Peristiwa Internasional

Pesawat Penumpang Rusia Antonov An-26 Hilang, Diduga Jatuh ke Laut

Selasa, 06 Juli 2021 - 16:54 | 23.94k
Pesawat Antonov An-26 seperti ini yang hilang di Semenanjung Kamchatka. (FOTO A: Rusia Today/Reuters)
Pesawat Antonov An-26 seperti ini yang hilang di Semenanjung Kamchatka. (FOTO A: Rusia Today/Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebuah pesawat penumpang, Antonov An-26 dengan sedikitnya 28 orang penumpang, hilang di Semenanjung Kamchatka di timur jauh Rusia.

Pihak berwenang Rusia, seperti dilansir Rusia Today, sedang menyelidiki peristiwa hilangnya pesawat turboprop Antonov An-26 itu. Diduga kuat pesawat itu jatuh ke laut bersama 28 orang penumpangnya, Selasa sore.

Jadwal penerbangan pesawat tersebut dari ibukota regional, Petropavlovsk-Kamchatsky menuju kota Palana yang jaraknya lebih dari 700 km.

Pesawat tersebut milik Kamchatka Aviation Enterprise, sebuah maskapai penerbangan lokal kecil, yang melayani rute ke bandara terpencil dengan menggunakan beberapa pesawat buatan Soviet dan Ceko dari zaman komunis. 

Para pejabat sedang menyelidiki apakah hilangnya pesawat itu akibat pelanggaran aturan keselamatan atau kondisi cuaca buruk. Badan Transportasi Udara Federal mengatakan kepada harian Moskow RBK bahwa awan tebal dan kabut dilaporkan di sekitar daerah itu. 

Penyelidik lokal mengatakan mereka saat ini sedang menelusuri keberadaan pesawat itu, menurut layanan pers Direktorat Utama Kementerian Darurat Rusia untuk wilayah Kamchatka. Diyakini bahwa ada 22 penumpang yang hilang, termasuk setidaknya satu anak dan enam orang awaknya.

Kamchatka sembilan jam lebih cepat dari ibu kota. Wilayah ini lebih besar dari Ukraina atau Prancis, dan merupakan rumah bagi lebih dari 300.000 orang. Memiliki 16 gunung berapi aktif, dikelilingi oleh Samudra Pasifik di satu sisi, dan Laut Okhtosk di sisi lain. 

Sebuah armada kapal dilibatkan dalam operasi pencarian di dekat Palana, yang berada di pantai barat semenanjung itu. Kontak hilang dengan pesawat hanya 9 km dari bandara kota. 

Antonov An-26 adalah pesawat turboprop bermesin ganda yang dirancang di Uni Soviet pada 1960-an. Pesaat ini mulai beroperasi pada tahun 1970 dan produksinya dihentikan pada tahun 1986. Saat ini masih ada ratusan pesawat sejenis tetap digunakan di Rusia, terutama oleh militer. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES