Gaya Hidup

Melanie Subono: Eyang Habibie Pernah Telepon Raja Minta Keringanan Hukuman Mati

Sabtu, 26 Juni 2021 - 00:13 | 74.42k
Melanie Subono bersama Prof BJ Habibie saat di Jerman.(foto: Dok.Instagram Melanie Subono)
Melanie Subono bersama Prof BJ Habibie saat di Jerman.(foto: Dok.Instagram Melanie Subono)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Mendiang Presiden ke-3 RI Prof Bachruddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie meninggalkan banyak kenangan dan keteladanan. Tak terkecuali bagi sang cucu, Melanie Subono

Setiap 25 Juni merupakan momen bersejarah kelahiran beliau. BJ Habibie lahir 25 Juni 1936 di Parepare, Sulawesi Selatan. 

Melanie mengisahkan, BJ Habibie adalah sosok yang menginspirasinya. Semasa hidup, Prof BJ Habibie selalu merayakan ulang tahun mendiang istrinya Hasri Ainun Besari.

"Eyang almarhum setiap tanggal ulang tahunnya almarhum eyang putri Ainun tetap merayakan padahal orangnya udah nggak ada. Anniversarynya dirayain bukan saya ngomong ke tahlilan ya, Tapi seolah-olah perayaan itu masih ada gitu orangnya," ujar Melanie kepada TIMES Indonesia, Jumat (25/6/2021). 

Prof BJ Habibie telah memberikan banyak pola pikir baru bagi Melanie. Awalnya ia selalu bertanya mengapa harus ada perayaan ulang tahun, sementara yang bersangkutan telah berpulang. Habibie menjelaskan padanya, perayaan momen ini sebagai bentuk mengenang dan mengobati kerinduan. 

"Eyang agak merubah pola pandang gua akan banyak hal sih," tandasnya. 

Putri Adrie Subono ini mengaku sangat mengagumi Prof BJ Habibie. Tak hanya disebut sebagai sosok paling pintar di Indonesia, beliau juga rendah hati. 

"Yang saya kagumi dari eyang ya, kita nggak usah ngomomg kepintaran dia, teknologi, apa segala macem, dia itu rendah hati," ucapnya.

Melanie mengatakan, tak banyak yang tahu jika Prof BJ Habibie pernah meminta keringanan kepada bagi rakyat Indonesia yang tengah menghadapi hukuman mati di negara asing. 

"Sedikit yang tahu dia bisa minta tolong 

raja sebuah negara. Di mana ada warga negara kita yang mau terhukum mati, tanpa jalur negara ya dia sebagai seseorang manusia aja merasa punya power gue telepon aja ah raja negara itu, minta keringanan," kisahnya. 

Tak hanya itu saja. Prof BJ Habibie bahkan tak malu shalat di gereja saat terdesak. Sosoknya juga kerap berbagi ilmu kepada siapa saja tanpa pandang bulu. 

"Dia orang yang nggak merasa pintar dan emang nggak pintar. Eyang jenius ya, oh tidak. Justru karena saya waktu kecil enggak pintar maka saya enggak mau ketinggalan dari teman-teman saya. Pas teman saya main, saya belajar pas temen saya males, saya nanya nanya nanya nanya nanya sampai semua guru yang ditanya kesel, saya rajin saya disiplin dia nggak malu ngebuka kekurangan dia sendiri ya," kata Melanie Subono tentang Prof BJ Habibie.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES