Peristiwa Daerah

Cegah Stunting, Pemkab Sleman Luncurkan 'Pecah Ranting Hiburane Rakyat'

Jumat, 25 Juni 2021 - 19:22 | 43.35k
Bupati Sleman Kustini SP dan Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Sleman, dr Joko Hastaryo saat peluncuran pemberian paket makanan bergizi kepada ibu hamil dan balita di The Alana Hotel, Jalan Palagan Tentara Pelajar, Sleman, Yogyakarta, Jumat (25/6/2021). (FOTO
Bupati Sleman Kustini SP dan Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Sleman, dr Joko Hastaryo saat peluncuran pemberian paket makanan bergizi kepada ibu hamil dan balita di The Alana Hotel, Jalan Palagan Tentara Pelajar, Sleman, Yogyakarta, Jumat (25/6/2021). (FOTO

TIMESINDONESIA, SLEMANPemkab Sleman mencanangkan program inovasi 'Pecah Ranting Hiburane Rakyat'. Program ini sebagai upaya percepatan penanggulangan stunting di wilayah Kabupaten Sleman.

Secara simbolis, peluncuran program tersebut dilakukan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, Jumat (25/6/2021). Peluncuran ditandai dengan pemberian paket makanan bergizi kepada ibu hamil dan balita di The Alana Hotel, Jalan Palagan Tentara Pelajar, Sleman, Yogyakarta.

Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Sleman, dr Joko Hastaryo mengatakan, program Pecah Ranting Hiburane Rakyat ialah Pencegahan Rawan Stunting Hilangkan Gizi Buruk Tingkatkan Ekonomi Rakyat.

Program ini merupakan pengembangan program sebelumnya, Pecah Ranting yang telah ditetapkan dalam Perbup Nomor 27 Tahun 2019 tentang Program Percepatan Penanggulangan Stunting. Program ini juga untuk mengatasi stunting di tengah kondisi ekonomi masyarakat karena pandemi Covid-19.

Kustini SPBupati Sleman Kustini SP saat peluncuran pemberian paket makanan bergizi kepada ibu hamil dan balita di The Alana Hotel, Jalan Palagan Tentara Pelajar, Sleman, Yogyakarta, Jumat (25/6/2021). (FOTO: Pemkab Sleman for TIMES Indonesia)

"Peningkatan ekonomi ini juga merupakan komitmen serta visi misi dari bupati Sleman," kata Joko Hastaryo.

Joko menambahkan, program inovasi penanggulangan stunting dilakukan dengan pemberian makanan tambahan. Yakni, berupa bahan lauk yang mengandung protein hewani, terutama ikan, ayam, telur, dan olahannya.

Akses penyalurannya pun didekatkan dengan menyediakan makanan tambahan itu di warung-warung yang ada di setiap desa yang disebut Warung Sembada yang akan menyalurkan Makanan Tambahan (MT) sesuai menu gizi yang telah dibuat ahli gizi dan Dinas Kesehatan Sleman.

Menurut Joko, program ini merupakan kerja sama lintas sektor Dinas Kesehatan dengan Dinas Sosial Kabupaten Sleman. "Setiap sasaran akan mendapatkan MT tersebut selama satu periode yaitu 90 Hari," tegas Joko.

Bupati Sleman, Kustini SP mendukung penuh program inovasi penanggulangan stunting tersebut. Menurutnya, program ini merupakan salah satu contoh inovasi usaha penanggulangan stunting terintegrasi.

Yakni, Dinas Kesehatan sebagai leading sektor, dibantu oleh Dinas Sosial sebagai sektor yang memiliki anggaran untuk pembiayaan pemberian makanan tambahan, dan mempunyai binaan warung-warung yang membantu penyaluran Makanan Tambahan.

"Dengan adanya program ini diharapkan angka stunting menurun, dan ekonomi masyarakat bisa meningkat," kata Joko.

Sebelumnya, Pemkab Sleman telah menyiapkan berbagai regulasi terkait Percepatan Penanggulangan Stunting. Diantaranya, Perda No.16 tahun 2019 tentang pembinaan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, Perbup Sleman No. 31 tahun 2019 tentang pencegahan perkawinan pada usia anak.

Juga, dan Perbup No. 27 tahun 2019 tentang program percepatan penanggulangan balita stunting, yang kemudian telah diubah menjadi Perbup No. 22.1 Tahun 2021 tentang Percepatan Penanggulangan Stunting Terintegrasi.

Segala payung regulasi tersebut diharapkan dapat menjadi landasan Pemkab Sleman dalam melaksanakan kegiatan percepatan penurunan stunting yang melibatkan berbagai sektor di Kabupaten Sleman. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES