Ekonomi

Pandemi Covid-19 Buka Peluang Pengusaha Lokal Jatim Berkiprah di Industri Hulu Migas

Senin, 05 Juli 2021 - 10:37 | 28.97k
Kepala SKK Migas Perwakilan Wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Nurwahidi. (FOTO: SKK Migas for TIMES Indonesia)
Kepala SKK Migas Perwakilan Wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Nurwahidi. (FOTO: SKK Migas for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYAPandemi Covid-19 membuka peluang bagi pengusaha lokal Jawa Timur untuk berkiprah di industri hulu migas. Hal ini dikupas tuntas dalam kegiatan Workshop Peningkatan Daya Saing Usaha Nasional.

Workshop yang digelar Kementerian Investasi/BKPM dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (​SKK Migas) itu berlangsung di JW Marriot Hotel, Surabaya, pada 22-23 Juni 2021 lalu.

Kegiatan ini diikuti 50 peserta luring dan 40 peserta daring yang terdiri atas Kepala BKPM, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu wilayah, Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa, Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisa Biaya, Kepala BUMD dan vendor lokal di kabupaten yang berada di wilayah kerja Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) maupun pimpinan KKKS.

Kepala SKK Migas Perwakilan Wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Nurwahidi mengatakan, kegiatan workshop ini bertujuan untuk berbagi pengetahuan, informasi dan pengalaman SKK Migas-KKKS kepada pemerintah daerah, badan usaha milik daerah (BUMD), dan vendor lokal  terkait proses pengadaan barang dan jasa.

"Dalam hal pemilihan penyedia barang dan jasa, KKKS harus mengutamakan perusahaan lokal/daerah, BUMD dan vendor lokal, maupun perusahaan nasional, agar mendukung pengembangan perekonomian di daerah di mana KKKS tersebut berkegiatan," kata Nurwahidi, dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, Senin (5/7/2021).

Menurutnya, perusahaan dalam negeri diharapkan berpengalaman jika ingin terlibat dalam bisnis hulu migas, karena modal dan risiko yang besar. Apabila ingin menjadi subkontraktor, perusahaan dalam negeri disarankan untuk tergabung dalam konsorsium atau kerjasama.

"Yang jelas, semua pelaku usaha nasional diberi kesempatan untuk berkompetisi, dan agar aturan main tidak dibelokkan. Seluruh produksi gas yang dihasilkan oleh KKKS di Jatim, dimanfaatkan untuk kebutuhan energi di Jatim," tegas Nurwahidi.

"Ini karena gas baru diproduksi apabila ada pembeli sehingga Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang memiliki jaringan pipa transmisi gas terpanjang di Indonesia," imbuhnya.

Pengusaha lokal di Jawa Timur, kata Nurwahidi, diharapkan dapat meningkatkan kompetensi atau skill tenaga lokal dan mempunyai kemampuan kerja yang lebih baik. Pada rentang waktu 2018- 2021, lifting migas di Jatim mengalami penurunan setiap tahun, baik dari minyak maupun gas bumi.

"Dari sisi pengusaha, penurunan ini merupakan kesempatan untuk berkiprah dalam meningkatkan produksi migas," terangnya.

Nurwahidi mengungkapkan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen untuk mempermudah dan mempercepat proses perizinan kegiatan migas di daerah. Termasuk membantu penyelesaian permasalahan yang timbul dalam kegiatan hulu migas di Jatim, memfasilitasi sosialisasi dan rapat koordinasi KKKS ke dinas terkait dan masyarakat,

"Selain itu juga siap memenuhi kebutuhan material untuk membangun fasilitas produksi migas. Gubernur juga menyiapkan dan menunjuk BUMD yang akan menerima penawaran  PI 10 persen di wilayah kerja migas," paparnya.

Nurwahidi mengakui keterlibatan pelaku bisnis daerah dalam services di industri hulu migas di Jatim masih sangat rendah. Pemerintah siap berperan aktif melalui SKK Migas dan KKKS untuk berjejaring dan melakukan kemitraan dengan pelaku bisnis di daerah.

"Dengan kondisi pandemi di daerah saat ini, hal itu akan sangat strategis memberikan kontribusi dan solusi," ucapnya.

Namun Nurwahidi mengingatkan bahwa tanggung jawab semua pihak untuk membuat pelaku bisnis di daerah tidak lagi menjadi pemain cadangan di industri hulu migas dan menjawab peluang dan tantangan dalam pengelolaan lapangan migas.

"UU Migas dan RUU migas memberikan ruang daerah untuk terlibat aktif dalam industri hulu migas. Dengan demikian kondisi pandemi Covid-19 tidak menutup peluang bagi pengusaha lokal Jatim untuk berkiprah di industri hulu Migas," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES