Gaya Hidup

Meski Pandemi, Anggota Komunitas FDC Tak Surut Nge-Dance

Kamis, 01 Juli 2021 - 00:22 | 72.82k
Foto bersama Grup Dance FD Community. (FOTO: Ratu Bunga/TIMES Indonesia)
Foto bersama Grup Dance FD Community. (FOTO: Ratu Bunga/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – FISIP Dance Community atau FDC adalah salah satu komunitas dance di Kota Malang. Pandemi Covid-19 memang membatasi kegiatan komunitas ini, namun tak melumpuhkan semangat anggotanya untuk terus nge-dance. 

Seperti kata Reisa, ketua FDC Academy. Dia mengaku, banyak hal seru dia peroleh di komunitas ini.

Rutinitas latihannya jauh lebih fleksibel. Selain itu, tempat latihan grup dance FDC juga tidak selalu monoton. Latihan biasanya setiap hari Minggu jam 14.00 siang. Karena FDC punya banyak tim di dalamnya, maka jadwal latihan merka sangat fleksibel. 

FISIP Dance Community terdiri dari beberapa grup dance. Diantaranya Blast dan Click. Blast adalah grup dance yang cenderung ke K-Pop. Sedangkan Click lebih fokus ke Hip Hop.

“Waktu ikutan lomba yang di Surabaya kemarin kita juga juara tiga kak,” ungkap Reisa saat ditemui Times Indonesia pada Senin (28/6/2021). 

Sertifikat-penghargaan-FD-Community.jpgSertifikat penghargaan FD Community. (FOTO: Ratu Bunga/TIMES Indonesia)

Soal suka duka, Reisa mengaku lebih banyak suka ketimbang duka. Dia senang ketika bertemu teman-teman yang memiliki hobi sama. Selain itu juga momen makan bersama seusai latihan. Momen itu jadi yang tak terlupakan bagi semua member FDC. Selama itu juga, mereka sering berbagi atau sharing hal-hal kecil satu sama lain sehingga membuat tidak canggung kepada setiap anggotanya. 

“Kalau dukanya biasanya yaa, sedih satu sedih semua. Kadang pas manggung juga, kita sudah siap matang-matang bagus semuanya, ternyata panggungnya kondisinya kurang baik. Jadi bisa membahayakan member lainnya dan membatasi gerak. Terus juga, kalau dance kan member ada yang pakai high heels juga, jadi kakinya lecet. Dan itu buat mereka tidak maksimal lagi geraknya,” ungkap Reisa.

Duka lainnya, ketika mendapatkan salah satu member vakum atau berhenti. Hal ini membuat sedih. Ada kenangan yang tak tergantikan saat mereka menjalin kedekatan satu sama lain di komunitas ini.

Menurut Reisa, dance adalah passion yang dipadukan dengan hobi. Uniknya, member FDC memiliki cara unik yang jarang terpikirkan kebanyakan orang untuk menyalurkan passion dan hobinya. Jika pada umumnya banyak orang memilih untuk beristirahat, vacation, ataupun liburan, member grup dance FDC lebih suka menghabiskan waktunya dengan menyalurkan hobinya: nge-dance.

“Istirahat kita ya nge-dance itu. Jadi kita random play dance. Maksudnya kita putar lagu apa aja secara acak terus kita nge-dance,” kata Reisa.

Saat pandemi, waktu manggung memang banyak berkurang, anggota lebih memilih menghabiskan waktu mereka nge-dance di studio. Selain makan bersama dan nge-dance, sesekali menyewa villa untuk menghabiskan waktu bersama sambil berbagi maupun barbeque.

"Grup dance FDC ini juga menganggap mencari kostum bersama serta kegiatan rapat akhir tahun, merupakan kegiatan liburan atau bonding mereka. Karena satu sama lain saling menikmati suasana dan kebersamaan mereka selama mencari kostum tersebut," kata Reisa.

Jasa, seorang anggota grup dance FDC, berharap anggota komunitas ini terus berkembang, anggota bertambah banyak, dan masyarakat lebih mengenal lagi FDC. “Semakin banyak membernya, karena kita kena banget dampak pandemi. Makin produktif, banyak job, dan juga banyak prestasi,” imbuh Jasa.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES