Ekonomi Indonesia Bangkit

Libur Melaut, Nelayan di Pacitan Sukses Produksi Batako Berkualitas

Senin, 05 Juli 2021 - 16:03 | 88.26k
Suasana saat Nuruddin membuat Batako saat dia libur nelayan (Foto: Yusuf For TIMES Indonesia)
Suasana saat Nuruddin membuat Batako saat dia libur nelayan (Foto: Yusuf For TIMES Indonesia)
FOKUS

Indonesia Bangkit

TIMESINDONESIA, PACITAN – Saat libur melaut, Nuruddin (45) warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur sukses memproduksi batako yang berkualitas dengan memanfaatkan bahan dan alat sederhana.

Selain bahan dan pembuatannya yang mudah, hasilnya pun lumayan besar, dalam sehari dirinya mampu mencetak batako sebanyak 150 dengan harga pasaran Rp 3 ribu per batako.

Batako 2

"Dengan bahan baku pasir dari kali Purworejo sini, bikinnya cukup mudah dengan alat cetak sederhana, selama 1 tahun setengah hasilnya lumayan, satunya Rp 3 ribu di tempat," katanya, Senin (5/7/2021).

Bermula saat dirinya akan merenovasi belakang rumahnya. Dia mencoba membuat batako sendiri. 

"Dulunya pas mau renovasi belakang rumah, saya coba bikin batako dengan pinjam alat cetak dari besi milik saudara, setelah terkumpul 300-an ada yang minat untuk beli, akhirnya ada yang minta dan pesan batako," jelasnya.

Apalagi di tempatnya, belum ada yang memproduksi batako. Selain peluang, tiap hari juga ada orang yang membangun atau merehab rumah.

Batako 3

Hanya bermodal semen dan pasir lokal, jika ditekuni akan menjadi karya produksi kecil-kecilan yang sangat banyak digunakan orang untuk keperluan bangunan rumah. Dari membuat batako. Nuruddin bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari dan beli bahan baku.

Bahkan dari pengasilannya dia pergunakan untuk mengembangkan ternak Kambing Jawa yang dibeli dari masyarakat sekitar untuk dibesarkan lalu dijual kembali. Kini kambingnya sekitar 9 ekor.

"Hasilnya saya belikan kambing untuk dibesarkan, kalau sudah besar saya jual lagi di pasar, kadang ada yang mengambil langsung ke sini," imbuhnya.

Profesi Nuruddin sebagai pembuat batako ini sebenarnya awalnya hanya sampingan saat ikan di laut sepi. Setelah berjalan 1,5 tahun produksi di rumahnya diteruskan sampai sekarang dan hasilnya bisa capai Rp 3 juta per minggunya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES