Kopi TIMES

Ricuh Vaksinasi Covid-19 GOR Tawangalun Banyuwangi, Ya Syukur Ya Harus Jadi Evaluasi

Minggu, 27 Juni 2021 - 11:26 | 63.74k
Ketua DPC PROJO Banyuwangi, Rudi Hartono Latif. (FOTO: Dokumentasi TIMES Indonesia)
Ketua DPC PROJO Banyuwangi, Rudi Hartono Latif. (FOTO: Dokumentasi TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Sabtu kemarin, 26 Juni 2021, Polresta Banyuwangi, menggelar vaksinasi Covid-19, di GOR Tawangalun, Banyuwangi. Respon masyarakat terhadap kegiatan dalam rangka HUT Bhayangkara, tersebut cukup besar. Bahkan peserta sampai membludak. Bahkan sempat terjadi kericuhan.

Masyarakat yang tak sabar untuk divaksin, terus merangsek hingga menjebol pintu gerbang GOR Tawangalun. Dan video kericuhan pun beredar kemana-mana.

Dari peristiwa yang terjadi, sebagai Ketua DPC PROJO Banyuwangi, penulis melihat ada dua hal yang perlu dijadikan catatan. Pertama, animo masyarakat Banyuwangi yang berdatangan secara mandiri lantaran ingin mengikuti vaksinasi itu layak disyukuri.

Ricuh-warga-yang-ingin-ikut-vaksinasi.jpgRicuh, warga yang ingin ikut vaksinasi yang digelar Polresta Banyuwangi, menjebol pintu gerbang GOR Tawangalun, Banyuwangi. (FOTO: Dokumentasi TIMES Indonesia)

Menunjukkan bahwa warga masyarakat Banyuwangi, sangat antusias mensukseskan ikhtiar pemerintah daerah dalam menekan penyebaran Covid-19. Serta sebagai wujud bahwa masyarakat Bumi Blambangan, telah memiliki kesadaran akan pentingnya vaksinasi untuk menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity). Yang mana salah satu tujuan Vaksinasi agar masyarakat menjadi lebih produktif dalam menjalankan aktivitas kesehariannya.

Kedua, sangat disayangkan panitia penyelenggara kegiatan tidak mengantisipasi dengan baik. Panitia penyelenggara tidak belajar dari kegiatan vaksinasi yang selama ini sudah dilaksanakan dengan baik. Seperti yang sering diselenggarakan oleh Pemkab Banyuwangi, melalui Satgas. Kebetulan DPC PROJO Banyuwangi, juga menjadi salah satu pihak yang turut berpartisipasi aktif membantu teknis pelaksanaan.

Ribuan orang yang telah dikoordinir oleh relawan dari DPC PROJO Banyuwangi, semuanya terselenggara dengan lancar tanpa sedikit pun masalah. Semua berkat kerjasama yang baik dengan Dinas Kesehatan, fasilitas kesehatan, tenaga medis, serta dilakukan dengan cara yang tepat.

Mestinya, jika jumlah vaksin terbatas, penyelenggara bisa dengan mudah melakukan pendataan sasaran terlebih dahulu. Bukan mengeluarkan undangan terbuka yang berpotensi overload jumlah orang yang datang. Ini yang menjadi penyebab utama.

Dengan kondisi pelaksanaan seperti yang telah terjadi. Secara tidak langsung pihak panitia penyelenggara, diakui atau tidak telah menodai niatan baik Polresta Banyuwangi, yang ingin ikut berperan serta memberikan pelayanan kepada masyarakat terkait penanggulangan Covid-19. Upaya dan ketulusan Polresta Banyuwangi, akhirnya harus berujung kegaduhan serta banjir kritik pedas.

Kemudian, sebagai tindak lanjut. Satgas Covid-19 Kabupaten Banyuwangi, kami nilai harus melakukan beberapa tindakan :

1. Memberikan teguran kepada panitia penyelenggara kegiatan tersebut. Bagaimanapun juga meskipun hal itu tidak disengaja, tetap harus menjadi tanggungjawabnya.

2. Melakukan kontrol SOP yang lebih ketat kepada semua pihak yang turut berpartisipasi dalam teknis penyelenggaraan vaksinasi.

3. Melakukan evaluasi strategi teknis vaksinasi agar lebih efektif lagi sambil berupaya untuk mendapatkan droping vaksin dari pemerintah dalam jumlah yang lebih banyak. Untuk mencukupi kebutuhan hingga memenuhi minimal 70 persen dari jumlah penduduk sebagaimana target yang dicanangkan Presiden Jokowi.

Kepada segenap warga masyarakat yang membutuhkan vaksin, DPC PROJO Banyuwangi, mengimbau agar proaktif mendaftarkan diri kepada Pemerintah Desa atau Kelurahan masing-masing, sehingga bisa membantu tersedianya data kepastian jumlah kebutuhan dan sasaran.

Harus disadari bersama bahwa ketersediaan vaksin terbatas, dan disalurkan secara bertahap oleh pemerintah. Maka setelah didata atau mendaftarkan diri, harus bersabar menunggu pemberitahuan lebih lanjut. Tidak perlu berebut hingga berjubel yang justru membahayakan. Dan tidak menutup kemungkinan, kerumunan yang terjadi justru menjadi wahana penyebaran Covid-19. Atau memunculkan klaster Covid-19 baru.

Semua pihak yang terlibat dalam kegiatan vaksinasi harus memetik hikmah dari kejadian yang diselenggarakan  oleh Polresta Banyuwangi, di GOR Tawangalun, Sabtu kemarin, 26 Juni 2021. Dimana video kerumunan dan kericuhannya telah tersebar kemana-mana.

vaksinasi Covid-19 sangat penting. Tapi yang jauh lebih penting lagi untuk ditaati meskipun sudah mengikuti vaksinasi adalah menjaga serta meningkatkan imunitas melalui pola hidup sehat dan disiplin menjalankan seluruh protokol kesehatan. (*)

***

*) Penulis adalah Rudi Hartono Latif, Ketua DPC PROJO Banyuwangi.

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES