Peristiwa Internasional

Gelombang Panas di Kanada Menyebabkan Kota Lytton Ludes Terbakar

Jumat, 02 Juli 2021 - 16:30 | 52.65k
Kota-kota di wilayah yang terkena gelombang panas telah mendirikan tempat perlindungan ber-AC. (FOTO : Canada News/Reuters)
Kota-kota di wilayah yang terkena gelombang panas telah mendirikan tempat perlindungan ber-AC. (FOTO : Canada News/Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTAGelombang panas yang melanda sebagian negara Kanada, telah membakar ludes kota Lytton di provinsi British Columbia dan 1000 orang lebih telah diungsikan.

Terbakarnya kota kecil yang indah itu disebabkan merembetnya si jago merah dari hutan di sekitarnya yang terbakar setelah selama 3 hari berturut-turut suhu di daerah itu mencapai 49,6 C.

Para pejabat mengatakan bahwa dalam 24 jam sebelumnya telah terjadi 62 kebakaran baru dan 29.000 sambaran petir.

Sekitar 1.000 penduduk Lytton, seperti dilansir Canada News, harus meninggalkan rumah mereka lewat pemberitahuan, beberapa menit pada Rabu malam (waktu setempat), setelah mengalami rekor suhu tinggi 49,6 derajat Celcius sehari sebelumnya.

Menteri keselamatan publik provinsi itu, Mike Farnworth mengatakan Kamis sore, bahwa sebagian besar rumah dan bangunan di Lytton telah hancur dan beberapa penduduk hilang.

Dinas Pemadam Kebakaran British Columbia mengatakan, kobaran api di Lytton, salah satu dari beberapa kebakaran yang berkobar di kawasan itu, berkobar di luar kendali di area seluas sekitar 80 kilometer persegi.

Kota Lytton cPihak berwenang setempat mengatakan sebagian besar rumah dan bangunan di Lytton hancur. (FOTO : Screenshot Canada News) 

Sebuah "kubah panas" di barat laut Amerika Serikat dan Kanada barat telah menyebabkan rekor suhu baru di seluruh wilayah selama seminggu terakhir ini.

Ratusan kematian akibat hipertermia juga telah dilaporkan oleh pihak berwenang di Kanada maupun Amerika Serikat.

Ahli iklim senior di Lingkungan dan Perubahan Iklim Kanada, David Phillips mengatakan, fenomena cuaca kubah panas telah menjebak panas dan menghalangi sistem cuaca lain untuk masuk.

Phillips mengatakan tidak diketahui dengan jelas apa yang memicu kubah itu. Tetapi ia menambahkan perubahan iklim tampaknya menjadi kontributor, mengingat durasi dan ekstrem gelombang panas.

Anggota dewan kota Lytton, Lilliane Graie, atas nama Walikota Jan Polderman mengatakan dalam email, bahwa kebakaran telah menghancurkan kota, sebuah desa sekitar 153 kilometer timur laut Vancouver.

"Penduduk kami tersebar di utara dan selatan dan kami mencoba untuk mendata siapa di mana," tulisnya.

Setidaknya beberapa orang yang melarikan diri dari Lytton datang ke pusat rekreasi di Lillooet, sebuah kota sekitar 63 kilometer ke utara.

John Haugen, wakil kepala Lytton First Nation mengatakan, para pemimpin berusaha untuk menjelaskan anggota yang tidak sampai ke Lillooet.

"Ini tidak dapat dipahami, orang-orang sangat cemas dan khawatir tentang apa yang akan terjadi selanjutnya bagi mereka," katanya, seraya mengatakan bahwa masyarakat telah menderita kehancuran dan kerugian yang luar biasa.

Seorang warga, Rosanna Stamberg mengatakan, dia berusaha mencari putra dan putrinya, Alfred dan Marjorie Nelson, yang tinggal sekitar 8 kilometer dari pusat kota Lytton.

"Saya tidak tahu ke arah mana mereka pergi," katanya dalam sebuah wawancara telepon. 

"Saya tidak tahu apakah mereka turun menuju Chilliwack. Saya tidak tahu apakah mereka pergi ke Lillooet. Saya tidak tahu apakah mereka pergi ke Jembatan Spencer atau Merritt atau Kamloops. Saya tidak tahu. Atau jika mereka tinggal di rumah," katanya.

Dalam siaran televisi, Perdana Menteri British Columbia, John Horgan mengatakan, tiga hari berturut-turut suhu tertinggi  tercatat dalam sejarah Kanada terjadi di Lytton minggu ini.

"Adanya gelombang panas dan kebakaran yang mengerikan sangat meresahkan dan sangat menantang bagi orang-orang di komunitas ini," katanya.

Panas di Lytton membuat rekor nasional pertamanya pada hari Minggu, mencapai 45,1C, kemudian membuat rekor tertinggi baru pada hari Senin, pada 47,9C. Setelah rekor tertinggi lainnya pada hari Selasa, panas mereda ke 39C pada hari Rabu.

Kebakaran di dekat Lytton telah meluas menjadi sekitar 9.000 hektar.

"Kota Lytton telah hancur dan akan membutuhkan upaya luar biasa untuk mengembalikan lokasi bersejarah itu seperti semula," kata Perdana Menteri British Columbia, Kanada, John Horgan.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Widodo Irianto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES