Soal Tes Swab Antigen di 4 Kecamatan, Kapolres Mojokerto Kota: Itu Hoaks

TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Kapolres Mojokerto Kota AKBP Rofiq Ripto Himawan memberikan klarifikasi terkait pesan yang beredar melalui aplikasi WhatsApp berisi swab antigen di 4 kecamatan wilayah hukum Polres Mojokerto Kota yakni Kecamatan Gedeg, Kemlagi, Jetis, dan Dawarblandong.

Disampaikan dalam pesan tersebut apabila akan menuju Kota Mojokerto bakal dites antigen mulai pintu masuk jembatan Grunyung jembatan Pulo, jembatan Padangan, jembatan Gajah Mada, dan jembatan Mlirip.

Lebih lengkap berikut isi pesannya:

"Info 4 kecamatan utara sungai Mojokerto. Mulai Senin tgl 5/7/2021  semua batas wilayah diadakan penyekatan bagi pengguna jalan luar wilayah yg melintasi Jetis kmalgi Gedeg dan Dawar akan di alihkan ke jalan utama menghindari penularan dan penyebaran C-19

Dan juga utk warga Utara sungai yg mau masuk ke kota Mojokerto mulai pintu masuk jembatan grunyung jembatan Pulo jembatan padangan jembatan Gajah Mada jembatan mlirip akan diadakan tes antigen meliputi hidung dan darah.

Bagi masyarakat yg tdk memakai masker pengadilan akan menerapkan denda 200 rb bukan 50 rb kewenangan aparat berhak mendenda.

Jam malam bagi wilayah kota atau kabupaten akan di batasi hingga jam 10 malam menghindari kerumunan orang yg akan menimbulkan penularan

Kabupaten Mojokerto tingkat teratas se Jawa timur dalam dekade bulan ini utk peningkatan Corona."

Hal ini diklarifikasi oleh Kapolres Mojokerto Kota bahwa pesan tersebut adalah berita bohong atau informasi hoaks. "Pesan itu tidak benar, dan saya menerima laporan Kasubbag Humas untuk segera diklarifikasi, dan saya buat tulisan merah HOAX !!!" tegasnya.

Ditambahkan oleh Kasubbag Humas Polres Mojokerto Kota, IPDA Umam MK bahwa pihak Polres Mojokerto Kota tidak pernah memberikan informasi tersebut.

"Pihak Polresta tidak pernah memberikan informasi sesuai dengan yang ada di WhatsApp berantai tersebut, apa yang ditulis dalam akun WhatsApp itu, adalah informasi bohong," tegas Umam.

Umam menambahkan bahwa pesan ini diketahui sejak Sabtu (03/7/2021). Di mana terdapat warga yang menanyakan mengenai kebenaran informasi tersebut.

"Masyarakat jangan mudah terprovokasi dengan berita bohong, apabila berita itu malah meresahkan masyarakat, silahkan untuk dilaporkan," pungkas Umam menegaskan klarifikasi yang disampaikan Kapolres Mojokerto Kota. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement