Peristiwa Daerah

Kasus Covid-19 Mengganas, RSUD Kota Bekasi Terpaksa Dirikan Tenda Darurat

Jumat, 25 Juni 2021 - 16:44 | 29.06k
Para Nakes saat melayani Lonjakan pasien di RSUD dr Chasbullah Abdulmajid Kota Bekasi dan mendirikan tenda darurat di depan Gedung (FOTO: Dokumen/ANTARA)
Para Nakes saat melayani Lonjakan pasien di RSUD dr Chasbullah Abdulmajid Kota Bekasi dan mendirikan tenda darurat di depan Gedung (FOTO: Dokumen/ANTARA)

TIMESINDONESIA, BEKASI – Direktur RSUD dr Chasbullah Abdulmajid Kota Bekasi, Kusnanto Said melaporkan bahwa kapasitas rumah sakit sudah tidak bisa lagi menampung pasien. Akibatnya, banyak tenda didirikan di halaman depan gedung rumah sakit.

Menurut Kusnanto, dalam satu pekan terakhir telah terjadi lonjakan pasien dan jumlah jenazah korban Covid-19 semakin meningkat. Hal itu, mempengaruhi ruang rumah sakit yang kian terbatas.

Oleh karena itu, dia meminta pemerintah pusat segera turun tangan dan menghadirkan solusi bagi RS yang sedang terancam penuh. Jika kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah terjalin maka diharapkan akan ada solusi.

"Bukan penumpukan, ada apa namanya, jumlah jenazahnya meningkat, baik dari dalam rumah sakit maupun kiriman dari luar," kata Kusnanto saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (25/6/2021).

Karena penuh, RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi mendirikan tenda darurat di depan rumah sakit. Tenda ini berfungsi sebagai 'ruang tunggu' atau tempat seleksi pasien.

Untuk itu, dia mengusulkan kepada pemerintah agar segera membuat rumah sakit darurat. Salah satu opsi yang dia tawarkan menjadikan Stadion Patriot Candrabaga sebagai tempat penampungan baru.

Dia menegaskan, para Dokter dan tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit telah bekerja maksimal. Para pasien langsung mendapatkan pertolongan pertama dari Nakes.

Sedangkan, jenazah baik kiriman dari RS rujukan maupun dari situ sendiri, berangsur telah dimakamkan ke TPU Pedurenan, Bekasi, maupun pemakaman keluarga setelah mendapatkan izin dari RT/RW.

Dia memastikan, semua jenazah tersebut tidak terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka akan ditangani secara profesional. Sedangkan pasien yang masuk ke RS juga tidak semua karena positif Covid-19.

Semua pasien yang masuk, langsung dilakukan Swab Test Antigen. Setelah hasilnya keluar langsung ditangani dengan baik, terutama yang negatif Covid-19, akan ditangani di ruang khusus.

"Pemeriksaan awal, screening, apakah pasien ini Covid atau bukan Covid, kalau bukan Covid, nunggu hasil PCR, kalau masih tersedia ruang rawat inap yang non Covid. (Jika Covid), kita masuk ke dalam IGD yang sekarang, karena IGD yang sekarang kita jadikan ruang rawat Covid-19," imbuh Kusnanto.

Untuk diketahui, kasus aktif Covid-19 di Kota Bekasi semakin menggila dan meningkat secara tajam. Data pemerintah setempat hingga Rabu, 23 Juni 2021 terjadi penambahan 1.835 kasus Covid-19. 

Angka tersebut membuat kasus aktif Covid-19 di Kota Bekasi menjadi sebanyak 4.029 kasus. Kemudian, pada hari yang sama terdapat sebanyak 13 orang meninggal dunia sehingga total kumulatif pasien Covid-19 menjadi sebanyak 621 jiwa. 

Selanjutnya, juga terdapat sebanyak 2 orang yang dinyatakan sembuh dan total kumulatif sebanyak 44.920. Sementara, kasus aktif Covid-19 pada hari ini meningkat sebanyak 621 menjadi 3.903 kasus. 

Angka kesembuhan di Kota Bekasi mengalami peningkatan hingga 597 kasus dengan total kumulatif 45.703 pasien sembuh. Kemudian, jumlah pasien yang meninggal dunia terdapat sebanyak 642. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES