Olahraga

Allisya Shofia Nurlallaely, Satu-satunya Atlet Kota Tasikmalaya yang Masuk Kontingen PON Jabar

Senin, 05 Juli 2021 - 01:20 | 95.13k
Allisya Shofia Nurlallaely saat berlatih di GOR Pajajaran Bandung beberapa pekan lalu (FOTO: Dok. Alis/TIMES Indonesia)
Allisya Shofia Nurlallaely saat berlatih di GOR Pajajaran Bandung beberapa pekan lalu (FOTO: Dok. Alis/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Kehadiran Allisya Shofia Nurlallaely (21) masuk kontingen PON Jawa Barat menjadi kebanggaan bagi masyarakat dan insan olahraga  Kota Tasikmalaya.

Pesilat asal Condong, Kecamatan Cibereum Kota Tasikmalaya ini seolah menjadi motivasi di tengah minimnya atlet yang masuk dalam perhelatan PON.

Pesilat yang digembleng di paguron Satria Muda Nusantara itu mendapat kesempatan untuk menjajal ajang terbesar di tanah air yakni Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 Papua.

Allisya Shofia Nurlallaely yang akrab disapa Alis menjadi satu-satunya atlet dari kota Tasikmalaya yang akan membela panji Jawa Barat pada PON yang sedianya digelar tahun 2020.

Alis yang namanya muncul seusai meraih juara pertama Kejurda Pencak Silat akhir tahun 2018 di nomor D Putri kelas 60-65 kg, awalnya hanya berstatus cadangan. Sebab dalam seleksi Pelatda, ia hanya berada di peringkat kedua di bawah seniornya, Pipit Camelia.

Allisya Shofia Nurlallaely a

Pipit  yang merupakan langganan peraih medali emas PON Jabar diketahui berhalangan, saat mengikuti pelatda, sehingga tidak memungkinkan untuk berangkat ke ajang PON. Karena kondisi itu, Alis akhirnya terpilih untuk menggantikan posisi Pipit dan bergabung dengan tim Pelatda lain di bawah arahan pelatih kepala Feri Hendarsim.

Ketika dapat panggilan untuk bergabung dengan tim Pelatda, Alis ternyata dilanda kegalauan. "Saya sudah mantap untuk kerja. Tapi setelah berdiskusi dengan orangtua saya akhirnya saya pilih Pelatda. Karena kesempatan belum tentu datang dua kali, " ungkapnya kepada TIMES Indonesia di depan GOR Susi Susanti Komplek Dadaha Minggu (4/7/2021).

Setelah keputusan itu dipilih, ia langsung bergabung dan beradaptasi dengan pesilat lain di GOR Padjadjaran.  Latihan fisik, teknik, dan mental menjadi makanan sehari-hari, dari Senin sampai Sabtu. "Liburnya hanya sabtu siang setelah latihan pagi dan Minggu. Porsi latihannya, memang lumayan berat, tetapi itu cara tim untuk mempertahankan tradisi juara umum PON di cabor ini," ujarnya.

Menurutnya, latihan berat yang dilalui cukup seimbang dengan perhatian dari KONI maupun Pengprov IPSI Jabar berupa pasokan nutrisi mulai makanan, buah-buahan hingga suplemen juga diakuinya full ia dapatkan. "Bicara prestasi memang harus ditopang hal-hal seperti itu, selain sarana prasarana penunjang latihan," kata dia.

Disinggung perhatian dari KONI Kota Tasikmalaya, ujar dia, sejauh ini ada. "Alhamdulillah aman. Para pengurus KONI Kota Tasik mulai pak Ketua Arif Surahman dan Kang Ogout di bagian kesekretariatan juga antusias membantu baik moril maupun materil, " kata dia. Alis dan kontingen Jabar lainnya direncanakan bertolak ke bumi cendrawasih pada bulan September.

Allisya Shofia Nurlallaely b

Selama jeda waktu tersisa, ia pun akan kembali ke camp Pelatda untuk memantapkan kemampuan. Tradisi merebut medali emas serta bertanding di suhu hampir 40°c akan menjadi tantangan terberat bagi dia.

"Ada beban tersendiri memang, tetapi para pelatih sudah menyiapkan strategi agar tradisi juara umum cabor pencak silat bisa diraih. Tim pelatih telah menyiapkan strategi terbaik, jadi tak ada alasan untuk pesimis. Saya sangat  siap sekali untuk mengerahkan segala kemampuan terbaik, " kata dia.

Namun sehebat atau sekeras apapun perjuangan saat menjalani latihan, alumni SMAN 3 Tasikmalaya ini merasa kurang afdol jika tak dibarengi doa dari masyarakat Jabar, terutama dari Kota Tasikmalaya. Jadi Allisya Shofia Nurlallaely memohon doa agar selama pelatda tak terganggu cedera dan bisa mengharumkan nama Jabar dan Tasikmalaya dengan membawa pulang medali emas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES