selama PPKM ini kami hanya melayani pesan bungkus," kata Siti Munawaroh, pengelola bakso Pak Mo.

Perempuan yang akrab disapa Mumun tersebut menambahkan, selain pesan bungkus warung ini juga mengandalkan delivery order tahu bakso dan pentol ke berbagai kota menggunakan jasa ekspedisi.

Bupati-Ipuk-2.jpg

"Alhamdulilah hampir tiap hari selalu ada pesanan dari luar kota terutama dari Surabaya. Kami juga melayani ke Jember, Situbondo, dan Bali" kata Mumun.

Selain berbelanja di bakso Pak Mo, Ipuk juga membeli makan siang di Warung Sego Sambel Mbok Judes (SMJ) secara take away. Ipuk senang warung ini juga tertib tidak melayani makan di tempat.

“Sudah 4 hari ini kami tidak melayani makan di tempat. Kami hanya melayani delivery order dan take away,” kata Edo Aji Priambodo, pengelola SMJ.

Edo mengaku, PPKM Darurat sangat berpengaruh pada penjualannya. Dia pun mencari cara agar warungnya tetap mendapatkan pemasukan.

“Selain marketing online via instagram, saya juga marketing manual. Saya menggandeng ojek konvensional untuk memasarkan makanan kami ke pelanggannya. Sebagai imbalan, kami berikan free nasi kotak saat mereka melakukan orderan,” kata Edo.

“Khusus pemesanan delivery order, kami juga berikan gratis ongkir dan es teh,"  tambahnya.

Selain menggandeng ojek konvensional, di Mbok Judes juga menerima order melalui ojek online. Pembayaran di tempat ini juga melakukan cashless untuk menghindari kontak dengan pelanggan selama PPKM Daruratdiberlakukan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES