Ekonomi

Kisah Wirausaha Afrenia, Pernah Ditipu hingga Hutang Lurah

Sabtu, 03 Juli 2021 - 18:14 | 61.83k
Afrenia Ericha Putri (20) yang merupakan pebisnis muda dari Kabupaten Mojokerto. Sabtu (03/7/2021). (Foto: Thaoqid Nur Hidayat/TIMES Indonesia)
Afrenia Ericha Putri (20) yang merupakan pebisnis muda dari Kabupaten Mojokerto. Sabtu (03/7/2021). (Foto: Thaoqid Nur Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Di usianya yang masih 20 tahun, kini Afrenia Ericha Putri cukup sukses dengan omzet Rp30-35 juta perbulannya. Usaha kerupuk beras rasa bawang miliknya telah membantu roda perekonomian keluarganya. Bahkan kini 3 adiknya dibantu oleh Nia, untuk mencukupi kebutuhan sekolahnya.

Usianya yang masih sangat belia ini, Nia telah cukup menelan asam pahit kehidupan. Pernah merasakan kondisi hampir putus asa antara berhenti atau melanjutkan usahanya.

Nia Mengawali usahanya dengan berbekal uang Rp100 ribu. Dia menjajakan kerupuk beras miliknya secara door-to-door. Warung ke warung, toko ke toko, hingga berbagai pasar grosir.

Afrenia Ericha Putri mojokerto 2

"Dulu itu awal modalnya cuman Rp100 ribu. Itu jadinya cuman 1 kg. Saya jual ke warung-warung, kemasan plastik harga Rp500-an. Saya masih inget itu pas nunggu pengumuman lulus dari MA," terang Nia berkisah tentang masa lalunya.

Berlatarbelakang sebagai orang yang jauh dari berkecukupan, Nia bercerita tentang pengalaman yang masih membekas selama membangun usahanya ini. Pernah meminta modal dari ibunya Rp500 ribu, hingga hutang ke salah satu Perangkat Desa.

"Dulu paling inget tuh pernah hutang sama pak kepala desa. Waktu itu hutangnya Rp1,8 juta. Sampai Pak Lurahnya datang ke rumah nagih pada waktu itu tahun 2019," jelas Nia di rumah produksi kerupuk beras rasa bawang di Desa Parengan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (3/7/2021).

Kondisi ekonomi yang jauh dari kata berkecukupan inilah yang meneguhkan hati Nia untuk bergerak. Pesanan mulai bertambah, banyak tetangga yang dengar membuat Nia menambah karyawan.

Sempat pada saat awal membangun bisnisnya, dia bercerita pernah ditipu oleh sales saya. Uangnya hasil penjualannya tidak disetorkan kepada Nia.

"Pernah ditipu sales saya. Uangnya dibawa kabur gitu loh. Itu tahun 2020 awal kalau tidak salah," jelas Nia membagi kisahnya.

Selain pernah ditipu jutaan rupiah dari sales-nya, Nia pernah mengalami kegagalan produksi. Hal itu dia alami pada bulan Mei-Juni 2020 di saat awal-awal musim pandemi. Dimana pernah 2 bulan itu muncul bintik-bintik kehitaman pada adonan kerupuk beras rasa bawang.

"Pernah itu kayak muncul bercak kayak jamur gitu di adonannya pas dimasukkan freezer. Udah berapakali saya turunkan suhunya sampai 15 derajat tapi kok masih sama. Saya enggak tahu apa penyebabnya," tambahnya.

Afrenia Ericha Putri mojokerto 3

Kondisi itu tidak hanya dialami 1 atau 2 kali produksi saja. Melainkan berpuluh-puluh kali. Hal itu yang pernah membuat Nia pada titik terendah dalam membangun bisnisnya.

"Hal itu saya alami hampir 2 bulanan. Kalau kerugian itu ditaksir mencapai Rp 30 juta. Saya nangis itu pada pendamping bercerita," terang Nia bercerita membayangkan masa lalu yang pernah dia alami.

Nia (20) merupakan gadis yang merupakan binaan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Mojokerto. Nia tergabung dalam kelompok Maju Bersama Petani di Kecamatan Jetis. Kelompok usaha ini membuat berbagai produk olahan dari produk hasil pertanian.

Kini Nia sukses dengan bisnis kerupuk beras rasa bawang. Omzet perbulannya mencapai Rp30-35 juta rupiah. Pendapatan bersih yang dia terima antara Rp5-6 juta rupiah perbulannya.

Kondisi keuangan keluarga Afrenia Ericha Putri yang menjadikan Nia bergerak untuk melakoni bisnis kerupuk beras rasa bawang ini. Berkat bisnisnya dia kini bisa kuliah di Jurusan Manajemen Ekonomi Universitas Nahdlatul Ulama (UNUSA) Surabaya. Ketiga adiknya disekolahkan oleh Nia. 3 adiknya kini ada yang baru masuk SMA dan masih SD. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES