Kuliner

Kaldu Tempe Membuat Tempe Bosok Naik Kelas

Senin, 28 Juni 2021 - 04:03 | 101.97k
Pembuatan Kaldu tempe yang dilakukan secara tradisional. (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Pembuatan Kaldu tempe yang dilakukan secara tradisional. (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANTULTempe bosok atau "semangit" sudah sejak lama digunakan masyarakat, khususnya Jawa sebagai bumbu masakan. Meski baunya agak tajam, namun mampu menambah sensasi lezat. Baik saat dicampurkan dalam sambal, sayur lodeh atau oseng - oseng. Sehingga tidak heran bila sebagian besar menu masakan Jawa tidak pernah meninggalkan olahan fermentasi kedelai yang sudah busuk ini. 

Namun di tangan pasangan Yos dan Dewi tempe bosok berhasil naik kelas. Bahkan digemari oleh kalangan turis mancanegara dan ekspatriat. Setelah mereka mengubah tempe busuk menjadi kaldu. Ditemui di tempat usahanya Gesik RT 03 Kalipucang Kalurahan Bangunjiwo Kapanewon Kasihan, Bantul Minggu (27/6/2021), pasangan ini mengaku semua berawal dari kecintaan mereka terhadap lingkungan hidup. 

Prihatin terhadap.penggunaan kemasan plastik kaldu yang menjadi penyumbang sampah. Dibuatlah kaldu dalam kemasan botol yang dapat diisi ulang. Sedangkan dipillihnya temp bosok sebagai bahan baku. Karena tempe bosok mengandung probiotik yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan pencernaan. 

Kaldu Tempe 2Pengemasan kaldu tempe (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)

"Sejak dahulu nenek moyang kita sudah menggunakan tempe busuk sebagai obat," jelas Yos.

Memanfaatkan tempe bosok dari beberapa produsen tempe di sekitar rumahnya. Mulailah dibuat kaldu tempe dengan proses yang sederhana. Dimulai dengan menghaluskan tempe bosok bersama pala, bawang merah, bawang putih dan cabai. Setelah halus campuran bahan ini dioven. Sehingga dihasilkan bubuk kaldu berwarna coklat.

Selanjutnya kaldu dikemas dalam botol ukuran 100 gram, dengan harga Rp 40 Ribu. Untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya mengelola sampah. Akan diberikan potongan harga Rp 10 Ribu untuk pembeli yang membawa kemasan isi ulang. 

Kaldu tempe dengan merk "bumbu ibu" ini ternyata banyak digemari wisatawan mancanegara dan pekerja asing. Pemasaran di dua kalangan ini tidak lepas dari profesi kedua pasangan ini sebagai tour guide. Selain membeli untuk memasak di rumah, beberapa konsumen sengaja datang untuk menikmati masakan yang menggunakan kaldu tempe. 

Selain kaldu tempe, di Rumah Inspirasi Jogja (Rumijo) juga diproduksi burger tempe. Serta produk lain berbahan baku alami dengan kemasan ramah lingkungan. Seperti pasta gigi, sabun dan minyak goreng.  (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES