Ekonomi PPKM Darurat

Bisnis Thrifting Milenial Kota Malang Bertahan di Masa PPKM Darurat

Senin, 05 Juli 2021 - 19:08 | 75.87k
Pengunjung tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19 saat memilih baju di SHELLYNATION SECONDBRAND. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)
Pengunjung tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19 saat memilih baju di SHELLYNATION SECONDBRAND. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)
FOKUS

PPKM Darurat

TIMESINDONESIA, MALANG – Sejak pandemi beberapa karyawan perusahaan berdampak pada pengurangan gaji bulanan atau pemutusan hubungan kerja (PHK). Berlangsungnya PPKM Darurat di Kota Malang membuat pelaku usaha, termasuk bisnis thrifting harus memutar otak.

Dari permasalahan itu lah menjadi langkah awal dua pemuda asal Kota Malang, Jawa Timur yang memutuskan untuk memulai berbisnis thrifting atau menjual baju bekas di masa pandemi Covid-19.

SHELLYNATION SECONDBRAND b

Mereka adalah Mochamad Taufik Tauafi dan Lisdya Shelly. Melihat peluang itu keduanya pun iseng memulai bisnis thrifting melalui online shop. Karena permintaan yang ramai, keduanya pun nekad membuka toko thrifting di kawasan Jatimulyo, Lowokwaru.

"Iya awalnya itu iseng dan emang kami suka belanja baju bekas. Kalau istilah orang Malang kan "ndalbo", terus mulai ramai Ramadan 2021 kemarin dan ya sudah mencoba untuk membuka toko," kata Lisdya kepada TIMES Indonesia, Senin (5/7/2021).

Meski terbilang memiliki hasil yang menguntungkan, namun ternyata ada kendala-kendala yang mereka alami, seperti tidak mendapatkan pakaian yang sesuai hingga kebijakan PPKM darurat yang diberlakukan sejak 3 Juli hingga 20 Juli 2021.

SHELLYNATION SECONDBRAND c

"Bisnis itu kan jodoh ya, di awal ketika mulai bisnis pasti kita akan menemui banyak kesalahan, ya itu yang kami rasakan, mulai dari pakaian yang sebagian tidak bisa dijual kemudian sepi karena kebijakan PPKM darurat," imbuh wanita yang juga merupakan jurnalis Malang itu.

Untuk bertahan dengan bisnisnya, Lisdya dan Taufik mengaku harus kembali memutar otak agar toko yang dikelolanya dengan nama SHELLYNATION SECONDBRAND ini tetap ramai. Berbekal media sosial dan memberikan diskon hingga banting harga lah yang membuat toko yang didirikan baru satu bulan itu tak pernah sepi pengunjung.

"Tapi kami nggak cuma diam saja, kan ini sudah dunia digital. Otomatis kami promosi di media sosial, namanya bisnis pasti banyak pesaingnya tapi Alhamdulillah toko kami tetap ramai. Intinya, selama kita masih bertahan, fokus, berusaha dan konsisten ya bisa mencapai goal-nya kita," tandasnya.

Ia berharap bisnis thrifting yang sedang dijalani itu bisa berjalan lancar meskipun harus memutar otak di masa pandemi Covid-19. Ia tidak menampik bahwa kebijakan PPKM Darurat harus didukung untuk percepatan penanganan Covid-19. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES