Politik

Gerindra Jatim Tak Berhasrat Ikutan Akrobat Politik

Sabtu, 26 Juni 2021 - 19:53 | 43.34k
(ki-ka) Ketua Gerindra Jatim Anwar Sadad dan Sekretaris DPD Partai Gerindra Jatim yang juga pengurus DPP Partai Gerindra, Kharisma Febriansyah, Sabtu (26/6/2021). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
(ki-ka) Ketua Gerindra Jatim Anwar Sadad dan Sekretaris DPD Partai Gerindra Jatim yang juga pengurus DPP Partai Gerindra, Kharisma Febriansyah, Sabtu (26/6/2021). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYAPartai Gerindra Jatim berhasrat tinggi mengantarkan ketua umumnya, Prabowo Subianto menjadi Presiden RI. Kendati demikian sampai detik kini, belum terlihat baliho atau billboard sosialisasi bernuansa pencapresan Prabowo di 2024.

Sementara tokoh nasional lainnya sudah mulai tancap gas duluan. Puan Maharani, baliho dan billboard-nya sudah menjamur di sejumlah daerah, termasuk di seluruh kabupaten/kota Jatim.

Lantas sejauh apakah keriusan Gerindra mengusung Prabowo di 2024?

Sekretaris DPD Partai Gerindra Jatim yang juga pengurus DPP Partai Gerindra, Kharisma Febriansyah menegaskan kalau partainya pasti mengusung Prabowo di Pilpres 2024.

“Tapi Pak Prabowo meminta waktu untuk fokus bagaimana membantu Pak Jokowi dalam periode 2019-2024, sebagai Menteri Pertahanan,” kata Kharisma di Kantor DPD Partai Gerindra Jatim, Sabtu (26/6/2021).

“Beliau juga melihat kondisi negara yang sedang mengalami pandemi Covid-19. Kan ini enggak pantas jika kita berakrobat politik. Lebih baik fokus, bersinergi,” tandasnya.

Karena itu, lanjut Kharisma, Prabowo masih belum berpikir maju di Pilpres 2024. Saat ini, titik beratnya justru membangun bangsa dan negara. Terlebih di tengah situasi Covid-19 banyak sekali kendalanya.

“Sekarang ini yang dititikberatkan Pak Prabowo, ini lho negara mau seperti apa? Mau menjadi apa ke depan, SDM Indonesia mau seperti apa. Ini kan dengan pandemi banyak kendalanya,” ujarnya.

Kendala tersebut, jelas Kharisma, mulai dari sektor pendidikan, kebudayaan, ekonomi, pembangunan, bahkan dari segi kesejahteraan pegawai karena menyangkut finansial.

“Nah, ini kan tidak elok jika kita berakrobat politik di saat seperti ini,” ujar Kharisma yang juga kepala sekolah kader Partai Gerindra.

Jadi alasan tersebut yang membuat Prabowo dan Gerindra tak mau menggeber pemasangan baliho dan billboard sosialisasi pencapresan?

“Kalau yang disampaikan Pak Prabowo, urgensinya apa? Kata beliau: Mana yang lebih penting, saya menjadi presiden atau kepentingan bangsa dan negara. Mana yang lebih penting, keselamatan negara saat ini atau sekadar menjadikan saya presiden,” ungkap Kharisma.

Karena itu, yang diinginkan Prabowo Subianto adalah pemerintahan yang efektif dengan membangun sinergi. “Pak Prabowo masih lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi,” tuntasnya terkait sikap Partai Gerindra Jatim(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES